tag:blogger.com,1999:blog-52474249121420534492024-03-05T02:28:08.735-08:00Catatan Harian Guru HonorerMenanam benih kebaikan dengan didikan nabawiyah.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16127769267982129170noreply@blogger.comBlogger162125tag:blogger.com,1999:blog-5247424912142053449.post-52910421803617265272014-02-04T22:09:00.001-08:002014-02-04T22:09:35.845-08:00Kisah Tobatnya Anak SMP yang Mencuri Kue<div style="text-align: center;">
<b>بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم</b></div>
<span style="background-color: white; color: #37404e; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Sudah 10 tahun yang lalu, ia mengingat masa SMPnya di Makassar. Ketika ia pulang sekolah, kerapkali singgah ke Lapangan Karebosi untuk belanja kue dan minuman. Saking banyaknya pembeli, kadangkala ia mengambil kue yang banyak dan yang ia bayar hanya sedikit. Artinya ia "mencuri" kue sebagiannya.</span><br style="background-color: white; color: #37404e; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #37404e; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: white; color: #37404e; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Tahun 2008...,</span><br style="background-color: white; color: #37404e; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #37404e; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: white; color: #37404e; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Setelah ia sadar akan kejelekan akhlaknya sa</span><span class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #37404e; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">at itu, ia ingin bertobat. Dengan cara mencari penjual itu di Lapangan Karebosi. Status mahasiswanya tak menjadikan ia malu untuk berlepas diri dari dosa. Namun, tahun itu ternyata Lapangan Karebosi sudah direnovasi menjadi Karebosi Link. Penjual itu tak ada lagi.<br /><br />Maka kemudian ia tak patah semangat, ia bertanya ke tukang-tukang becak ihwal keberadaan penjual tersebut. Namun, jawabannya tak memuaskan. Ia pulang ke rumahnya.<br /><br />Maka di hari berikutnya, ia mencari lagi. Tanpa disadari saat itu ia singgah ke SD Sudirmah, yang dekat dengan Lapangan Karebosi, dan bertanya pada penjual kue dan es gerobak. Dan alhamdulillah, ternyata yang ia tanya adalah anak dari bapak penjual yang ia curi kuenya dahulu. Iapun memberikan utangnya dahulu yang tak terbayarkan.<br /><br />Saudaraku, kisah di atas harusnya kita jadikan teladan bahwa utang adalah perkara yang wajib dikembalikan. Meskipun tempo waktunya sudah lama. Tidaklah boleh seorang muslim mengambil harta orang, karena Rosululloh shollallohu alayhi wasallam bersabda,<br /><br />"Setiap muslim terhadap muslim yang lain adalah haram darahnya, harga dirinya, dan hartanya".<br />[HR Muslim].<br /><br />Dan Rosululloh shollallohu alayhi wasallam bersabda,<br /><br />“Jiwa seorang mukmin masih bergantung dengan hutangnya hingga dia melunasinya.”<br />(HR. Tirmidzi no. 1078. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaiman Shohih wa Dho’if Sunan At Tirmidzi )<br /><br />Al ‘Iroqiy mengatakan,<br />“Urusannya masih menggantung, tidak ada hukuman baginya yaitu tidak bisa ditentukan apakah dia selamat ataukah binasa, sampai dilihat bahwa hutang nya tersebut lunas atau tidak.”<br />(Tuhfatul Ahwadzi , 3/142)<br /><br />Saudaraku, marilah kita kembali mengingat utang di masa lalu. Bukan belajar melupakan utang. Apakah di masa SD, SMP, dst, karena ini adalah konsekuensi dari manhaj salafi yang takut akan dosa.<br /><br />Dan sesungguhnya orang yang berniat membayar utang, maka Alloh subhanahu wa ta'ala akan membantunya. Sebagaimana Rosululloh shollallohu alayhi wasallam bersabda,<br /><br />“Allah akan bersama (memberi pertolongan pada) orang yang berhutang (yang ingin melunasi hutangnya) sampai dia melunasi hutang tersebut selama hutang tersebut<br />bukanlah sesuatu yang dilarang oleh Allah.”<br />(HR. Ibnu Majah no. 2400. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih)<br /><br />Semoga Alloh subhanahu wa ta'ala menjadikan kita sebagai manusia-manusia yang takut azab neraka, takut akan karakter berutang, dan semoga Alloh menjadikan kita qona'ah atas rezki Alloh...[]<br /><br />--Minasa Upa, 5 Rabiul Akhir 1435 H</span><br />
<b>بارك الله فيك</b>
<script src="http://h2.flashvortex.com/display.php?id=2_1358754239_41694_364_0_275_55_9_2_103" type="text/javascript"></script>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16127769267982129170noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5247424912142053449.post-41555796270049613342013-08-24T01:25:00.003-07:002013-08-24T01:25:55.300-07:00Tips dan Trik Lulus PNS: Mengalahkan Soal Sinonim, Antonim, dan Analogi<div style="text-align: center;">
<div align="center" style="text-align: center;">
<b>بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم</b></div>
<img alt="1377221705802643304" class="alignnone size-full wp-image-261112" height="720" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/08/1377221705802643304.jpg" title="1377221705802643304" width="540" />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Kabarnya, tanggal 1 bulan depan, akan dilaksanakan registrasi CPNS 2013 pertama kalinya, yang selama ini masih dihidden. Tapi, jangan khawatir, sebelum bertanding, siapkan bekal yang banyak, terkhusus dalam menyikapi soal-soal. Bagaimana caranya? Mari kita simak!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tes Persamaan Kata (Sinonim)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Jangan memilih kata yang memiliki bunyi mirip dengan soal, karena telah diamati bahwa jawaban seperti itu adalah 95% salah! Artinya kemungkinan untuk benar hanya sekitar 5%, dan jawaban seperti itu adalah jawaban konyol. Jika anda memilih jawaban seperti itu, maka bisa jadi anda termasuk orang yang agak konyol:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
