Monday, January 14, 2013

Menjamah Kata Penanda Cinta Anak

Alangkah indahnya jika kita bercengkrama dengan anak-anak kita. Memainkah peran seolah-olah orang tua atau kakak bagi mereka.Mereka memiliki keunikan tersendiri.

Sehabis mengajar tadi, beberapa santri memberi bekas pada pengajar seperti kami. Apakah itu? Itulah soal-soal ceria mereka yang berasal dari diri mereka sendiri. Ada seorang santri yang tiba-tiba bersin yang tanpa dibarengi dengan do'a. Nah, tugas kami selaku pengajar tentunya tidak diam. Harus mengambil peran. Karena tugas sesungguhnya bagi pengajar adalah sikap 'cepat'. Kapan teledor, maka saat-saat itu pula menjadi pemicu 'berketerusannya' kesalahan. Sehingga, sikap tanggap perlu diadakan.

Kami pun mengajar santri bersangkutan untuk mengucapkan 'alhamdulillah'.

Akhirnya berhasil. Sang santri patuh mengucapkan 'alhamdulillah'. Indahnya perasaan kami pun terjalin. Meskipun berawal dari kata saja. Kata adalah modal bagi kita lebih baik. Sebab dengan kata pula akan terjalin komunikasi lebih baik. Cobalah simak beberapa kejadian bersama kita. Apa sebenarnya pemicu terjadinya pertengakaran, hal-hal yang tidak diinginkan. Kalau terawang saya, pemicu minimnya soal kata saja. Bayangkan saja, jika kita disapa dengan saapan terburuk. Langkah apa kita ambil? Rasanya sulit menerima narasi orang tersebut.

Begitupula narasi baik, maka efeknya pun berdampak plong didengarkan. Nah, anak kami jadikan cermin kata. Semenjak kecil, diharapkan mengolah kata. Mampu mendengar perkataan do'a dari kekinian. Ada yang saya lupa, sesungguhnya ungkapan 'alhamdulillah' bermakna do'a. Sehingga, kemampuan kita dalam 'mendikte' anak kita merupakan wujud dakwah pada mereka. Wahana pencerahan bagi mereka. Sangat indah suasana seperti ini. Menjamah kata pada mereka seolah-olah berada di posisi 'keorangtuaan'. Memainkah kebahagiaan di tengah-tengah do'a.

Semoga Alloh memudahkan para pendidik anak-anak kita. Mendo'akan pula anak-anak sebagai generasi cemerlah di masa depan mereka. Saat-saat kita tiada lagi bersamanya. Tetapi, mereka punya 'pegangan kuat'. Yaitu doa'. Semoga amalanmu diridhoi, Nak. Amin.

29 Februari 2012

0 comments:

Post a Comment

Silahkan diisi, komentar Anda sangat membangun: بارك الله فيك