Alhamdulillah, Web Kusnandar Putra Launching

Alhamudlillah, web terbaru Kusnandar Putra sudah diterbitkan. Semoga bisa memberikan kebaikan.

Makassar Sambut 2013 dengan Ketupat

Pasar Pa'baeng-Baeng yang terletak di Jalan Sultan Alauddin, Kota Makassar, kini dibanjiri pengunjung. Layaknya berlebaran, H-1 di pasar ini membuat jalan macet. Bentor, motor, mobil, termasuk dalam kategori terjebak dalam arus kemacetan. Para pejalan kakipun antri untuk berjalan.

Agar Engkau Bahagia

Semoga Alloh menjadikanmu termasuk orang-orang yang apabila diberi kenikmatan, maka bersyukur. Apabila ditimpa musibah, maka bersabar, dan apabila terjatuh dalam perbuatan dosa, maka beristigfar.

Arena Maaf

Aktor-aktor seperti ini yang sukar mengubar maaf, tentunya mencari iklim tertentu dalam pelontaran kata maaf. Sehingga 2 titik kuasa di antar bulan romadhon sebagai ajang pemanfaatan: Pra Romadhon dan Pasca Romadhon.

Terharu: Anak yang Buta Melantunkan Adzan

Tahukah Anda siapa yang adzan di masjd dekat rumah sy tadi? Ya, ia adalah seorang anak kecil. Ukuran 4 SD lah. Sungguh, suaranya melengking, begitu menyentuh,

Friday, February 22, 2013

Tidak Semua 'Miscall' Mengganggu

بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم

Saya sangat bangga dekan kawan ini. Selalu saja memanfaatkan HP sebagai sarana beramal. Bayangkan saja, setiap menjelang adzan subuh, ia menelpon sejumlah kawan untuk dimiscall penanda akan sholat subuh. Termasuk saya sasarannya.

Dan tentunya, hal ini patut disyukuri. Dimana kita dapatkan contoh seperti kawan kita ini. Kerjanya menekan tombol HP dan kemudian menghubungi sahabatnya untuk berdakwah.

Kalau diangkat telponnya, langsung saja dimatikan. Karena memang tidak ada tujuan ngobrol. Hanya mengakses diri kita agar lebih dewasa, bahwa telpon itu alarm sholat subuh kita. Bukankah, termasuk dari perkara berat itu sholat subuh?
Di saat orang-orang menjamah bantalnya lebil lelap, jutaan manusia bermimpi, kita dipanggil memenuhi seruan Alloh. Alhamdulllah, saya memiliki orang seperti ini.

Saya teringat sebuah SMS dakwah yang masuk di HP,
Abul Qa Qa rohimahulloh berkata, Seseorang harus mencari kawan yang sholeh, rajin & suka menasihati, agar selalau bisa bersamanya pada sebagian besar waktunya, saling memotivasi dalam belajar dan saling menguatkan semangat sesamanya, mengingatkannya bila ia salah dan mendukungnya bila ia benar dan mengevaluasi apa yang telah ia hafal, baca, diskusikan dan kaji tentang sebuah permasalahan dengan selalu bersama-sama. (Kaifa Tatahammas Li Thalibil Ilmi Asy-Syar'i)

SMS di atas pun saya masih menyimpannya, sangat inspiratif sekali. Menggugah semangat belajar agama. Dan terkait dengan kawan saya, saya pun tidak mau kehilangannya. Betapa kontribusi miscall itu penuh arti. Tolong miscall saya di tiap hari, agar tidak telat sholat subuh. Karena saya tahu, 2 rakaat sebelum shubuh lebih baik ketimbang dua dan isinya.Barokallohu fik, kawan.

Sangat berbeda antara kawan yang mendakwah dan kawan yang melawan. Sekali lagi,Barokallohu fik.
7 Maret 2012
بارك الله فيك

Suster Zaman Sekarang Perlu Belajar Pakai 'Sandal'

بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم

Sebaik apapun suster zaman sekarang, masih perlu belajar!

Mengapa?

Mohon maaf terlebih dahulu, saudara-saudari saya yang menggeluti profesi keperawatan saat ini. Beberapa hari yang lalu, seorang suster menelpon dengan nada khawatir:

"Betul dengan Pak Nandar?" suaranya menegang.
"Iya, dengan siapa?" saya keheranan.

"Dari Puskesmas. Bisa ke puskesmas cepat. Teman bapak (menyebut nama) lagi mau di rujuk ke rumah sakit," fluktuasi suara kian membahana.

Lekas saya pergi meninggalkan medan kerja. Saat menerima telepon, saya masih terikat hubungan kerja. Namun, persahabatan lebih erat rasanya. Apalagi ditopang kesakitan teman saya yang selama ini menjadi akses permudah menuju ta'lim (pengajian). Saban hari selalu saja memanggil untuk bersama pergi ke masjid mendengar ceramah agama. Sugguh, orang-orang seperti ini langka didapat hari ini. Kalaupun ada, minoritas saja. Sehingga, saran saya, jangan lepaskan pribadi ini. Jaga dia!

Karena itulah, wujud -syukron- saya adalah melepas ikatan kerja dan menuju ke lokasi. Tiba di puskesmas malah mendapat teguran kurang baik. Padahal ini semua karena waktu tenggang kian menghimpit perasaan. Seolah-olah diri ini berkata, "Bagaimana keadaan teman saya sebenarnya?"

Masuk ke pintu, malahan diri ini ditegur,  
"Pak, sandalnya dibukaaa!"
"Iya," patuh saya pada mandat itu.

Sungguh, pada saat bersamaan, saya pun tersinggung karena 3 hal, terkait perintah suster-suster itu untuk membuka sandal.

1. Mengapa kondisi gawat darurat harus ditegur demikian? Bukankah saya ini tidak membaca aturan. Lagi pula, namanya gawat, mohon dimaklumi. Inikan soal sandal saja. Sandal saya pun tidak menginjak kotoran hewan. Apalagi kotoran manusia. Dengarkan lagi, ini gawat. Saya harus mengecek keadaan rekan saya.

2. Ini paling memilukan. Mengapa Anda -wahai suster- menyuruh saya melepas sandal, sementara engkau dan cs-mu dalam ruangan malah dengan ceria memakai sandal? Apakah ada jaminan sandalmu bersih? Sementara di lantai terlihat debu menempel?

3. Saya sudah menurunkan tulisan mengenai bahaya tanpa sandal. Mengenai bahaya berjalan tanpa alas kaki. Karena di sana makhluk "Hookworm" menunggu kita. Bayangkan saja, jika penyakit ini menimpa kita, bisa memakan uang puluhan juta karena merusak sistem olah tubuh. Loh, mengapa hal ini para suster tidak paham? Bukankah mereka menyandang status ahli kesehatan. Fakta menyatakan terbalik, mengantarkan para pengunjung ke gerbang penyakit di masa depan. Silahkan lihat pembahasannya di sini (http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/01/21/saat-hookworm-menyerang-kaki-persiapkan-rp-12-juta/).

Sebelumnya, saya minta maaf soal narasi saya di atas, namun ini kenyataan. Mengapa harus menyuruh, tetapi tidak memberi contoh? Sebaiknya sistem membuka sandal masih perlu ditinjau ulang. Wallohu a'lam.
25 Februari 2012
بارك الله فيك

Sex In The "Spakbor" Truk

بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم

Percayakah kita, di jalan pun masih berpotensi melakukan dosa?

Sebenarnya tanpa menjawab, sudah dapat diprediksi dengan jawaban "ya".

Namun, kesalahan apa yang terjadi saat berada di jalan?

Mari kita mengingat saat berkendara tepat di belakang truk-truk besar pengangkut barang. Di sinilah banyak sarana dosa bisa terjadi. Bukan karena asapnya yang mengepul menumbuk mata kita. Bukan pula gerakan truk yang kian melambat, sehingga berimbas kemacetan di jalan. Bukan ini saya maksud!