APORISMA</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>a. Apriori</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
b. Maksimal </div>
<div style="text-align: justify;">
c. Bentuk </div>
<div style="text-align: justify;">
d. Pendekatan </div>
<div style="text-align: justify;">
<b>e. Prima</b>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang dicetak tebal (a dan e) adalah contoh jawaban yang konyol, maka anda tinggal memilih 3 jawaban yang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh lagi:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
DEHIDRASI</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>a. Deliberasi</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
b. Proses penyusutan air </div>
<div style="text-align: justify;">
c. Kehilangan cairan tubuh
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>d. Dekapitalisasi</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
e. Proses penyaringan
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tes Lawan Kata (Antonim)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Amati pilihan jawaban, carilah dua jawaban yang berlawanan! Seringkali jawaban soal ANTONIM berada pada salah satu dari 2 kata yang berlawanan tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
KHAS</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>o KHUSUS </b> </div>
<div style="text-align: justify;">
o WABIL KHUSUS </div>
<div style="text-align: justify;">
o INKLUSIF </div>
<div style="text-align: justify;">
o EKSKLUSIF
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>o UMUM </b>
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk kata-kata yang latin/ ilmiah, utamakan memilih jawaban yang mirip dengan soal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh:</div>
<div style="text-align: justify;">
KONKAF
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>o Konveks </b> </div>
<div style="text-align: justify;">
o Optik </div>
<div style="text-align: justify;">
o Lensa </div>
<div style="text-align: justify;">
o Cekung </div>
<div style="text-align: justify;">
o Konveksi </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
ANTIPATI </div>
<div style="text-align: justify;">
o Melawan </div>
<div style="text-align: justify;">
o Setuju </div>
<div style="text-align: justify;">
o Lekas mati
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>o Simpati</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
o Bertahan hidup
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hati-Hati! Pada saat mengerjakan soal ANTONIM, jangan sampai Anda berpikir bahwa Anda sedang mencari sinonim/persamaannya. Ini sering terjadi pada peserta tes. Dimana ketika di tengah-tengah tes, ia tidak sadar telah mencari jawaban yang merupakan sinonimnya, bukan lawan katanya. Apalagi biasanya soal Sinonim dan Antonim berdekatan waktu pengerjaannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
KHAS</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>o KHUSUS</b> </div>
<div style="text-align: justify;">
o WABIL KHUSUS </div>
<div style="text-align: justify;">
o INKLUSIF </div>
<div style="text-align: justify;">
o EKSKLUSIF
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>o UMUM</b>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Biasanya karena tergesa-gesa banyak yang secara tidak sadar menjawab KHUSUS, padahal yang dicari adalah lawan kata dari khas, yaitu <b>UMUM!</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Tes Padanan Hubungan Kata (Analogi)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang paling penting dalam menghadapi soal semacam ini adalah menemukan<b> kata kunci</b> atau hubungan <b>KHUSUS/UNIK</b> dari dua atau lebih kata yang diberikan. <b>Semakin KHUSUS atau SPESIFIK</b>, maka akan semakin mudah untuk menemukan hubungan yang paling sesuai. Jika hubungan bersifat terlalu umum, maka alaternatif jawaban biasanya masih sulit untuk ditentukan yang paling tepat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Contoh:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
KAKA TUA : MERPATI.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika kita menentukan bahwa hubungannya adalah <b>SAMASAMA BINATANG</b>, maka itu masih bersifat terlalu umum. Artinya, jika ada pilihan jawaban gajah:semut, elang:kupukupu, gurame:kakap, dsb maka semua bisa benar karena mereka sama-sama binatang. Tapi cobalah anda pilih hubungan yang lebih khusus, misalnya kaka tua:merpati adalah sama-sama burung, maka jawaban yang tepat adalah gurame:kakap yaitu <b>sama-sama ikan.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika telah menemukan hubungan kata tetapi masih bingung, maka buatlah kata-kata tersebut menjadi sebuah kalimat dengan menggunakan hubungan analogi yang ada. Hubungan kata harus mempunyai urutan yang sejalan/searah dengan soal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Misalnya:
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
KAKI : SEPATU</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Cat : Kuas </div>
<div style="text-align: justify;">
b. Meja : Ruangan </div>
<div style="text-align: justify;">
c. Telinga : Anting </div>
<div style="text-align: justify;">
d. Cincin : Jari </div>
<div style="text-align: justify;">
e. Topi : Kepala
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sepatu dikenakan di kaki (urutannya sepatu dulu baru kaki). Jika anda mencari jawaban, maka urutannya juga harus dari belakang. Anda tidak boleh memilih ‘cincin dikenakan di jari’, karena urutannya terbalik. Maka yang benar adalah <b>anting dikenakan di telinga.</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semoga bermanfaat!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: <b>WWW.CPNS2005.TK</b></div>
<img alt="13772222381804292531" class="alignnone size-full wp-image-261120" height="729" src="http://stat.ks.kidsklik.com/statics/files/2013/08/13772222381804292531.jpg" title="13772222381804292531" width="486" />[/caption]
