Wednesday, January 30, 2013

Dunia Sebelum Sekolah

بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم
Berbicara tentang pendidikan, tidak ada habisnya? Maksudnya? Artinya soal-soal yang datang, selalu saja bersumber pada tema pendidikan yang ada, entah itu dari pihak keluarga maupun sekolah. Ada apa ini? Mengapa selalu saja pendidikan itu menjadi sumber sorotan tertentu? Hal ini terjawab oleh banyak sudut, ada yang mengatakan karena pendidikanlah sebagai pembentuk watak seorang anak. Dengan pendidikan berarti ada asupan pemahaman baru kepada anak. Sehingga tak pelak lagi, memang pendidakan akan membuahkan perilaku beragam. Tinggal pertanyaan, mau diarahkan kemana arus pendidikan ini? Dunia Sebelum Sekolah Teringat dengan sahabat-sahabat Rosululloh shollalohu alayhi wassallam, yang mana mereka ada pilar-pilar emas di mata masyarakat sekarang. Satu hal yang perlu kita ketahui bahwa sahabat nabi itu tidak pernah duduk di bangku sekolah yang berdinding 4. Mereka para sahabat nabi adalah sosok abadi yang banyak diungkit dalam al-Quran dan hadits shohih. Bahkan jalan keselamatan itu ditentukan dengan pengikutan kita atas akhlak para sahabat.
Alloh berfirman yang artinya, "Orang-orang yang pertama kali masuk Islam, dari kalangan Muhajirin dan al-Anshor, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. Maka Alloh ridho kepada mereka dan mereka ridho kepada Alloh."
Kalau Alloh ridho, maka apa lagi jaminannya kecuali surga? Subhanalloh... Kita kadang kali hanyut dengan deras opini pendidikan yang tak menentu arahnya. Sehingga yang ada adalah penyesalan. Penyesalan memang kadang kita tak sadari. Tetapi, hal demikian akan dilihat dari hasil pendidikan yang nampak ke depannya. Anak yang berbuat syirik merupakan buah dari pendidikan yang tidak jelas! Anak yang melakukan aksi dosa, semuanya dipondasikan atas didikan yang tidak benar. Karena itulah, pendidikan di masa Rosululloh merupakan pendidikan yang wajib kita lirik. Karena mereka para sahabat adalah sejarah gemilah, cahaya keislaman nampak betul di orde mereka. Bayangkan saja, ada sahabat yang menghafal al-Qur'an di saat 7 tahun. Berbeda dengan sekarang, anak-anak kita yang 7 tahun bukannya menghafal al-Qur'an, tetapi musik! Astagfirulloh...

Dunia para sahabat yang tanpa mencicipi dunia sekolah harusnya menjadi ibroh bagi kita untuk kembali merefleksikan tata ajar kita. Mengapa pendidikan sekarang ini yang sudah dirombak dari tahun ke tahun, tapi tak memberikan dampak yang signifikan? Jawabannya karena 'pendidik' itu sendiri. Janganlah terlalu banyak melihat jauh, dan kemudian menjustivikasi mereka sebagai biang! Karena saat ini ada juga orang yang kerap kali menjadikan pemerintah sebagai sumber 'penyakit'. Tolong, perbaiki niat kita. Mari kita merefleksi diri kita sendiri. Kalau kita selaku orang tua yang menyekolahkan anak, maka pahamilah bahwa Anda bukan orang tua biologis saja! Tetapi Anda adalah orang tua lahir dan batin anak. Perhatikanlah para orang tua generasi sahabat Rosululloh, mereka mendidik anaknya dengan amalan-amanalan langsung!

Menanamkan ketergantungan harapan, cinta, hanya kepada Alloh. Inilah sebagai bukti mengapa pendidikan di era Rosululloh sangat tercium aroma hingga saat ini. Bukanlah hal ini melarang anak kita untuk bersekolah, tapi hendaknya sekolah itu menanamkan ilmu sesuai pola didikan Rosululloh dan para sahabatnya. Membentengi anak dengan aqidah shohih, menjauhkan anak dari syirik, memahamkan anak akan sunnah shohih untuk diamalkan, merupakan paket kesuksesan.

Nah, sekarang, sudahkah kita siap untuk melanjutkan 'Dunia Sebelum Sekolah'...?  

Salam
www.kusnandarputra.blogspot.com

0 comments:

Post a Comment

Silahkan diisi, komentar Anda sangat membangun: بارك الله فيك