Tetapi, bagian bawah truk itulah menjadi persolan. Membuat para pengendara tidak konsentrasi membawa mobil/motor.
Itulah lukisan "spakbor" ban mobil truk bagian belakang. Terpajang lukisan wanita penuh gairah: wajahnya, hidung, tubuh wanita menjadi tombak lukisan. Yang kemudian 'menginspirasi' banyak orang menatap penuh nafsu. Ditopang lagi dengan kata-kata seksi: 'kutunggu kedatanganmu', 'basa mami,' dll.

Sementara, kita, pengendara sudah beberapa kali melakukan instrospeksi dosa masa lalu, kini kembali menyicipi dosa, akibat truk. Bukan truknya, maksud saya pelukis-pelukis tanpa pemahaman dewasa itu. Mengapa harus menjadi mediator dosa? Kalau 2 orang pengendara di belakang truk, artinya, pelukis itu sudah memiliki 2 kader pendosa. Bayangkan saja, truk ini tentu saja membelakangi puluhan bahkan ratusan manusia jika dihitung bulanan. Sehingga, berapa akumulasi mediasi 'dosa' nantinya?

Apakah para pelukis itu tidak mendengar perkataan ini:
Alloh berfirman, artinya:
Katakanlah (wahai Nabi) kepada laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan sebagian pandangan mata mereka dan memelihara kemaluan mereka. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat." Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan sebagian pandangan mata mereka dan memelihara kemaluan mereka.." (An-Nur: 30-31)

Dan tentunya saat-saat di jalan, euforia truk sudah menjamur, bersamaan dengan itu kita harus menundukkan pandangan. Betapa rumitnya, jika masih ada truk memajang lukisan seksi ini.
Alloh telah memerintahkan menundukkan pandangan, sementara truk itu, memandatkan kita secara tidak langsung, untuk menegakkan pandangan. Mana harus ditaati?

Maka ALloh menjawaba,
"Ingatlah, hanya dengan mengingati Alloh-lah hati menjadi tenteram." (QS. Ar Ra'd: 28)
Tidak mungkin ketenangan lahir dari tatapan nafsu itu.

Ada pula keterangan hadits, yang seharusnya menjadi teguran bagi pelukis itu. Ingat, Rosululloh bersabda,
artinya:
"Semua tukang gambar itu di neraka. Allah memberi jiwa/ruh kepada setiap gambar (makhluk hidup) yang pernah ia gambar (ketika di dunia). Maka gambar-gambar tersebut akan menyiksanya di neraka Jahannam."

Dan
"Siapa yang membuat sebuah gambar (makhluk hidup) di dunia, ia akan dibebani untuk meniupkan ruh kepada gambar tersebut pada hari kiamat, padahal ia tidak bisa meniupkannya."

Naudzubillah min dzalik.


Semoga para pelukis truk bisa mengambil ibroh dari pelajaran ini. Kecelakan amalan yang berujung pada dosa harus ditepis. Karena sangat berbeda antara seseorang yang mengetahui dan tidak mengetahui.
Barokallohu fik.
14 Maret 2012
بارك الله فيك

Saat "Hookworm" Menyerang Kaki, Persiapkan Rp 12 Juta

بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم

Adalah cacing yang maturasinya di tanah, berubah dari telur menjadi larva di tanah. Nah, larva inilah nantinya yang masuk ke pori-pori kaki anak-anak yang suka bermain di tanah tanpa sandal. Nah loh.. bahaya kan? Ini nih cacing yang kata orang awam bisa menyebabkan penyakit cacingan. J Cacing ini juga menyebabkan anemia loh!

Hookworm (cacing Tambang) adalah cacing yang tergolong Nematoda, yang merupakan "soil transmitted Helminthes". Epidemiology penyakit yang disebabkan cacing tambang ini sudah mencakup internasional, khususnya pada daerah tropical equator (seperti Indonesia), daerah tambang batu bara/timah, dan daerah perkebunan karet/kopi. Tanah merupakan tempat yang paling disukai telur cacing tambang agar telurnya bisa berkembang menjadi larva, seperti tanah berpasir, tanah liat, dan tanah lumpur.

Setelah larvanya memasuki pori-pori kaki, maka larva ini nantinya akan berlayar ke habitat ternyamannya untuk tumbuh menjadi cacing tambang dewasa di tubuh manusia, yaitu usus halus (jejenum), infeksi yang parahnya jika terdapat di usus halus (duodenum) dan usus besar. Jika sudah menginfeksi, maka manusia tersebut terinfeksi penyakit Ancylostomiasis (infeksi oleh cacing Ancylostoma Duodenale). Infeksi oleh Ancylostoma Duodenale lebih serius daripada infeksi oleh Necator Americanus.

Gejalanya terkadang tidak terlihat, tapi biasanya pasien akan merasa gatal dan terdapat kemerah-merahan saat larva masuk ke kulit. Pada pasien yang sensitive bisa menyebabkan Bronkhitis atau Pneumonitis, saat larva bersirkulasi di dalam tubuhnya.

Saat cacing tambang mencapai tingkat dewasa, cacing tambang hidup dalam usus halus manusia. Gejala yang umumnya dialami, pasien akan merasakan nyeri pada perutnya, mual dan diare. Cacing dewasa juga akan menyerap darah sebanyak 0,2-0,3 ml/hari/cacing, sehingga pasien akan mengalami anemia yang parah, untuk saat ini, anemia  aplastik biayanya yang dibutuhkan sekitar Rp 12 juta, ada juga penyakit hypocrome dan microcytic dari anemia defisiensi Fe (zat besi).

Wah, sangat mengenaskan perjalanannya dalam rangka "menyakiti manusia". Dan kini, mari kita memberikan pencegahan sebelum terjadi. Bukankah ada simbolik, "Mencegah lebih baik ketimbang mengobati!"
Pencegahannya adalah dengan menjaga kebersihan diri, mencuci tangan, menjaga kebersihan toilet, menambah wawasan dan edukasi tentang info-info kesehatan, rutin check up kesehatan, serta yang lebih penting menggunakan alas kaki saat keluar rumah/ tidak boleh berhubungan langsung dengan tanah, khususnya pada area pertambangan!
21 Januari 2012
بارك الله فيك

Rp 700.000 Ludes Ulah Sang Anak, Kok Sang Ayah Malah Berbangga?

بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم

Apa jadinya jika harga mobil dialihkan ke pembelian buku saja? Itulah terjadi kemarin malam. "Bagas!' Seorang pemuda. Taksiran 1 SMA. Sudah melahap buku-buku tebal dan konten agama Islam. Subhanalloh, sangat jarang kita menemui anak-anak seperti ini. Apalagi ditengah arus "kemalasan" yang kian menerpa kita. Sehingga nampaknya semakin jauh kita dengan panduan agama Islam. Jangan heranlah melihat ketimpangan aksi-aksi di masyarakat. Biangnya cuma 1, jauhnya kita dari patron agama.

Malam itu, ia datang lagi, belanjaan buku sekitar 700rb. Saya di posisi kasir dan melihat langsung kejadian ini. Sang ayah hanya berkata, "Inilah orang terdekat nanti yang akan menegur kita!"
Apa pasal?

Anak itu merupakan harapan dari keluarganya. Sudah ada aset yang bisa mengajak ke arah benar, tidak menempuh jalan buntu. Coba banyangkan ini, apakah ada pola pikir yang sama dengan ayah Bagas? Sudahkan kita memberikan ilmu, meskipun itu hanya media berupa buku kepada anak-anak kita? Ataukah kita hanya "membanjiri" anak dengan HP, Laptop, yang kian di salah gunakan. Hmm. Nampaknya kita malu menjawabnya. Ayahnya menambahkan, "Bukunya sudah seharga mobil avanza di rumah!"

Dan untuk remaja, apakah kita mengagumi sosok bagas itu? Yang duduk bersimpuh membaca buku? Hanya menabung untuk membeli ilmu? Nampaknya, kita sebagai anak malu menjawab.

Uang selalu saja kita kambing hitamkan, sembari kita berucap, "Masih banyak keperluan lain daripada membeli buku!"
Ah, kita lupa kehidupan sesungguhnya. Tertarik saya membaca buku tadi siang. Penulis mengambil analogi, kira-kira seperti ini, misalkan ada pertandingan lomba lari yang juara mendapat 7 juta, namun sang wasit berkata, "Terserah finisnya mau dimana!" Hmm. Tidak logis. Wasit ini memberikan ajaran salah. Nah, inilah gambaran bagi manusia yang mengharapkan kebaikan, tapi tidak menempuh jalannya. Apakah perahu itu bisa berjalan di daratan, kawan? Sekali lagi, jawaban yang tidak perlu dilontarkan.