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-weight: bold;">--Tanwirussunnah, 16 Syawal 1434 H</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Silahkan ambil e-book gratis ini, teruntuk pada para pembaca kompasianer. Silahkan langsung diklik!</i></div>
<ol>
<li><b><a href="http://guru-indonesia.net/admin/file/f_16259_IniCintaAyah.zip">Ini Cinta Ayah!</a></b></li>
<li><b><a href="http://guru-indonesia.net/admin/file/f_16259_BahteraKitaAman,Sayang!.zip">Bahtera Kita Aman, Sayang!</a></b></li>
<li><b><a href="http://guru-indonesia.net/admin/file/f_16259_CatatanHarianSeorangIkhwa.zip">Catatan Harian Seorang Ikhwa</a></b></li>
<li><b><a href="http://guru-indonesia.net/admin/file/f_16259_SiapaBilangOrangBodohTidakBisaFisika.rar">Siapa Bilang Orang Bodoh Tidak Bisa Fisika?</a></b></li>
<li><b><a href="http://guru-indonesia.net/admin/file/f_16259_Mengapayaa.rar">Mengapa yaa?</a></b></li>
<li><b><a href="http://guru-indonesia.net/admin/file/f_16259_ParaSahabat&Sahabiyah.rar">Sahabat dan Sahabiyah</a></b></li>
<li><b><a href="http://guru-indonesia.net/admin/file/f_16259_Skiripsi.rar">Skripsi</a></b></li>
<li><b><a href="http://guru-indonesia.net/admin/file/f_16259_SegenggamHarapuntukAnakKita.rar">Segenggam Harap tentang Anak Kita</a> </b></li>
<li><b><a href="http://guru-indonesia.net/admin/file/f_16259_Guru,JadilahDirimuSendiri.rar">Guru, Jadilah Dirimu Sendiri!</a></b></li>
<li><b><a href="http://guru-indonesia.net/admin/file/f_16259_MenjuarakanSemuaSiswa.rar">Menjuarakan Semua Siswa</a><i>(Terbaru)</i> </b></li>
<li><b><a href="http://guru-indonesia.net/admin/file/f_16259_BerandaSekolah,OpiniRinganSeputarKehidupanGurudanMurid.rar">Beranda Sekolah: Opini Ringan Seputar Kehidupan Guru dan Murid</a><i>(Terbaru)</i> </b></li>
</ol>
<b>بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم</b><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
</div>
<br />
<br />
<b>بارك الله فيك</b><br />
<b> </b>
<script src="http://h2.flashvortex.com/display.php?id=2_1358754239_41694_364_0_275_55_9_2_103" type="text/javascript"></script>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16127769267982129170noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-5247424912142053449.post-41577605229954523482013-07-27T20:39:00.002-07:002013-07-27T20:39:59.351-07:00Khutbah Iblis yang Sangat Menyentuh<div style="text-align: center;">
<b>بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم</b></div>
<span class="userContent"></span><br />
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_51f4924539c020880794081">
Siapa bilang iblis tidak bisa memberikan pencerahan? Siapa bilang Iblis
tidak bisa membuat yang lain ikut menangis? Dan percayakah kita bahwa
Iblis pun bisa berkhutbah? Dan khutbahnya sangat menyentuh? <span class="text_exposed_show">Mari kita lihat, apakah pernyataan ini benar atau tidak!<br /> <br />
Ketahuilah, khutbah inilah adalah khutbah yang paling menyentuh. Yaitu
tatkala didatangkanlah neraka jahannam kepada Iblis dan para
pengikutnya. Maka mereka pun mengingat semua amalan-amalan mereka yang
sudah dilakukan. Dan semua yakin bahwa amalan tersebut tidak ada
gunanya.<br /> <br /> Tatkala telah dikumpulkan penduduk neraka dan surga.
Semua penduduk telah siap memasuki tempatnya. Dimana telah
ditengakkannya hisab (hari perhitungan).<br /> <br /> Maka….<br /> <br />
Tatkala hari kiamat Iblis berdiri di atas sebuah mimbar yang terbuat
dari api lalu berkhutbah seraya berkata, “Sesungguhnya Allah telah
menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan
kepadamu tetapi aku menyalahinya…” (Tafsiir At-Thobari 16/563, Hasan
al-Bashri rohimahulloh)<br /> <br /> “Allah mengabarkan tentang khutbah
yang disampaikan oleh Iblis kepada para pengikutnya, yaitu setelah Allah
memutuskan/menghisab para hambaNya, lalu Allah memasukan kaum mukminin
ke surga, dan Allah menempatkan orang-orang kafir ke dalam neraka
jahannam. Maka Iblispun tatkala itu berdiri dan berkhutbah kepada para
pengikutnya agar semakin menambah kesedihan di atas kesedihan mereka,
kerugian di atas kerugian, serta penyesalan di atas penyesalan….”
(Tafsiir Al-Qur’an Al-’Adziim 4/489)<br /> <br /> Maka Iblis pun berkhotbah,<br /> <br />
“Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada kalian janji yang
benar, dan akupun telah menjanjikan kepada kalian tetapi aku
menyalahinya. sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadap kalian,
melainkan (sekedar) aku menyeru kalian lalu kalian mematuhi seruanku,
oleh sebab itu janganlah kalian mencerca aku akan tetapi cercalah diri
kalian sendiri.<br /> <br /> Aku sekali-kali tidak dapat menolong kalian
dan kalian pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku
tidak membenarkan perbuatan kalian yang mempersekutukan aku (dengan
Allah) sejak dahulu” (QS Ibrahim : 22-23)<br /> <br /> Setelah khutbah
tersebut, Iblis pun menangis dan pengikutnya, mereka menyesali
perbuatannya, padahal sudah banyak dai berceramah mengajak mereka untuk
kembali ke jalan Alloh dan Rosul-Nya, tapi tatkala mendengar pimpinan
mereka sendiri yang berkata, merekapun menangis!<br /> <br /> Iblis hanya berpesan, “Saya hanya mengajak, tapi mengapa kalian mengikuti?”<br /> <br /> Maka semakin sedihlah tatkala mendengar berita bahwa orang beriman masuk surga<br /> <br />
“Dan dimasukkanlah orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke
dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di
dalamnya dengan seizin Tuhan mereka” (QS Ibrahim : 22-23)<br /> <br />
Semoga Alloh tidak memperdengarkan kita pada khotbah ini karena ceramah
ini hanya didengar oleh penduduk neraka, semoga kita tidak mendengarnya!<br /> <br /> Wal iyazubillah…<br /> <br />
Sahabat-sahabatku! Sesungguhnya jangan sampai kita berada bersama
mereka! Jangan pula kita menutup telinga di saat datang para da’i
mengajak ke surga! Tidak mau lagi mendengar nasehat-nasehat!<br /> <br />
Karena tidak ada manfaat lagi di saat nyawa kita telah dicabut Alloh.
