Kemarin malam, rekan saya yang gemar kentut, yang
kemudian hampir membuat saya dan rekan kerja lain pinsan mendapat ilmu
tambahan.
Yang pasti bukan bagaimana cara HL, karena iya
tak gemar "OL", melainkan ia mendapat masukan. Gini, temanku yang satu
memberikan informasi baru, kira-kira seperti ini:
"Tahu tidak, kenapa kentut itu bau?"
membuat pertanyaan.
".. Hmmmm.. Tidak tahu juga!" membuat
saya dan kawan dan rekan saya penasaran hebat.
"Gini, kentut bau itu berasal dari
konsumsi makanan yang asalnya bau memang!" jelasnya.
"Maksudnya!" minta tambahan ilmu saya dan
rekan saya.
"Kentut yang tidak sedap itu karena
keseharian kita memakan ikan, daging, yang semua ketika mengalami fermentasi,
maka akan bau. Tetapi, coba kamu makan buah-buahan, maka kentut itu tidak akan
bau!" tegasnya.
"Ohhhh,,,,!" kami
tercengang.
***
Saya tertarik membahas ini, karena ini sudah
lumrah, dan jarang kita tanya dan memberikan solusinya. Ingat, sudah berapa
banyak kita menghirup bau "kentut" itu. Entah asalnya dari kawan, keluarga, dan
mayoritas kita sendiri mengidapnya. Hhahahh
Oleh karena itu, mari kita simak
pembahasannya.
Seperti dilansir dari Health24, Selasa
(21/7/2009) "buang angin adalah gas yang berasal dari pencernaan manusia yang
sumbernya bermacam-macam."
Gas itulah berawal dari sumber makanan kita,
apalagi kita digrogoti oleh beraneka ragam makanan yang menarik dan kontemporer.
Sehingga, kita melahap saja. Tanpa, mengatui efek yang terkandung.
Keterangan selanjutnya, "Jika mengonsumsi makanan
yang mengandung belerang tinggi dan sulfida yang dihasilkan oleh bakteri dalam
usus juga bertambah, ini akan membuat bau dari kentut ini semakin meningkat.
Jika makanan jauh unsur-unsur tersebut bau kentut pun akan tak berasa."
Yah, sudah sangat jelas, kebalikan dari harum
adalah bau. Jadi, jika ingin terhindar dari mengeluarkan gas beracun, segera
perbaruhi makanan kita.
30 Desember 2011
0 comments:
Post a Comment
Silahkan diisi, komentar Anda sangat membangun: بارك الله فيك