Saya sangat haru, bagaimana 700rb itu diketahui habisnya dimana, ketimbang hari ini, para pemboros harta, entah kemana uang mereka. Apalagi mau ditanyakan dimana ia belanjakan hartanya. Bagas telah menjadi panutan untuk menyadari diri untuk berkontribusi dan belajar saat muda.

Mari, mari, ayo, yuk, kita kembali mengevaluasi diri ini. Semoga ada perubahan dari hari ke hari .
15 Januari 2012
بارك الله فيك

Kritik Sumpah Pemuda

بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم

Sejarah tetap berulang, tanggal 28 Oktober masih saja sakral di pelupuk mata mahasiswa. Mengingat momentum fundamental yang sangat sulit dilupakan. Kisah-kisah perjuangan bak seorang pejuang sudah menjadi basis paradigma mahasiswa. Entah sampai kapan ini teraplikasi? Apakah hingga di penghujung dunia ini? Ataukah sebentar lagi!!!
Rasanya sulit ditebak!

Yang pasti, semua memiliki jangka waktu yang relatif, tergantung pelopor gerakan. Katakan saja pengaruh doktrin organisasi yang "menghegemoni" tindakan anarkis mahasiswa selalu saja menutupi hati nurani mahasiswa. Sejarah lama tetap berulang. Saya sendiri masih teringat, sewaktu bangku SMP, dan ini tak terlupakan, puluhan meter terjadi kemacetan. Bukan karena Si Komo datang! Tetapi, pahlawan tanpa identitas menguasai mimbar jalanan. Seolah-olah mereka memiliki surat tanah sehingga mendominasi akses perjalanan saya mencapai tujuan pendidikan. Dan kini saya pun berstatus mahasiswa. Apakah kuteruskan sejarah lama ini?

Sejarah pendemo, dan didemo sering erat kaitannya. Bak sebuah ikatan kimia yang membentuk senyawa. Tatapi, senyawa ini meracuni aktivas masyarakat. Membuat makar baru di dunia kontemporer ini. Dan ini saya interspretasikan sebagai dosa mahasiswa yang berujung kepada kesadaran MALU MENJADI MAHASISWA. Diantara rasa malu ini ketika mahasiswa melakukan:


1. Demonstrasi
Gejolak unjuk rasa atau demonstrasi yang saat ini sedang marak, terkhusus pada momentum Sumpah Pemuda, mengundang komentar banyak pengamat. Sebagian mereka mengatakan : "Aksi unjuk rasa ini dipelopori oleh oknum-oknum tertentu."
Adapula yang berkomentar : "Tidak mungkin adanya gejolak kesemangatan untuk aksi kecuali ada yang memicu atau ngompori." Sedangkan yang lain berkata : "Demonstrasi ini adalah ungkapan hati nurani rakyat."
Demikian komentar para pengamat tentang demonstrasi yang terjadi di hampir semua universitas di Indonesia. Sebagian mereka menentangnya dan menganggap para mahasiswa itu ditunggangi oleh pihak-pihak tertentu. Sebagian lain justru mendukung mati-matian dan menganggapnya sebagai jihad.

Kasus terbunuhnya Utsman bin Affan radliyAllohu 'anhu dan timbulnya pemikiran Khawarij sangat erat hubungannya dengan demonstrasi. Kronologis kisah terbunuhnya Utsman radliyAllohu 'anhu adalah berawal dari isu-isu tentang kejelekan Khalifah Utsman yang disebarkan oleh Abdullah bin Saba' di kalangan kaum Muslimin.
Abdullah bin Saba' adalah seorang Yahudi yang pura-pura masuk Islam. Sedangkan kita telah maklum bagaimana karakter Yahudi itu karena Alloh telah berfirman :
"Niscaya engkau akan dapati orang yang paling memusuhi (murka) kepada orang-orang yang beriman adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrikin." (Al Maidah : 82)

Permusuhan kaum Yahudi terlihat sejak berkembangnya Islam, seperti mengkhianati janji mereka terhadap Rasulullah ShallAllohu 'Alaihi Wa Sallam, merendahkan kaum Muslimin, mencerca ajaran Islam, dan banyak lagi (makar-makar busuk mereka). Setelah Islam kuat, tersingkirlah mereka dari Madinah. (Lihat Sirah Ibnu Hisyam juz 3 halaman 191 dan 199)
Pada zaman Abu Bakar dan Umar radliyAllohu 'anhuma, suara orang-orang Yahudi nyaris hilang. Bahkan Umar mengusir mereka dari Jazirah Arab sebagai realisasi perintah Rasulullah ShallAllohu 'Alaihi Wa Sallam yang pernah bersabda :
"Sungguh akan aku keluarkan orang-orang Yahudi dan Nashara dari Jazirah Arab sampai aku tidak sisakan padanya kecuali orang Muslim." Juga Ucapan beliau : "Keluarkanlah orang-orang musyrikin dari Jazirah Arab." (HR. Bukhari)
Di tahun-tahun terakhir kekhalifahan Utsman radliyAllohu 'anhu di saat kondisi masyarakat mulai heterogen, banyak muallaf dan orang awam yang tidak mendalam keimanannya, mulailah orang-orang Yahudi mengambil kesempatan untuk mengobarkan fitnah.

Mereka berpenampilan sebagai Muslim dan di antara mereka adalah Abdullah bin Saba' yang dijuluki Ibnu Sauda. Orang yang berasal dari Shan'a ini menebarkan benih-benih fitnah di kalangan kaum Muslimin agar mereka iri dan benci kepada Utsman radliyAllohu 'anhu.

Sedangkan inti dari apa yang dia bawa adalah pemikiran-pemikiran pribadinya yang bernafaskan Yahudi. Contohnya adalah qiyas-nya yang bathil tentang kewalian Ali radliyAllohu 'anhu. Dia berkata : "Sesungguhnya telah ada seribu Nabi dan setiap Nabi mempunyai wali. Sedangkan Ali walinya Muhammad ShallAllohu 'Alaihi Wa Sallam." Kemudian dia berkata lagi : "Muhammad adalah penutup para Nabi sedangkan Ali adalah penutup para wali."

Tatkala tertanam pemikiran ini dalam jiwa para pengikutnya, mulailah dia menerapkan tujuan pokoknya yaitu melakukan pemberontakan terhadap kekhalifahan Utsman bin Affan radliyAllohu 'anhu. Maka dia melontarkan pernyataan pada masyarakat yang bunyinya : "Siapa yang lebih dhalim daripada orang yang tidak pantas mendapatkan wasiat Rasulullah ShallAllohu 'Alaihi Wa Sallam (kewalian Rasul), kemudian dia melampaui wali Rasulullah (yaitu Ali) dan merampas urusan umat (pemerintahan)!" Setelah itu dia berkata : "Sesungguhnya Utsman mengambil kewalian (pemerintahan)!" Setelah itu dia berkata : "Sesungguhnya Utsman mengambil kewalian (pemerintahan) yang bukan haknya, sedang wali Rasulullah ini (Ali) ada (di kalangan kalian). Maka bangkitlah kalian dan bergeraklah. Mulailah untuk mencerca pejabat kalian tampakkan amar ma'ruf nahi munkar. Niscaya manusia serentak mendukung dan ajaklah mereka kepada perkara ini." (Tarikh Ar Rasul juz 4 halaman 340 karya Ath Thabary melalui Mawaqif)

Amar ma'ruf nahi mungkar ala Saba'iyah ini sama modelnya dengan amar ma'ruf menurut Khawarij yakni keluar dari pemerintahan dan memberontak, memperingatkan kesalahan aparat pemerintahan di atas mimbar-mimbar, forum-forum, dan demonstasi-demonstasi yang semua ini mengakibatkan timbulnya fitnah.