Dan tidak ada lagi manfaat saat telah ditegakkannya hari perhitungan.<br /> <br /> Adakah kita tahu waktu kematian kita?<br /> <br /> Wallohu a’lam…[]<br /> <br /> <br /> –Minasa Upa, 19 Romadhon 1434 H<br /> <a class="_58cn" data-onclick="[["HashtagLayerPageController","click"]]" data-pub="{"id":220654458075867}" href="https://www.facebook.com/hashtag/nasehat"><span class="_58cl">#</span><span class="_58cm">nasehat</span></a> <a class="_58cn" data-onclick="[["HashtagLayerPageController","click"]]" data-pub="{"id":349425335163627}" href="https://www.facebook.com/hashtag/iblis"><span class="_58cl">#</span><span class="_58cm">iblis</span></a> <a class="_58cn" data-onclick="[["HashtagLayerPageController","click"]]" data-pub="{"id":433467926737946}" href="https://www.facebook.com/hashtag/salaf"><span class="_58cl">#</span><span class="_58cm">salaf</span></a><br /> <a href="http://filsafat.kompasiana.com/2013/07/28/khutbah-iblis-yang-sangat-menyentuh-580049.html" rel="nofollow nofollow" target="_blank">http://filsafat.kompasiana.com/2013/07/28/khutbah-iblis-yang-sangat-menyentuh-580049.html</a></span></div>
<span class="userContentSecondary fcg"> —</span><br />
<br />
<b>بارك الله فيك</b>
<script src="http://h2.flashvortex.com/display.php?id=2_1358754239_41694_364_0_275_55_9_2_103" type="text/javascript"></script>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16127769267982129170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5247424912142053449.post-74164335409387509312013-06-03T23:20:00.003-07:002013-06-03T23:20:24.902-07:00Ada "Penjara" di Buku Catatan Anak-Anak Kita<div style="text-align: center;">
<b>بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم</b></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpFirst" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;"><span style="font-size: small;">Saya sebenarnya pusing, entah apa yang mau diposting malam ini.
Mempertimbangkan hari ini online di tempat kerja. Ketimbang berpikir keras,
mendingan saya membagi perihal aktivitas saat memeriksa buku tugas siswa. Tentu
diri ini sadar, bukan perkara "urgen" membagi napak tilas keguruan saya.
Setidaknya bisa melakukan aktivitas sharing bersama rekan-rekan
pembaca.</span></span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;"><span style="font-size: small;">Nah, saat itu, siswa diberi mandat sepekan untuk menyelesaikan soal
latihan di buku cetak. Ini semacam bentuk refleksi bagi mereka, semacam kinerja
pengajaran saya, apakah sudah paham yang berujung pada penyelesaian aneka soal
Fisika.</span></span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;"><span style="font-size: small;">Saat memeriksa buku tugas anak-anak itu. Tentu ada baiknya "melirik"
halaman belakang buku mereka. Apa pasal? Soalnya terkadang ada persoalan rumit
yang mereka simpan di balik buku mereka. Ada kata-kata, ringkihan, seruan hati
mereka disisipkan bagian akhir buku, dan semuanya mengingatkan saya pada masa
SMA. Bagaimana saya mencoret-coret bagian itu. Bukannya saya kekanak-kanankan.
Yang kerjanya, profesinya "menghabiskan tinta " saja. Bukan! Itu adalah momen
saat ada persoalan kehidupan, dan salah satu ruang aplikatifnya bagian akhir
buku. Masih kosong! Artinya sempatkan saja menuliskannya. Di saat masih semester
V, saat sang dosen mengajar, bukan materi pelajaran tercurah di buku saya.
Malahan, tatkala dosesn menceritakan kehidupannya, itulah lebih saya dengar dan
kemudian saya tulisakan.</span></span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;"><span style="font-size: small;">"Jangan ada waktu dimana tidak ada hikmah yang kita petik dari segi
kehidupan seseorang."</span></span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;"><span style="font-size: small;">Sehingga, banyak dari buku dan catatan saya, mayoritas membahas persoalan
kehidupan. Silahkan baca kumpulan tulisan saya di
<b>www.kompasiana.com/kusnandar</b></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;"><span style="font-size: small;">Nah, kembali ke awal. Saat memeriksa bagian akhir dari buku
mereka,</span></span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;">Wow,
ternyata yang dikeluhkan adalah persoalan "cinta" mereka,</span><span style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span style="font-size: small;"><b><span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif';">Ada yang
berpuisi cinta, menyatakan kesal akibat diputuskan pacarnya, menggambar simbol
love saling memasangkan</span></b><span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;">.
Dan aneka ragam turtuang di bagian akhir itu.</span></span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;"><span style="font-size: small;">Persoalannya adalah, ada sebenarnya yang terjadi di belakang mereka?
