Friday, January 11, 2013

Iblis Tinggal Serumah

Tidak ada rasa aman paling indah selain menciptakan keluarga. Ya, menciptakan arena aman dari fitnah. Karena dengan keluarga berarti kita telah berjuang mendapatkan 1/2 nilai agama. Itu kiranya penyampaian syariat kita!

Di tengah-tengah kita, sering dibanjiri oleh derap arus masalah. Tak terikira jumlahnya! Apalagi sosok pemuda yang ingin merawat aqidahnya. Maka dia harus melangkah sedini mungkin. Itulah menikah!

Pernikahan adalah batu permata demi menciptakan masyarakat islamiy. Bayangkan saja, tanpa kehidupan sakinah dari sektor kita sendiri, rasanya mustahil membina keluarga tetangga. Karena itulah, medesain keluarga sakinah akan memicu datangnya masyarakat baik. Bisakah kita mulai? Kita sendiri menjawabnya ..

Pelik kedua.

Setelah bangunan itu telah kokoh. Telang berani menikah, menjalankan syariat 1/2 agama. Maka hendaknya kita tidak 'bangga'. Dalam artinya merasa aman dari fitnah. Sebab masih ada trik lain yang digunakan oleh iblis laknatulloh dalam 'melecetkan' keluarga. Lihat saja nasib Nabiyulloh Adam 'alayhi salam yang sudah menjadi penduduk paten di surga. Lantas mengapa diusir dari lokasi itu?

Ini harusnya membuat kita lebih konsentrasi terhadap bahaya akses 'talbis' iblis (Perangkap Iblis). Mereka punya banyak jalan dalam rangka merusak rumah tangga kita. Usia perkawinan 50 tahun masih bisa dipecahkan oleh syaiton. Usia Adam lebih tinggi, ratusan mungkin, wallohu a'lam. Tapi, tetap bisa diterkam! ini menunjukkan pada kita akan kewaspadaan!

Perhatikanlah, berapa usia syaiton? Ratusan, ribuan. Sementara kita? Bagaimana perbandingannya? Hal demikian, berarti syaiton punya pengalaman dalam menyesatkan mansuia dari jalan Alloh. Karena itulah solusi paling akhir dan memang langkah awal seharusnya agar kita kembali kepada pemilik Arsy. Itulah Alloh. Kembalikan segala persoalan pada-Nya. Minta solusi pada-Nya. Niscaya jalan-jalan kebaikan akan datang dari arah yang kita tidak sangka-sangka. Insya Alloh.

20 Mei 2012

0 comments:

Post a Comment

Silahkan diisi, komentar Anda sangat membangun: بارك الله فيك