Masalah pun bukan semakin reda, bahkan tambah menyala-nyala. Fakta sejarah telah membuktikan hal ini. Amar ma'ruf nahi mungkar ala Saba'iyah dan Khawarij ini mengakibatkan terbunuhnya Khalifah Utsman bin Affan radliyAllohu 'anhu, peperangan sesama kaum Muslimin, dan terbukanya pintu fitnah dari zaman Khalifah Utsman sampai zaman kekhalifahan 'Ali bin Abi Thalib radliyAllohu 'anhu. (Tahqiq Mawaqif Ash Shahabati fil Fitnati min Riwayat Al Imam Ath Thabari wal Muhadditsin juz 2 halaman 342)

Sebenarnya amar ma'ruf nahi mungkar yang mereka gembar-gemborkan hanyalah sebagai label dan tameng belaka. Buktinya Rasulullah ShallAllohu 'Alaihi Wa Sallam bersabda kepada Utsman :
"Hai Utsman, nanti sepeninggalku Alloh akan memakaikan pakaian padamu. Jika orang-orang ingin mencelakakanmu pada waktu malam --dalam riwayat lain :-- Orang-orang munafik ingin melepaskannya, maka jangan engkau lepaskan. Beliau mengucapkannya tiga kali." (HR. Ahmad dalam Musnad-nya juz 6 halaman 75 dan At Tirmidzi dalam Sunan-nya dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan At Tirmidzi 3/210 nomor 2923)

Syaikh Muhammad Amhazurn berkomentar : "Hadits ini menunjukkan dengan jelas bahwa orang Khawarij tidaklah menuntut keadilan dan kebenaran akan tetapi mereka adalah kaum yang dihinggapi penyakit nifaq sehingga mereka bersembunyi dibalik tabir syiar perdamaian dan amar ma'ruf nahi mungkar.
Tidak diketahui di satu jamanpun adanya suatu jamaah atau kelompok yang lebih berbahaya bagi agama Islam dan kaum Muslimin daripada orang-orang munafik." (Tahqiq Mawaqif Ash Shahabati juz 1 halaman 476)
Inilah hakikat amar ma'ruf nahi mungkar kaum Saba'iyah dan Khawarij. Alangkah serupanya kejadian dulu dan sekarang?!

Di jaman ini ternyata ada Khawarij Gaya Baru yaitu orang-orang yang mempunyai pemikiran Khawarij. Mereka menjadikan demonstrasi, unjuk rasa, dan sebagainya sebagai alat dan metode dakwah serta jihad. Di antara tokoh-tokoh mereka adalah Abdurrahman Abdul Khaliq yang mengatakan (Al Fushul minas Siyasah Asy Syar'iyyah halaman 31-32) : "Termasuk metode atau cara Nabi ShallAllohu 'Alaihi Wa Sallam dalam berdakwah adalah demonstrasi atau unjuk rasa."
Sebelum kita membongkar kebathilan ucapan ini dan kesesatan manhaj Khawarij dalam beramar ma'ruf nahi mungkar kepada pemerintahan, marilah kita pelajari manhaj Salafus Shalih dalam perkara ini.

MANHAJ SALAFUS SHALIH BERAMAR MA'RUF NAHI MUNGKAR KEPADA PEMERINTAH

Alloh adalah Dzat Yang Maha Adil. Dia akan memberikan kepada orang-orang yang beriman seorang pemimin yang arif dan bijaksana. Sebaliknya Dia akan menjadikan bagi rakyat yang durhaka seorang pemimpin yang dhalim.
Maka jika terjadi pada suatu masyarakat seorang pemimpin yang dhalim, sesungguhnya kedhaliman tersebut dimulai dari rakyatnya. Meskipun demikian apabila rakyat dipimpin oleh seorang penguasa yang melakukan kemaksiatan dan penyelisihan (terhadap syariat) yang tidak mengakibatkan dia kufur dan keluar dari Islam maka tetap wajib bagi rakyat untuk menasihati dengan cara yang sesuai dengan syariat.

Bukan dengan ucapan yang kasar lalu dilontarkan di tempat-tempat umum apalagi menyebarkan dan membuka aib pemerintah yang semua ini dapat menimbulkan fitnah yang lebih besar lagi dari permasalahan yang mereka tuntut.

Adapun dasar memberikan nasihat kepada pemerintah dengan sembunyi-sembunyi adalah hadits Rasulullah ShallAllohu 'Alaihi Wa Sallam :

"Barangsiapa yang hendak menasihati pemerintah dengan suatu perkara maka janganlah ia tampakkan di khalayak ramai. Akan tetapi hendaklah ia mengambil tangan penguasa (raja) dengan empat mata. Jika ia menerima maka itu (yang diinginkan) dan kalau tidak, maka sungguh ia telah menyampaikan nasihat kepadanya. Dosa bagi dia dan pahala baginya (orang yang menasihati)."

Hadits ini dikeluarkan oleh Imam Ahmad, Al Khaitsami dalam Al Majma' 5/229, Ibnu Abi Ashim dalam As Sunnah 2/522, Abu Nu'aim dalam Ma'rifatus Shahabah 2/121. Riwayat ini banyak yang mendukungnya sehingga hadits ini kedudukannya shahih bukan hasan apalagi dlaif sebagaimana sebagian ulama mengatakannya. Demikian keterangan Syaikh Abdullah bin Barjas bin Nashir Ali Abdul Karim (lihat Muamalatul Hukam fi Dlauil Kitab Was Sunnah halaman 54).

Dan Syaikh Al Albani menshahihkannya dalam Dzilalul Jannah fi Takhriji Sunnah 2/521-522. Hadits ini adalah pokok dasar dalam menasihati pemerintah. Orang yang menasihati jika sudah melaksanakan cara ini maka dia telah berlepas diri (dari dosa) dan pertanggungjawaban. Demikian dijelaskan oleh Syaikh Abdullah bin Barjas.

Bertolak dari hadits yang agung ini, para ulama Salaf berkata dan berbuat sesuai dengan kandungannya. Di antara mereka adalah Imam As Syaukani yang berkata : "Bagi orang-orang yang hendak menasihati imam (pemimpin) dalam beberapa masalah --lantaran pemimpin itu telah berbuat salah-- seharusnya ia tidak menampakkan kata-kata yang jelek di depan khalayak ramai.

Tetapi sebagaimana dalam hadits di atas bahwa seorang tadi mengambil tangan imam dan berbicara empat mata dengannya kemudian menasihatinya tanpa merendahkan penguasa yang ditunjuk Alloh. Kami telah menyebutkan pada awal kitab As Sair : Bahwasanya tidak boleh memberontak terhadap pemimpin walaupun kedhalimannya sampai puncak kedhaliman apapun, selama mereka menegakkan shalat dan tidak terlihat kekufuran yang nyata dari mereka. Hadits-hadits dalam masalah ini mutawatir.

Akan tetapi wajib bagi makmur (rakyat) mentaati imam (pemimpin) dalam ketaatan kepada Alloh dan tidak mentaatinya dalam maksiat kepada Alloh. Karena sesungguhnya tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala." (As Sailul Jarar 4/556)

Imam Tirmidzi membawakan sanadnya sampai ke Ziyad bin Kusaib Al Adawi. Beliau berkata : "Aku di samping Abu Bakrah berada di bawah mimbar Ibnu Amir. Sementara itu Ibnu Amir tengah berkhutbah dengan mengenakan pakaian tipis. Maka Abu Bilal[3] berkata : "Lihatlah pemimpin kita, dia memakai pakaian orang fasik."