Mengapa bukan perkara materi pelajaran yang dikeluhkan? Bukan keceriaan dalam
bersekolah? Mengapa anak-anak kita dipenjara dengan cinta yang fana
ini?</span></span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;"><span style="font-size: small;">Mengapa ini terjadi, siswaku?</span></span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;"><span style="font-size: small;">Bukalah mata, bukalah hati: siswaku, hidupmu adalah pilihan. Jangan
mengeluh! Kita adalah pemenang. Dengarkan ini, mengapa saya katakan
itu.</span></span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span style="font-size: small;"><b><span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif';">1. Anda adalah
pemenang sebelum lahir, dengan mengalahkan jutaan sperma, namun hanya Anda yang
satu-satunya menembus ovum.</span></b><b><span style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-ansi-language: EN-US;"></span></b></span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span style="font-size: small;"><b><span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif';">2. Anda adalah
pemenang menanti kelahiran. Mengapa? Saat 9 bulan, Andalah berhasil selamat
dikeluarkan. Ingat, berapa banyak janin yang gugur sementara belum ditiupkan ruh
kepadanya. Banyak anak yang digugurkan, karena malu melihat anaknya. Namun, kamu
semua juara. Bisa keluar dari rahim dengan selamat.</span></b><b><span style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-ansi-language: EN-US;"></span></b></span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span style="font-size: small;"><b><span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif';">3. Anda adalah
pemenang setelah lahir. Mengapa? Karena dari beragam ujian dan cobaan, kamu bisa
bersabar hingga masih hidup hingga saat ini.</span></b><span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;"><span style="font-size: small;">Hmm..</span></span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;"><span style="font-size: small;">Siswaku, robeklah keluhanmu, tatap masa depanmu dengan semangat dan
jangan berkeluh kesah.</span></span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;"><span style="font-size: small;">Jangan katakan,</span></span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span style="font-size: small;"><b><i><span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif';">"Ya Alloh, masalahku
sangat besar.</span></i></b><span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span style="font-size: small;"><b><i><span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif';">Katakanlah,
</span></i></b><span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span style="font-size: small;"><b><i><span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif';">Wahai masalah, Alloh
Maha Besar."</span></i></b><b><i><span style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-ansi-language: EN-US;"></span></i></b></span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpLast" style="line-height: 115%;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: 'Arial','sans-serif';"><span style="font-size: small;">9 Februari
2012</span></span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></i></div>
<b>بارك الله فيك</b>
<script src="http://h2.flashvortex.com/display.php?id=2_1358754239_41694_364_0_275_55_9_2_103" type="text/javascript"></script>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16127769267982129170noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5247424912142053449.post-81445987045022969892013-06-03T23:16:00.000-07:002013-06-03T23:16:12.131-07:005 Spidol Guru<div style="text-align: center;">
<b>بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم</b></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpFirst" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;">Sebagai
guru baru sepekan ini membawa 5 spidol tiap ke sekolah. Entah mengapa,
kadang-kadang penumpukan spidol ini bersumber dari beberapa kelas yang saya ajar
kelupaan. Maksudnya, saking asyiknya mengajar, spidol kelas itu saya bawa
pulang. Dan ketua kelas mereka pun 'amnesia' mengambil spidolnya. Sehingga,
penambahan spidolpun kian menambah.</span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;">Spidol
merupakan senjata guru jika kehabisan suara. Dialah akan menjembatani kegalauan
guru saat tak ada lagi ceramah ingin disampaikan. Maka cukuplah spidol mewakili
bibir. Spidolpun memiliki fungsi beragam pada guru: apakah peruntukan mematenkan
kata mutiara di papan tulis, menuliskan basmalah, menampilkan spirit kata via
aksara, dan masih banyak lagi ragam ekslorasi sehingga dengan kata-kata yang
terukir itu, bisa diingat dan diaplikasikan dalam kehidupan
siswa.</span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;">Lima
spidol di tas saya adalah bentuk persiapan ketika spidol satu lagi 'macet'
sehingga ada alternatif. Sekali lagi, karena senjata guru ada laptop. Saya tahu
di sana ada LCD. Untuk apa lagi menggunakan spidol? Tunggu
dulu!</span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;">LCD
sifatnya keahlian. Ada guru tak kuasai benda ini. Bagaimana mungkin menjamah
LCD, sementara laptop tidak punya. Sahingga, kembali ke album lama: spidol. Dan
ini bukan berarti tidak ada peningkatan. Bukan!</span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;">Sebab
keahlian menggunakan perangkat LCD, hanya menunjukkan pemahaman penggunaan alat.
Bukan peningkatan 'kecerdasan'. Banyak contoh di luar sana, bagaimana seorang
guru yang telah dibanjiri fasilitas laptop dan HP mutakhir, namun tidak
berdampak secara nyata dari sudut keilmuan guru. Sehingga muncullah istilah S.Pd
(seperti dulu).</span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;">Karena
itulah, saya rasa spidol tidak ada matinya. Guru yang membawa banyak spidol
layaknya saya, adalah sebuah agenda pendidikan. Bagaimana cara agar mampu
menggunakan secara baik spidol itu.</span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;">Sayangnya,
warna 5 spidol itu hitam semua. Saya pun harus belajar mencari warna lain.
Layaknya pelangi baru: hitam, biru, merah, hijau, kuning.</span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;">Setidaknya
ada variasi 'mengelaborasikan' warna itu. Semuanya berarah pada 'modernisasi'
tulisan. Alangkah indahnya jika guru menuliskan narasi berwarna hitam,
menuliskan rumus warna biru, menyantumkan kata-kata mutiara dengan merah, dan
semua keterangan lain bisa dipadukan warna yang ada. Sungguh alangkah
indahnya.</span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpLast" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;">Semoga
ada kemajuan bagi guru kita. Bismillah...</span><span style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-weight: bold;"></span></div>
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: 'Arial','sans-serif'; font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;">28
Februari 2012</span></i> <br /><b>بارك الله فيك</b>
<script src="http://h2.flashvortex.com/display.php?id=2_1358754239_41694_364_0_275_55_9_2_103" type="text/javascript"></script>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16127769267982129170noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5247424912142053449.post-57526298715241002322013-06-03T23:13:00.001-07:002013-06-03T23:13:29.587-07:00"Ulangan" Tidak Mendewasakan Murid<div style="text-align: center;">
<b>بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Anak kita zaman sekarang menuai gamang
pada rerata persoalan pendidikan. Semua ini laksana jamak ditemui di sudut-sudut
percapakan anak-anak kita. Sekolah menjadi tempat kontamiasi edukasi, malah
terarahkan pada kontaminasi pergaulan '<em><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">nyeleneh</span></em>'. Simaklah
anak-anak di sekolah, perhatian mereka tertuju pada perilaku yang tidak ada
kaitan dengan mata pelajaran. Berpacaran, gosip, <em><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">etc.</span></em></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Jam istirahat -persepsi mereka- adalah
waktu mengekspresikan 'kebebasan' dari penjara edukasi. Banyak bukti terlihat
bersama kita, saat jam istirahat berbunyi, tiba-tiba murid lebih melewati suara
bel,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">"Horeeee!"</span></strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Seakan-akan anak-anak kita baru keluar
dari penjara. Inilah tantangan bagi guru. Mengetahui 'sebab' ke-horean itu,
mencari sumber hore ini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Harapan kita adalah bagaimana ekspresi
"hore" di saat jam pelajaran masuk, bukan hanya eksplorasi "usai" pelajaran.
