Monday, January 14, 2013

Menikahimu Terlalu Mahal

Semua orang senang dengan kata "mudah". Tentu saja bukan pada sektor maksiat, anggapalah "mudah bermaksiat, mudah merokok, etc".

Akan tetapi, bila kata mudah itu di arahakan pada sisi baik dalam kehidupan luas ini, siapa yang mau menolak? Kecuali bagi mereka yang sudah kabur dalam tujuan hidup.

Saya selalu saja melihat beberapa ikhwan mendapat rintangan, bak seorang pengendara motor mendapat polisi tidur yang menggunung. Ambil contoh pada perkara tujuan menyempurnakan ½ agama: walimah (baca: menikah).

Inilah saat saat terindah bagi seorang laki-laki bila diterima lamarannya. Dimudahkan keinginannya. Namun, tentu saja ada liuk-liuk pada orientasi tersebut. Tragisnya, jika "ujian" itu pada sektor finansial. Memang zaman sekarang, manusia sudah bertolak belakang dengan tuntunan Islam, laksana minyak dan air. Zaman dulu, selalu saja ada kemudahan-kemudahan. Liat saja, bagaimana kaum al-anshor melegowo kaum muhajirin yang berhijrah. Itu bisa kita liat dalam beberapa siroh.

, titik fokus kita, jika lamaran-lamaran lelaki harus tertumbuk pada batu besar, yaitu nilai material.
Sementara material itu belum tentu menunjang kehidupan kedepan. Banyak sekali kasus-kasus kehidupan tidak bisa diselesaikan dengan harta. Mengapa? Karena sesungguhnya kasus kehidupan itu memiliki solusi di "hati", bukan penerimaan di "tangan" berupa harta.

Karena itulah, mari para orang tua, bijaklah dalam menetapkan aturan masa depan anak wanita Anda. Jangan menjual anak!Penjualan anak seringkali diinterpretasikan "seorang gadis kecil" yang diculik secara hidden. Kemudian, dipasarkan secara ilegal. Tetapi, saya memiliki tafsiran lain bahwa sesungguhnya "penjualan anak" itu tiap hari terjadi. Ketika calon mertua menjadikan buah hatinya sebagai objek penjualan kepada seorang pemuda. Tawaran-tawaran datang dari pihak wali wanita, ambil contoh Rp 20 jt- yang terjadi di daerah Sulawesi, belum lagi gadis yang sudah PNS, taksirannya Rp 50 jt ke atas. Apalagi sdh berlogo "Hj", alamak! Bisa mencapai ratusan jt, inilah memicu krisis "sakit hati" bagi pemuda yang datang dengan "kantong ringan". Semoga Anda yang membaca -khususnya wanita-, tidak menjadi salah satu dari sekian banyak "sampel penjualan".

Banyak kisah para pemuda mundur dari lamarannya hanya karena tidak mampu menghadapi mahar yang ditetapkan itu. Setan pun mendapatkan celah untuk menggelincirkan anak-anak Adam sehingga melakukan perkara-perkara terlarang mulai dari kawin lari sampai pada perbuatan-perbuatan yang hina (zina), bahkan sampai menghamili sebagai solusi dari semua ini. Padahal agama yang mulia ini telah menjelaskan bahwa jangankan zina, mendekati saja diharamkan,

Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.". (QS. Al-Israa':32 )

Sesungguhnya islam adalah agama yang mudah; Allah telah anugerahkan kepada manusia sebagai rahmat bagi mereka. Hal ini nampak jelas dari syari'at-syari'at dan aturan yang ada di dalamnya, dipenuhi dengan rahmat, kemurahan dan kemudahan. Allah telah menegaskan di dalam kitab-Nya yang mulia,
"Thaahaa. Kami tidak menurunkan Al Quran Ini kepadamu agar kamu menjadi susah; Tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah)". (QS.Thohaa :1-3)

Saya sangat apresiatif dengan hadits ini, bahwa Rosululloh bersabda, artinya:
"Diantara berkahnya seorang wanita, memudahkan urusan (nikah)nya, dan sedikit maharnya". [HR. Ahmad dalam Al-Musnad (24651), Al-Hakim dalam Al-Mustadrok (2739), Al-Baihaqiy dalam Al-Kubro (14135), Ibnu Hibban dalam Shohih-nya (4095), Al-Bazzar dalam Al-Musnad (3/158), Ath-Thobroniy dalam Ash-Shoghir (469). Di-hasan-kan Al-Albaniy dalam Shohih Al-Jami' (2231)]

Dan,
Syaikh Al-Utsaimin-rahimahullah- berkata, "Kalau sekiranya manusia mencukupkan dengan mahar yang kecil, mereka saling tolong menolong dalam hal mahar(yakni tidak mempersulit) dan masing-masing orang melaksanakan masalah ini, niscaya masyarakat akan mendapatkan kebaikan yang banyak, kemudahan yang lapang, serta penjagaan yang besar, baik kaum lelaki maupun wanitanya".[Lihat Az-Zawaaj]

Nah, siapkah Anda menjadi wanita berberkah?

16 Agustus 2011

0 comments:

Post a Comment

Silahkan diisi, komentar Anda sangat membangun: بارك الله فيك