Lantas Abu Bakrah berkata : "Diam kamu! Aku pernah mendengar Rasulullah ShallAllohu 'Alaihi Wa Sallam bersabda : 'Barangsiapa yang menghina (merendahkan) penguasa yang ditunjuk Alloh di muka bumi maka Alloh akan menghinakannya.' " (Sunan At Tirmidzi nomor 2224)

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah menjelaskan tata cara menasihati seorang pemimpin sebagaimana yang dikatakan oleh Imam As Syaukani sampai pada perkataannya : " . sesungguhnya menyelisihi pemimpin dalam perkara yang bukan prinsip dalam agama dengan terang-terangan dan mengingkarinya di perkumpulan-perkumpulan masjid, selebaran-selebaran, tempat-tempat kajian, dan sebagainya, itu semua sama sekali bukan tata cara menasihati. Oleh karena itu jangan engkau tertipu dengan orang yang melakukannya walaupun timbul dari niat yang baik. Hal itu menyelisihi cara Salafus Shalih yang harus diikuti. Semoga Alloh memberi hidayah padamu." (Maqasidul Islam halaman 395)

Karena itulah, wahai para mahasiswa, cobalah jadikan dirimu sebagai panutan masyarakat, menggunakan prinsip-prinsip Islam sebelum bertindak. Sudah berlalu sejarah buruk bersama kita. Ingat, baru-baru saja aksi Sumpah Pemuda di Palu Ricuh, Mahasiswa-Polisi Bentrok. Dan tak terhingga kasus menyedihkan menghinggapi aksi demonstrasi ini.

2. Merokok
Nah, sudah menjadi habit bagi mahasiswa, merealisasikan dosa ini, menjadikan diri mati secara pelan.
Berikut akan dikemukakan fatwa dari ulama terkemuka tentang hukum rokok : "Merokok hukumnya haram, begitu juga memperdagangkannya. Karena didalamnya terdapat sesuatu yang membahayakan, telah diriwayatkan dalam sebuah hadits :

" Tidak (boleh melakukan/menggunakan sesuatu yang) berbahaya atau membahayakan" (Riwayat Ahmad dalam Musnadnya, Malik dan Atturmuzi)
Demikian juga (rokok diharamkan) karena termasuk sesuatu yang buruk (khabaits), sedangkan Alloh ta'ala (ketika menerangkan sifat nabi-Nya ShalAllohu 'alaihi wassalam) berfirman: "...dia menghalalkan bagi mereka yang baik dan mengharamkan yang buruk" (Al A'raf : 157)

Panitia Tetap Lembaga Riset Ilmiah dan Fatwa Kerajaan Saudi Arabia.
Ketua: Abdul Aziz bin Baz
Wakil Ketua: Abdurrazzak Afifi.
Anggota: Abdullah bin Ghudayyan -
Abdullah bin Quud.

Sangat jelaslah bagi kita, tentang kejanggalan mahasiswa di era kontemporer. Aktivitas merokak dan membagi rokok sangat sering terjadi di lahan kampus. Ada juga yang lucu, mahasiswa melarang merokok juniornya, namun, seniornya di sisi lain melahap juga isapan puntung rokok itu. Ingatlah wahai rekanku tercinta fatwa di atas.

3. Tidak Berjilbab
Wajah cantik para mahasiswi selalu saja topik pembicaraan mahasiswa yang puber. Bagaimana jika berbenturan perintah ini pula, sebagaimana firman Alloh Subhanahu wa Ta'ala (yang artinya):
"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".(QS. 24:30.)

Siapa yang mau disalahkan, mahasiswa atau mahasiswi?
Bagi saya pribadi, mahasiswa itulah harusnya mendapat perlakukan. Kemudian, pasca nasehat itu, lalu siswa laki-lakilah didakwahi.
Mahasiswi di zaman ini, sudah merebah, layaknya rumput-rumput di taman yang tanpa disiram, juga tumbuh sendiri. Namun, ada kejanggalan fenomenal yang mesti pula dikoreksi. Sebagaimana Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman (yang artinya): "Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah." (Q.S. Al-Ahzab: 33)
Dari ayat di atas, ada kritikan pedas bagi mahasiswi untuk tidak keluar, tapi hendaknya di rumah saja belajar, kuliah dengan GOOGLE saja. Ditambah lagi ada ayat, Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman (yanga artinya): "Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka." (Q.S. Al-Ahzab: 53)
Wah, semakin ketat aturan bagi sang mahasiswi. Alhamdulillah.
Adapun, jika objek pengajarannya pun wanita, insya Alloh tafaddol saja. Dan tetap diperhatikan ayat ini, Alloh Subhanahu wa Ta'ala menjadikan kewajiban mahasiswi menggunakan hijab sebagai tanda 'Iffah (menahan diri dari maksiat). Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman (yang artinya): "Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu." (Q.S. Al-Ahzab: 59)

4. Isbal
Celana merupakan perhiasan bagi kaum adam. Sampai-sampai berbanjiran aneka celana yang dipajang di toko-toko agar menarik perhatian. Nah, mahasiswa pun tak mau kalah dalam persoalan gaya. Ada yang modusnya menarik perhatian siswi dan ada pula yang hendak meraih perhatian mahasiswi yang masih jomblo.
Fokus ke persoalan celana, tanda dan bukti mahasiswa yang komitmen melaksanakan simbol-simbol Islam, dalam bentuk perintah, larangan, penerangan, ucapan, keyakinan maupun amalan. Dan hendaklah dia mengatakan : "sami'na wa atha'na (kami mendengar dan taat)".

Kalau kita mau memeperhatikan kebanyakan mahasiswa? Semoga Alloh Subhanahu wa Ta'ala memberi hidayah kepada mereka dan membimbing mereka kepada kebenaran? Akan didapati mereka melakukan perbuatan Isbal (menurunkan pekaian di bawah mata kaki) pada pakaian dan bahkan sampai terseret di atas tanah yang menyentuh tanah di kampus. Itu adalah perbuatan yang mengandung bahaya besar karena menentang perintah Alloh Subhanahu Wa Ta'ala dan Rasul-Nya dan itu adalah sikap menantang, pelakunya akan mendapat ancaman keras.

Isbal dianggap salah satu dosa besar yang diancam dengan ancaman yang keras. Beranjak dari kewajiban untuk saling tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa, saling nasehat menasehati dengan kebenaran, menginginkan agar saudara-saudaraku para mahasiswa, kaum muslimin mendapat kebaikan dan karena takut kalau mereka tertimpa hukuman yang buruk akibat mayoritas orang melakukan maksiat.

Isbal adalah suatu lambang kesombongan dan orang yang memiiki rasa sombong dalam hatinya walaupun seberat biji dzarrah tidak akan masuk surga, sebagaimana yang diterangkan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.

Rasullullah ShalAllohu 'alaihi Wassalam bersabda :
"Ada tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Alloh Subhanahu wa Ta'ala di hari kiamat. Tidak dilihat dan dibesihkan (dalam dosa) serta akan mendapatkan azab yang pedih, yaitu seseorang yang melakukan isbal (menurunkan kain celana melewati mata kaki/musbil), pengungkit pemberian, dan orang yang menjual barang dagangannya dengan sumpah palsu." (Hr Muslim, Abu Daud, Turmudzi, Nasa'i, dan Ibnu Majah)

Dalam riwayat Imam Ahmad dan Bukhari dengan bunyi :
"Apa saja yang berada di bawah mata kaki berupa sarung, maka tempatnya di Neraka."

Rasulullah pun bersabda :
"Apa yang ada di bawah kedua mata kaki berupa sarung (kain) maka tempatnya di neraka" (HR.Bukhori)

Semoga dalam rangkaian hadits di atas, memberikan efek jera bagi sang mahasiswa, agar merefleksi "celana" panjangnya. Potonglah mahasiswa, biaya Rp 5.000 untuk memotong sangat murah ketimbang melaksanakan dosa.

5. Memandang dan Berjabat Tangan dengan Lawan Jenis
Persoalan Keempat, dalam lingkungkup pendidikan adalah dari mata dan dari kulit. Entah bola mata itu ke dosen wanita atau ke rekan mahasiswi. Ingatlah kawan, Alloh Subhanahu wa Ta'ala telah menciptakan manusia, maka tentunya Alloh pun telah mengatur segala aspek kehidupan manusia, termasuk didalamnya bagaimana hukum yang berlaku bagi laki-laki dan wanita yang tidak semahram dalam memandang dan berjabat tangan. Olehnya kita simak uraian dalil Al-Quran dan Sunnah tentang masalah ini, agar hati kita tenang dan dapat mengamalkannya sesuai dengan perintah agama. Mahasiswa selalu saja mendapat kesempatan dosa dalam lingkup ini, bayangkan saja, setiap hari dia memandang lawan jenis yang kira-kira 20 mahasiswi. Ditambah lagi rekan mahasiswi sejawatnya.
perbuat".(QS. 24:30.)