Sekali lagi, ini tantangan bagi kita.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Saya ingin bercerita ketika murid
sedang Ulangan Fisika. Yang disinyalir di sinilah klimaks 'ketidaknyamanan'
bersekolah. Sehingga muncul beragam keluhan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">"Pak, susahnya ujian!"
</span></strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">keluh mereka
sambil mengeriputkan dahi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Saya berusaha memicu saat itu, tanpa
memberi jawaban. Hanya menggunakan kalimat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">"Dek, ini hanyalah ujian kertas,
jangan mengeluh! Karena jika kamu mengeluh pada ujian seperti ini, ketahuilah,
sesungguhnya masih ada ujian terberat, itulah </span></strong><em><b><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">ujian
kehidupan</span></b></em><strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">!"</span></strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';"> semangat saya
sampaikan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Seketika itu mereka diam. Mudah-mudah
berpikir agar lebih dewasa, tanpa ada rasa keluh-kesah lagi. Di depan kita,
masih banyak permasalahan kehidupan, jadikan momen ulangan siswa sebagai wahana
mendewasakan pola pikir pula.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Inilah mata pelaran kehidupan
sesungguhnya yang harusnya para guru kerap memberi panduan, meskipun di
sela-sela pelajaran. Karena pengajaran itu, melahirkan siswa yang siap tempur di
masa kita tak lagi bersama mereka.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Mari kita bimbing anak-anak kita ke
gerbang 'tanpa keluhan'. Meretas kegamanangan siswa.
Bismillah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">20 Februari
2012</span></i></div>
<b>بارك الله فيك</b>
<script src="http://h2.flashvortex.com/display.php?id=2_1358754239_41694_364_0_275_55_9_2_103" type="text/javascript"></script>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16127769267982129170noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5247424912142053449.post-30697429903844074062013-06-03T23:10:00.001-07:002013-06-03T23:10:51.292-07:00Antara Kebodohan Anak SMA atau SD<div style="text-align: center;">
<b>بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم</b></div>
Yang mana lebih tolol, anak SMA atau SD? Kita beranjak dari segi IQ, pastilah
Si SMA lebih mengungguli. Namun, bagaimana jika dipertanyakan rasa empati dari 2
strata pendidikan tadi? Apakah nilai karakter di SMA dan SD sudah diamalakan
oleh si anak? Mari kita simak kisah ini:<br />
<br />
Pulang mengajar, saya langsung pergi suatu tempat dalam rangka keperluan.
Kali ini saya tidak menggunakan motor, mempertimbangkan hingga saat ini saya
belum memiliki SIM. Nah, dalam perjalanan itu, berada di atas pete-pete (baca:
kendaraan transportasi Makassar) tiba-tiba naik juga siswa saya 4 orang. Maka
dialog pun terjadi, dan pembahasan lumrah saja. Kurang lebih materi pelajaran
yang baru saja siswa konsumsi. Hingga sampailah di tujuan masing-masing. Namun,
4 orang siswa saya mendahului. Dan tak satu pun dari mereka yang mau
"membayarkan saya ongkos pete-pete." Apakah saya kecewa? Inikan persoalan
sepele? Hmm, tapi mari kita mendengar kisah selanjutnya di hari yang sama.<br />
<br />
Selepas isya, saya hendak pulang. Kembali menggunakan transportasi tadi.
Sembari perjalanan, naik pula seorang anak.<br />
"Sepertinya saya kenal anak ini," dalam hati saya.<br />
<br />
Tiba-tiba anak itu menyapa sambil tersenyum, "Kak, dari mana?"<br />
<br />
"Dari sana ." senyum saya mengembalikan pertanyaannya. Ow, ternyata ddi ia
santri saya di TPA (Taman Pengajian Anak-Anak). Sekarang ia masih SD. Sangat
inspiratif, bahkan dia menyapa saya dalam perjalanan itu. Ketimbang si murid
SMA, justru sapaaan awal dari bibir saya. Hmm. Lucu, anak itu.dia bersama sang
ibu, katanya "Dari orang pintar!"<br />
Waduh, saya tahu ini, pasti sang ibu bertanya pada dukun, atau sejenisnya.
Hanya konotasi bahasa "Syirik" kerap diperhalus. Kasihan anak ini, masih kecil
sudah diajak berbuat dosa. Barokallohu fik.<br />
<br />
Ada yang menarik dalam kisah saya, ternyata sampai ditujuan, saya dibayarkan
ongkos pete-pete oleh anak itu. Meskipun ibunya nanti mengeluarkan uang.
Menyisakan pertanyaan pada diri saya, "Kok anak SMA tadi tidak membayarkan saya,
malah anak SD membayarkan saya?"<br />
<br />
Ah, sudahlah itukan persoalan minat dan kemauan. Tapi, kok masih tergenang
yah peristiwa ini, siapa sebenarnya lebih berkarakter, lebih bodoh, si SMA atau
SD?<br />
Mungkin jamak bertanya, "Wah, Pak Kusnandar ini guru yang tangannya di bawah,
berharap banyak dari siswa. Tidak ikhlas?"<br />
<br />
Hmm, betul juga. Tapi, begini wahai saudaraku, betul bahwa guru itu
memberikan panutan, bahkan kalau bisa, Pak Kusnandar yang mestinya membayarkan
siswa. Tunggu dulu, saya sebenarnya mudah melakukan itu. Tetapi, saat itu, saya
hanya mengetes apakah sudah ada "bekas" bagi diri siswa dalam praktik akhlak
pada segmen kehidupan.<br />
<em>21 Januari 2012</em> <br />
<b>بارك الله فيك</b>
<script src="http://h2.flashvortex.com/display.php?id=2_1358754239_41694_364_0_275_55_9_2_103" type="text/javascript"></script>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16127769267982129170noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5247424912142053449.post-80771946345493940292013-06-03T23:09:00.010-07:002013-06-03T23:09:48.610-07:00"Orang Tua Saya Termasuk Orang Tua yang Belum Sukses Mendidik Anaknya Sendiri."<div style="text-align: center;">
<b>بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat berada di sekolah, selau ada perkara baru
saya buat. Bukan berarti ini aksi "bid'ah" saya, hanya semacam pembaruah gaya
dan metode pembelajaran. Stasus di SMA yang tempati, bukanlah sosok menduduki
jabatan istimewa. Sekedar membatu saja guru yang saat ini mengambil cuti hamil.
