Monday, January 14, 2013

Pernikahan 432 Jam

Sebening apapun cinta kita, tetap ada warna di sana. Ya, itulah konflik yang muncul di tengah-tengah keluarga kita. Di sana ada beberapa persoalan yang kerap tak disangka datangnya. Semacam hadiah!
Jadikanlah konflik itu bak ujian agar menambah kedewasaan kita saat berlayar menuju sakinah ma waddah wa rahmah.

"ITU ADALAH BUMBU RUMAH TANGGA"

Subhanalloh, percik ujian di tengah keluarga kita merupakan bumbu. Agar terasa lebih ragam rasanya.
Persoalan nafkah, member tempat tinggal pada keluarga, soal mertua yang silang pendapat dengan kita. Harus kita sikapi lebih bijak. Jangan mudah dibakar oleh percikan api sesaat. Karena setelah kesusahan akan datang kemudahan!

Tak terasa pernikahan saya sudah 432 jam. Alhamdulillah, betapa indahnya pernikahan itu jika digandengan dengan kata 'karena Alloh'.

Bumbu konflik seperti 'cabe' yang membuat kita enggan tapi dirindu. Ah, meskipun kita tak semua sepaham dengan hal itu.

Rumah tangga kita bukan hanya dibangun dari segi kebanggaan bersama, bukan itu saja! Apalagi jika hanya menganggap pernikahan itu sebagai medan melampiaskan 'nafkah fisik', rasanya aneh!
Tetapi pernikahan itu harusnya berkiblah pada amanah 'mengabdi'. Ya, itulah peran pemimpin dalam keluarga. Apalagi saya sekarang, bukan lagi bujangan. Lelaki berlumur kesepian. Kini saya menyandang status suami. Yang pasti memikul tanggun jawab yang berarti. Ada amanah harus digengam. Semoga kita bisa. Insya Alloh.

10 Juni 2012

0 comments:

Post a Comment

Silahkan diisi, komentar Anda sangat membangun: بارك الله فيك