Bagi mahasiswa, ingatlah Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam surah An- Nuur : 30
"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".(QS. 24:30.)

Bagi mahasiswi, ingatlah Alloh Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam surah An- Nuur : 31
"Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menundukkan pandangannya".
Berkata Ibnu Katsir rahimahullah : "Kebanyakan para ulama menjadikan ayat ini sebagai dalil tentang haramnya wanita memandang laki-laki selain mahramnya apakah dengan syahwat atau tanpa syahwat". (Tafsir Ibnu Katsir 3/345).


Dan dari Abu Hurairah radhiyAllohu 'anhu riwayat Bukhary-Muslim, Rasulullah shollAllohu 'alaihi wa 'alahi wasallam menegaskan :
Sesungguhnya Alloh telah menetapkan bagi setiap anak Adam bagiannya dari zina, ia mengalami hal tersebut secara pasti. Kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengar, lisan zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang dan kaki zinanya adalah berjalan dan hati berhasrat dan berangan-angan dan hal tersebut dibenarkan oleh kemaluan atau didustakannya".

6. Ghibah
Polemik berita terlewatkan masih saja misteri bagi sang mahasiswa/mahasiswi, sehingga hal ini dibahas kembali di kampus. Engah kepada rekan mahasiswa sesama atau ke mahasiswi. Ingatlah mahasiswa/mahasiswi, Rasulullahbersabda, "Setiap muslim terhadap muslim lainnya diharamakan darahnya, kehormatannya, dan juga hartanya." (H.R Muslim no. 2564)
Suatu fenomena yang lumrah terjadi mahasiswa kita dan cenderung disepelekan, padahal akibatnya cukup besar dan membahayakan, yaitu gihibah (menggunjing). Karena dengan perbuatan ini akan tersingkap dan tersebar aib seseorang, yang akan menjatuhkan dan merusak harkat dan martabatnya. Topiknya beragam, ada bercakap di lingkup soal kehidupan tetangga sendiri, mahasiwa sendiri yang lagi alfa, artis-artis, dll.
Ghibah adalah menyebutkan, membuka, dan membongkar aib saudaranya dengan maksud jelek. Al Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab Shahihnya dari shahabat Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah bersabda: "Apakah kalian mengetahui apa itu ghibah? Para shahabat berkata: "Alloh dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Kemudian beliau bersabda:

"Engkau menyebutkan sesuatu yang ada pada saudaramu yang dia membecinya, jika yang engkau sebutkan tadi benar-benar ada pada saudaramu sungguh engkau telah berbuat ghibah, sedangkan jika itu tidak benar maka engkau telah membuat kedustaan atasnya."
Di dalam Al Qur'anul Karim Alloh ? sangat mencela perbuatan ghibah, sebagaimana firman-Nya (artinya):
"Dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kalian menggunjing (ghibah) kepada sebagian yang lainnya. Apakah kalian suka salah seorang diantara kalian memakan daging saudaramu yang sudah mati? Maka tentulah kalian membencinya. Dan bertaqwalah kalian kepada Alloh. Sesungguhnya Alloh Maha Penerima taubat dan Maha Pengasih." (Al Hujurat: 12)

Dan sungguh ini harap dijadikan renungan mendalam, belajarlah untuk diam ketimbang meraih dosa.

7. Dll, masih banyak kita mau dudukkan dosa-dosa mahasiswa. Tetapi, butuh redaksi kata dan waktu untuk menuliskannya. Malulah menjadi mahasiswa!
Wallohu a'lam.

31 Oktober 2011

بارك الله فيك

Perginya "Muadzin" Kami

بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم

Sudah lama saya mau mengangkat cerita ini, kisah cukup mengherankan. Teringatlah saya masa SMA nan begitu berkesan. Masa usia SMA, adalah masa terindah dan terspektakuler. Bukan karena saya mendapat juara.. Melainkan saya mengenal Alloh dan Rosul-Nya, melalui fase ini. Di suatu masjid, bersama rekan-rekan seiman.

Ada kalanya waktu ini bercanda, berdiskusi, dan saling mengajarkan kebaikan. Ada kebaikan yang tampak, maupun tersirat. Kini, saya mau fokuskan di batas-batas tersirat. Itulah Pak Kusnan. Sedikit lagi menyempurnakan nama saya. Sudah keriput, setiap berjalan dan bersuara, selalu berbarengan dengan tubuh bergetar. Saya tidak tahu mengapa hal itu terjadi. Aneh! Beliau ini pasti punya sakit sehingga aksi gemetar-gemetar kian rutin dirasakan. "Faktor usia!" Mungkin itu persepsi jamaah pada saat itu.

Namun, siapa sangka, dengan kondisi seperti itu,  mampu mengajar masyarakat sekitar menuju masjid. Adzannya ditunggu-tunggu para jamaah. Memang inilah profesi paling menguntungkan, kerja paling memberatkan. Bayangkan saja, dia harus bangun terlebih dahulu, membersihkan. Semua aksi itu, tidak ada niat memperoleh dunia. Hanya mengikhlaskan diri. Inilah kondisi yang rutin, setiap hari, setiap bulan, bahkan setiap tahun. Hingga saya harus hijrah berkuliah di Makassar.

Dan hari itu, selepas liburan ramadhan. Saya kembali menengok situasi masjid, menunaikan solat wajib. Keheranan timbul, "Mana Pak Kusnan yang sering adzan di sini?" Salah seorang jamaah masjid bertutur, "Dia sudah meninggal!"
"..H.h.!" Terenyah saya mendengarnya sembari mengucap, "Innalillahi wa inna ilaihiroojiun.." Sudah.. Waktu sudah pasti berjalan, sebagaimana jalannya Pak Kusnan menuju Robb-Nya. Yang ada hanyalah sejarah "suara adzan". Adakah kita meninggalakan bekas-bekas ibadah layaknya Pak Kusnan?
Malu hati ini dan sedih mata ini.. Saya terlambat menuliskan mementum-memontum kebaikana dari beliau..

Mungkin saya hanya mengingat 2 Hal dari beliau:
1. Mengingat kesalahan apa yang telah saya torehkan pada beliau.
2. Memaafkan kesalahan beliau pada para jamaah jika ada. [yang nampak tidak ada]
5 Januari 2012
بارك الله فيك

Rambut Putih Ibuku

بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم

Masih terngiang-ngiang di telingaku, ibuku memberi mandat mencabut rambut yang memiliki kontroversi warna tabiat: rambut putih.
Ummy : "Nandar, cabut dulu rambut putih Mama!"
Nandar: (segera meluncur duduk ke kursi, mengambil posisi tempat persiapan "mandat")
Ummy : (duduk di bawah, depan kursi saya)
Maka mulailah proses pengabdian itu...
Itu berlangsung semenjak saya berusia 6 SD (Wallohu A'lam)

Namun, ketika dewasa... Saya tidak berani lagi mencabut rambut itu. Mengapa? Karena "makhluk itu" mendapat keterangan khusus dalam agama Islam yang SHOHIH: DILARANG MENCABUT RAMBUT PUTIH.

Meskipun demikian, saya sempat melihat saat-saat indah menatap rambut itu, melihat rambut putih ibu saya yang begitu banyak. Di pinggir dekat telinganya. Pasang surut perasaan ini, sedih melihat itu, banyaknya rambut "cahaya" itu, indikasi bertambah pula usianya. Dan saya belum sempat mengabdi kepadanya secara maksimal, apalagi ingin dibandingkan dengan jumlah rambut putihnya yang telah menjadi perhiasannya. Saya sangat berharap, sebelum saya "pergi", saya masih sempat mendapatkan "maaf" darinya.
"Ya Alloh, ampunilah dosaku dan dosa ke dua orang tuaku, sebagaimana mereka telah menyayangiku di waktu kecil."
25 Juli 2011
بارك الله فيك

Saturday, February 9, 2013

Menyelamatkan Anak dengan 'Pendidikan Elaborasi'

بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم

Setelah Anda membaca artikel kemarin, sekarang ini adalah beberap contoh elaborasi pelajaran umum dengan akidah untuk anak-anak di sekolah:
  1. Materi Sejarah Sejarah merupakan materi ajar yang mengorek masa lampau. Artinya kejadian-kejadian yang ada, adalah sesuatu yang sudah terjadi. Nah, guru jangan sampai hanya bertugas menyampaikan kejadian silam, tetapi harus menyelipkan sebuah kaedah takdir bahwa semua telah ditetapkan oleh Alloh subhanahu wa ta'ala. Sejarah merupakan bukti yang mengandung hikmah di sisi Alloh. Ada pelajaran yang bisa dipetik!