Insya Alloh, bulan 3 sudah melahirkan. Dan artinya, sedikit lagi limit waktu
meninggalakan para siswa dan lingkungan berkesan itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>"Tidak usah kecewa!" </strong>Itulah
kalimat yang bisa kita pakai saat mengalami kekecewaan. Wong, dalam perjumpaan
pasti ada perpisahan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu, saat memasuki kelas perdana,
saya sempatkan memberi angket kepada siswa. Memandatkan agar menuliskan:</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Nama :</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>No. HP :</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>FB :</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Twitter :</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Alamat :</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Niat menanyakian identitas di atas, adalah
semacam bentuk perhatian kita selaku guru. Setidaknya memberikan spirit walaupun
bentuk SMS (mendakwahi, memotivasi, memberikan kata-kata mutiara), melihat FB
mereka setidaknya mengetahui keluhan-keluhannya, melihat alamatnya setidaknya
bisa silaturrahmi sebagai bentuk apresiasi kekawanan kita bersama siswa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Yang kemudian dilanjutkan memberi beberapa
soal-soal kehidupan sekolah dan rumah mereka. Saya menanyai:</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><i>1. Bagaimana pendapat Anda tentang SMA
ini?</i></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Ini sebagai barometer kesuksesan tatanan sekolah
sendiri. Merefleksi "kebetahan" siswa dalam habitatnya masing-masing. Jangan
jamak menafsirkan sekolah itu baik, namun "Penduduk" di dalamnya mengalami
kejenuhan. Dan ini kerap kita lupakan, "suara siswa" kita sendiri. Teringatlah
saya saat masih duduk di bangku SMA. Ada sebuah kota saran di tempatkan depan
perpustakaan. Orientasinya agar ada ruang kritik pada perkembangan pelajaran,
sarana, dan hal-hal terkait dunia persekolahan. Karena itulah, harapan saya moga
bisa ditiru. Mari kita buka ruang apresiasi. Dengarkan suara mereka. Dan ajak
pula merkea sebagai "anggota" keluarga di sekolah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><b>2. Bagaimana pendapat Anda tentang
Fisika?</b></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Setidaknya ini menyadarkan saya bahwa ada
persepsi lain yang membedakan dari insan satu dan lainnya. Betul saya mencintai
Fisika, namun apakah objek kita mengalami hal sama? Rasanya perlu pembuktian
dengan soal ini. Khawatir saya, siapa tahu mengajar terlalu serius. Sementara
pihak lain mengalami "kegagalan minat". Sudah tertanam pada benak anak kita
bahwa Fisika itu rumit. Membayang-bayangi kehidupan. Merusak tatanan
perkembangan anak. Inilah misteri yang perlu ada solusi. Ingat kata-kata
ini:</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>"Mengapa pola mengajar yang terbaik tidak
menghasilkan apresiasi yang baik? Karena sang anak tidak mencintai
pelajaran."</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><i>3. Bagaimana pendapat Anda mengenai
guru-guru di sekolah ini?</i></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, ini paling kompleks dan menarik apabila
melihat jawaban siswa. Ada yang menjawab,</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>".Baik-baik, juga sebagian sih."</strong>
Artinya mayoritas "tidak diminati". Apa jadinya jika guru menjadi tampilan tidak
diminati? Percuma mengajar. Yang tampil di depan hanyalah sosok ditakuti, bukan
dicintai. Bukankah pendidikan itu melahirkan cinta?</div>
<div style="text-align: justify;">
Ada pula menjawab,</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>"Beberapa guru cara mengajarnya kurang
baik." </strong>Ini lagi menjadi titik persoalan. Mengapa tidak bisa
"berkembang" wahai guru? Bukankah angket setahun lalu, bahkan 5 tahun lalu pun
mendapat jawaban yang sama?</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>"Beberapa guru cara mengajarnya kurang
baik."</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Ingat wahai guru, tidak ada rambu "stop" tatkala
profesi guru disandang. Yang ada "<strong>Menjadi Lebih baik dari hari ke
hari."</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Bukalah mata kita, siswa adalah manusia yang
butuh pola interaksi yang baik pula. Jadilah gurunya manusia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<em><b>4. Bagaimana pendapat Anda mengenai orang
tua sendiri?</b></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat menyampaikan soal ini, serentak siswa pada
diam. Entah mengapa, apakah karena soal ini paling gampang di jawab atau sedih
untuk dijawab. Hanyalah jawaban angket memberikan gambaran. Mari kita lihat apa
jawaban mayoritas anak-anak kita,</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>".kadang saya merasa
jengkel,."</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>".kadang-kadang saya juga
marah.."</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>".Orang tua saya terlalu menekan saya.
"</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>".Abi jarang di rumah memerhatikan
saya.."</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>"..Ayah orangnya pelit, galak, dan tidak
pernah memperhatikan saya."</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan saya terdiam saat melihat jawaban ini,</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>"Orang tua saya termasuk orang tua yang
belum sukses mendidik anaknya sendiri."</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Subhanalloh..</div>
<div style="text-align: justify;">
Apa yang dilakukan selama ini? Mencari karir?
Namun, mencederai anak sendiri. Memang betul bukan fisik dilukai. Tapi, apakah
kita sadar, luka dalam hati lebih perih? Kita tak menyadarkan diri, bahwa karir
tersukses adalah "karir" di rumah. Bagaimana melayani anak. Memberikan kasih
sayang. Walaupun tak ada uang didapat. Uang bukanlah tolak ukur kebahagiaan.