    Pendidik harus juga menjelaskan bahwa kemajuan dan kemerosotan penduduk itu tergantung dari kadar keimanannnya kepada Alloh. Bagaimana mereka berhukum dengan hukum Alloh subhanahu wa ta'ala. Alloh berfirman, artinya:
    "Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." (QS. al-A'raf: 96)

    Nah.

    Inilah sebuah kaedah yang jarang diungkit pada meteri sejarah. Entah sejarah Islam, sejarah Indonesia, dan negera-negara lainnya, akan makmur dan merosot tergantung pada pendekatan kepada syariat Alloh. Sekali lagi, tergantung dari aplikasi penerapan hukum al-Qur'an dan as-Sunnah.

    Alloh berfirman, artinya,
    "Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka, terdapat pelajaran bagi orang-orang yang memiliki akal." (QS. Yusuf: 111)
  2. Materi Geografi, Geologi, atau Astronomi Pendidik dengan mata ajar seperti ini harus kreatif menyajikannya. Langit, alam semesta, dan sekitarnya hendaknya membuat anak-anak kita sadar bahwa ada pencipta. Ada yang mengatur. Bahkan bencana-bencana semua merupakan ketentuan dari Sang Pencipta. Itulah Alloh subhanahu wa ta'ala. Di sela-sela pelajaran senantiasa pendidik harus mengaitkan pelajarannya sehingga tertanan dalam akidah anak-anak kita.
  3. Materi Fisika, Kimia, dan Biologi Tentunya pelajaran di atas merupakan mata ajar yang paling dekat dengan penciptaan-penciptaan Alloh. Karena pada dasarnya pelajaran di atas adalah belajar tentang ciptaan-ciptaan Alloh, bagaimana jiwa ini bisa mentauhidkan Alloh dengan tauhid rububiyah. Yaitu menyerahkan ibadah hanya kepada Alloh dari sisi penciptaan-Nya. Adanya hewan, tumbuhan, dan sebagaimana merupakan wujud dari penciptaan Alloh. Anak-anak harus tahu ini, melahirkan rasa syukur, mengucap hamdalam, dan sebagainya dari kalimat toyyibah. Pendidik sekali lagi harus kreatif memasukkan pendekatan akidah dalam mata ajar di atas.
  4. Guru Agama Islam Ini yang paling menentukan kemajuan akhlak dan akidah anak-anak. Pendidik mata ajar Agama Islam harus menjadikan anak-anaknya mencontoh teladan Rosululloh shollallohu alayhi wasallam. Bagaimana pelajaran itu bisa mengena pada sahabat-sahabat Rosululloh. Pelajaran awal ialah membangun tauhid rububiyah, uluhiyah, dan asma wa sifat pada jiwa anak. Sehingga kuat benteng mereka. Mendakwahkan kepada mereka akan bahaya berbuat syirik. Menyembah kepada selain Alloh karena dapat menghancurkan amalan-amalan yang telah dikerjakan.

    Pun menjadikan mata ajar ini sebagai lahan membentuk karakter anak. Mengikuti sunnah Rosululloh, menapaki jalan para salaf, dan teguh di atasnya. Anak-anak pun melaksanakan Rukun Islam dan Rukun Iman dalam rangkaian keimanan di dalamnya. Mempelajari fikih dan adab islam serta mengamalkannya.

    Kalau semua ini bisa terlaksanan, insya Alloh, anak-anak kita menjadi kuat, meskipun mendapatkan ujian berat!
  5. Materi Matematika Menarik sekali belajar angka. Karena bisa menguatkan hafalan anak-anak. Seperti dengan mengajarkan pembagian warisan dan hukum zakat terkait pembagiannya. Misalnya ada angka 4, maka pendidik bisa mengatakan ini juga merupakan jumlah khula' ar-rasyidin. Apapun angka yang ada, insya Alloh bisa dikaitkan dengan sejarah yang ada. Allohu akbar.
  6. Materi TIK (Teknololgi Informasi & Komunikasi) Dengan adanya materi ini, anak-anak bisa diajar membuat program-program yang berberkah. Seperti membuat program zakat, warisan, dsb. Bisa juga membuat aplikasi tentang pendataan jumlah jamaah haji yang datang dan kembali. Pun penduduk Islam yang ada di muka bumi ini. Semua ini bisa dilakukan sesuai kreatifitas guru, tentunya dengan meminta pertolongan kepada Alloh subhanahu wa ta'ala.
  7. Guru Bahasa Indonesia ataupun Bahasa Inggris dan Lainnya Pendidik yang mengemban tugas ini, bisa memadukan pelajaran akidah Islam. Seperti membuat kisah dengan berbasis kisah sahabat nabi. Bisa juga mentranslate ke dalam bahasa Inggris dan lainnya. Dan setelah itu, bisa mempersentasekannya di kelas. Pendidik mata ajar di atas pasti bisa mengelaborasikan materinya dengan agama Islam.
Semoga dengan apapun menu pelajaran kita, kita bisa memadukannya dengan pelajaran bermuat Islam. Agar anak-anak kita lebih dekat dengan Robb-nya. Sehingga, kelak mereka menjadi insan-insan yang bertauhid, jauh dari kesyirikan. Dan menjadi ulama, penerang ummat!
Amin...[]


Salam
www.kusnandarputra.blogspot.com
بارك الله فيك

Friday, February 8, 2013

Sukses Bekerja & Berbisnis versi Ulama

بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم

Untuk menambah etos kerja dalam bekerja, berbisnis, tidak salah jika mendengarkan uraian-uraian kalimat singkat dan padat agar semangat mencari nafkah lebih berberkah dan halal. Mari kita sejenak merenungi kalimat-kalimat indah dari ulama-ulama berikut:
  • Carilah usaha yang bebas dan pertahankan komitmen Anda terhadap agama. (Syaikh Ahmad ad-Darwisy)
  • Uang pemberian (suap) itu akan mempengaruhi kinerja para karyawan. (Syaikh Jibrin)
  • Tidak boleh memperkerjakan karyawan untuk keperluan pribadi Anda. (Syaikh Sholeh al-Fauzan)
  • Kewajiban seorang karyawan adalah melaksanakan amanah dengan jujur dan ikhlas, serta penuh perhatian dan senantiasa memelihara waktu kinerja terlepas dari beban dan tanggungjawab. (Ulama Baladil Haram)
  • Demikian juga dengan pena, karena penggunaannya bisa menurunkan kualitas atau mengurangi tintanya. (Syaikh al-Utsaimin) Hal ini berkenaan dengan karyawan yang menggunakan pulpen kantor untuk kebutuhan pribadi. Mencatat hal-hal pribadi.
  • Hendaknya Anda menyedekahkannya kepada kaum muslimin yang fakir atau proyek kebaikan. (Syaikh al-Utsaimin) Ihwal di atas untuk pegawai yang tidak amanah dengan waktu kerja, terlambat, atau bolos, sementara ia digaji. Maka solusi gajinya adalah seperti tertera di atas.
  • Kerja di 2 tempat akan mempengaruhi kinerja dan tidak fokus. (Lajnah Daimah) Tersebut di atas bagi perkerja yang memiliki banyak tempat kerja. Paginya ia bekerja pada suatu perusahaan atau instansi, kemudian setelah pulang, ia lanjut bekerja pada instansi lain. Maka hal demikian solusinya seperti di atas.
  • Uang TIP sebaiknya tidak diterima sebar wujud sikap waro'. (Syaikh al-Utsaimin)
  • Membaca al-Qur'an tidak mengapa (di tempat kerja, pen-), tetapi jika berlebihan atau sampai mengurangi produktifitas kerja, maka harom. (Syaikh al-Utasaimin)
  • Arisan boleh, Haiah Kibaril Ulama membolehkan karena mengandung maslahat dan tidak menimbulkan mudhorot. (Syaikh al-Utsaimin) Tentunya arisan yang dimaksud di atas yang tidak ada nuansa untung ruginya, seperti judi berkedok arisan.
  • Sesungguhnya bercampur-baurnya kaum pria dengan kaum wanita (di tempat kerja, pen-), itu menimbulkan berbagai masalah, paling tidak akan hilang perasaan malu dari kaum wanita dan akan hilang kewibawaan kaum pria. (Syaikh al-Utsaimin)
  • Memanfaatkan waktu untuk kepentingan di luar pekerjaan adalah salah satu bentuk korupsi. Ia adalah pengkhianat terhadap amanah.
Itulah beberapa point dari perisai seorang karyawan dalam mencari nafkah untuk kebutuhan keluarganya. Semoga bermanfaat. Wallohu a'lam...[]
Salam www.kusnandarputra.blogspot.com
بارك الله فيك

Wednesday, February 6, 2013

Kompilasi Puluhan Buku Salaf Terbaru

بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم



Download [PDF Files]
  1. Wajibnya Shalat Berjama'ah.pdf - Klik
  2. Engkau di Cipta Bukan Untuk Bersenang-senang.pdf - Klik
  3. Sungguh mengherankan, engkau mengenal Alloh, tetapi tidak mencintainya.pdf - Klik
  4. Bersabarlah Kalian .pdf - klik
  5. Maka siapakah yang lebih besar bahayanya daripada dirimu sendiri.pdf - Klik
  6. Hiasilah dirimu dengan senantiasa Muroqobah kepada kepada Allah - Klik
  7. Ilmu, Mutiara Berharga Bagi Seorang Muslim.pdf - Klik
  8. Setiap Tukang Gambar (gambar Yang Memiliki Arwah) di Neraka.pdf -Klik
  9. Gambar-Gambar itu Terkadang Dijadikan Sesembahan (di Ibadahi) dari selain Allah.pdf - Klik
  10. Rosululloh Shollallohu alaihi wa Sallam Melaknat tukang gambar.pdf -klik
  11. Relakah Dirimu Menjadi Hiasan Syaitan Di Dunia Nyata dan Dunia Maya.pdf - Klik
  12. Bermegah-megahan telah melalaikan kalian.pdf - Klik 
  13. Tidak akan BERSATU dua hal yang BERLAWANAN.pdf - Klik 
  14. Permata Yang Hilang.pdf - Klik
  15. Wanita dan Minyak Wangi dijadikan sebagai kecintaanku dari dunia ini.pdf - Klik 
  16. Berpakaian Tetapi Telanjang.....wal iyyadzubillah..!!.pdf - Klik
  17. Pakaian Ketat Bagi Wanita.pdf - Klik
  18. Adab Makan Dan Minum.pdf - Klik
  19. Adab Menuntut Ilmu.pdf - Klik
  20. Menyorot Perayaan Valentines Day - Klik 
  21. Apakah Sekedar Mengucapkan Syahadah Itu Sudah Termasuk Muslim?.pdf - Klik  
  22. Cinta Bagaikan Penyakit tanpa Obat -  Klik


    Kompilasi Ceramah Indah Ust. Khidir -hafidzahulloh-

    بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم

    Al-Ustadz Khidir bin Muhammad Sanusi hafidzahullah

    NoJudulSize FileDownload
    1Hakekat Kemunafikan, Perumpamaan Air Dan Api 17 MBKlik
    2Hakekat Kemunafikan, Perumpamaan Air Dan Api 27 MBKlik
    3Hakekat Kemunafikan, Perumpamaan Air Dan Api 34 MBKlik
    4Menyingkap 10 Wasiat Allah 16 MBKlik
    5Menyingkap 10 Wasiat Allah 26 MBKlik
    6Menyingkap 10 Wasiat Allah 33 MBKlik
    7Terjadinya Musibah Akibat Tangan-Tangan Manusia 16 MBKlik
    8Terjadinya Musibah Akibat Tangan-Tangan Manusia 26 MBKlik
    9Hakekat Tauhid 113 MBKlik
    10Hakekat Tauhid 29 MBKlik
    11Arti Tauhid6 MBKlik
    12Benteng dari Makar Syaithan3 MBKlik
    13Indahnya Islam1 MBKlik
    14Kesyirikan Merupakan Sebab Terjadinya Musibah6 MBKlik
    15Nilai-Nilai Takbir4 MBKlik
    16Wali Allah VS Wali Syaithan6 MBKlik
    17Meraih Kemuliaan dengan Tauhid bukan dengan Terorisme11 MBKlik
    18Di Mana Allah ?128 MBKlik
    19Kemana Kuserahkan Cinta - 128 MBKlik
    20Kemana Kuserahkan Cinta - 224 MBKlik



    Tuesday, February 5, 2013

    Untukmu yang Berjiwa Facebook & Blogger

    بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم
    Setelah Al-Ustadz Muhammad menyebutkan betapa agungnya menuntut ilmu, maka beliau bertutur:

    “”"…Syaitan menggambarkan betapa jeleknya majelis ilmu. Kalau kamu hadir majelis ilmu, kamu akan kehilangan ini, itu, kamu rugi ini ini rugi itu, ustadznya begini, begitu. Digambarkan majelis ilmu sesuatu yang bikin madharat.

    Sebaliknya, yang gak bermanfaat: debat-debat kosong, debat-debat kusir, debat-debat di internet; dianggap bahwa itu perjuangan jihad fi sabilillah. KASIAN, ORANG INI TERTIPU OLEH TIPU DAYA SYETAN. Dia tinggalkan majelis ilmu, malas dia ngaji, malas duduk di tempat menuntut ilmu. Tapi dia rajin sampai begadang semalam suntuk di internet di depan fesbuknya, di hadapan komputernya. Bantah sana, bantah sini. Kopi Paste. Nggak punya ilmu sama sekali. Kopi, pindah lagi. Kopi sini, pindahkan sana. SAMPAI KACAU!. Kenapa kacau? yang namanya orang gak punya ilmu; nukil kadang-kadang salah. padahal tinggal klik saja, bisa salah. Titiknya dak di situ. Di blognya, sekian-separuh. Dikira oleh yang sana, berarti: ustadz ini gak benar. Padahal salah memotong. Akhirnya dibantahlah ustadznya, TAMBAH RAMAI. Akhirnya yang korban, justru ustadz-ustadznya. Dikira, benar bahwa ustadznya bilang begitu.

    TAMBAH KACAU DUNIA MAYA. Kacau dengan orang-orang kayak gini. NGAJI? Jarang Hadir. AKTIVIS-AKTIVIS BLOGGER & FESBUKER ini JARANG NGAJI. Sudah terbukti berapa orang, nggak hadir!. Sampai di tempatnya kita duduk bikin kajian, gak ada dia. Padahal TERKENAL di dunia maya, SEAKAN-AKAN JAGOAN YANG PALING DITAKUTI. Apa dak terbalik? semestinya kamu dikenal di majelis ilmu, duduk paling depan, menuntut ilmu, karena ini ‘aham’, perkara yang lebih penting.

    ‘Lho, kita kan perlu bantah mereka ustadz?’.TIDAK DIAJARKAN UNTUK BERDEBAT, APA LAGI TANPA ILMU! Berapa banyak bab-bab dari ulama yang menyatakan jangan berdebat, jangan bantah-bantahan. Dan lagian, itu BUKAN TUGASNYA KALIAN. Tugasnya mereka-mereka orang yang berilmu.  ”"”


    Dinukil dan ditranskrip dari: Rekaman Ceramah Al-Ustadz Muhammad Umar As-Sewed -hafizhahullah- di Depok: Kitab_Ighatsatul_Lahafan-Tipu_Daya_Syaithan_Kepada_Orang_Beriman_8Shafar1434_22des2012.
    Silakan dengar / unduh rekaman tersebut, di: http://aasiraj.wordpress.com/2013/01/31/transkrip-audio-ust-muhammad-as-sewed-tipu-daya-syaithan-kepada-fesbuker-blogger/