Sudah banyak insan begitu berlimpah ruah kekayaan. Namun, tanyakan soal ini:</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>"Apakah Anda bahagia bersama
kekayaan?"</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka menjawab: <strong>TIDAK.</strong> Family
is important. Tidak ada kebahagiaan termulia, selain keluraga. Bersama senyum
simpul, memeluk, mencintai. Dan aneka ragam kebahagiaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ah, rasanya malu saya menjadi guru jika tak
menjadi orang tua kedua bagi mereka. Meskipun belum berkeluarga, setidaknya
sudah memiliki anak 200 orang. Sangat berbagahagialah diri ini, saat bersama
mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
Saya tiba-tiba "terperangah" melihat jawaban anak
yang satu ini,</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>"Saya tak dapat berkomentar tentang ibu,
sebab dari kecil saya tak pernah melihatnya akibat telah dipanggil
Alloh."</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Nak, izinkan saya menjadi orang tuamu kedua.
Bersama bapak mengaruhi badai kehidupan.</div>
<h2 style="margin: 12pt 0cm 3pt;">
<span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"><em><span style="font-size: small;">9
Februari 2012</span></em></span></h2>
<b>بارك الله فيك</b>
<script src="http://h2.flashvortex.com/display.php?id=2_1358754239_41694_364_0_275_55_9_2_103" type="text/javascript"></script>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16127769267982129170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5247424912142053449.post-24378170175720314582013-06-03T23:09:00.006-07:002013-06-03T23:09:12.433-07:00'Teka-Teki Silang', Alternatif Pemberian Soal pada Siswa<div style="text-align: center;">
<b>بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Perjuangan datang lagi. Ini bukan soal
peperangan. Apalagi fenomena Perang Dunia III.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Saya berperang bersama 'siswa' melawan
ketakutan kita masing-masing. Apakah ketakutan itu? Sesuatu yang memenjarakan
kita hingga tidak ingin lebih baik dari hari ke hari.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Bagi persepsi guru, ketakutan jenis
inilah kerap diidap bersama. Ada fobia kuat hingga mempengaruhi segala aksivitas
guru dan siswa. Apakah itu? Itulah ketakutan untuk MENANG.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Kemenangan dalam paradigma guru ialah
bagaimana bisa menampilkan terbaik. Memberikan semaksimal mungkin sebatas
kemampuan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Dan murid pun harus memang. Bagaimana
caranya? Mereka harus menampilkan terbaik pula. Belajarlah semaksimal usaha.
Jangan mereka menyerah. Merekah harusnya lebih cerdas daripada guru. Itulah
harapan saya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Hari ini adalah momen 'ulangan harian
I' mereka. Mereka pasti 'deg-deg'kan. Pasalnya bidang studi yang saya ajarkan
sudah menjadi momok menakutkan. Sehingga, yang timbul adalah rasa 'takut'. Kalau
seperti ini jadinya, mestinya saya 'merenovasi' gaya mengajar, bahkan cara
pemberian soal. Setidaknya harapan saya bisa sedikit mengiris ketakutan
mereka.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Sempat saya membaca buku di sebuah
toko dan referensi di internet, bagaimana cara pembuatan soal yang
menarik.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Ada beberapa point masih saya
ingat,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">1. Menyajikan soal berbentuk teka-teki
silang.</span></strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">2. Soal dibaca dari arah
belakang.</span></strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">3. Aneka soal dibahasan seperti
tulisan zaman </span></strong><em><b><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">doeloe.</span></b></em><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Bagaimana
contohnya?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Ini dia contoh soal-soal
saya:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">-Teka-Teki Silang</span></em><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Soal Mendatar:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">2. Lensa positif disebut juga lensa
..</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">4. Rabun dekat disebut
..</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">7. Bayangan yang dibentuk cermin
cembung selalu</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">bersifat maya, tegak, dan
...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">8. Untuk mengamati benda-benda
dilangit diperlukan .</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">9. Hukum pembiasan disebut juga hukum
.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">11. Simbol F pada cermin singkatan
dari.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">12. Drs.. adalah Kepala Sekolah SMA
Anda</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">14. Sin 0 derajat = . (nyatakan dalam
huruf)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">15. Pada cermin datar, besar sudut .
sama dengan sudut</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">pantul.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">17. Pembiasan disebut juga persistiwa
.. cahaya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">21. Nama guru yang digantikan oleh Kak
Nandar adalah .</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">22. Kaca pembesar disebut
.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">23. Benda yang kerap dipakai dengan
menggunakan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">lensa adalah .</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Soal Menurun:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">1. Divergen artinya .
sinar.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">3. Alat untuk mengamati benda yang
kecil disebut</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">5. Pada pembiasan, simbol n merupakan
simbol dari .</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">bias.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">6. Cermin yang bersifat mengumpulkan
sinar adalah</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">cermin ....</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">10. Benda yang terdapat bagian cembung
dan cekung</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">padanya adalah .</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">13. If you want to be .. you must
appreciate the people</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">on your face.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">16. Garis yang tegak lurus dengan
bidang datar/batas</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">disebut garis .</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">18. Rabun jauh disebut juga sebagai
..</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">19. Sifat benda pada cermin cekung
pada saat di ruangan</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">2: ., terbalik,
diperbesar</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">20. Untuk melukiskan bayangan
diperlukan minimal . sinar</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">istimewa.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">-Soal dibaca dari arah
belakang!<b> </b></span></em><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">1.<strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';"> !naksalej nad gnukec nimrec adap
awemitsi ranis 3 nakrabmaG </span></strong></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">(Menarik kan!)</span></em><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';"> -(Tulisan Tempo
Deoloe)</span></em><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Seorang siswa SMA menderita raboen
jaoeh memiliki titik dekat 10 tjm. Tentoekan jenis katjamata dan oekoeran lensa
djang diperloekan agar dapat membatja pada jarak batja normal (+ 25
tjm)!</span></strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Semoga ada variasi berkembang dari
kita masing-masing selaku guru. Karena manusia diberikan akal bukan artinya
meneruskan album lama, tapi bukalah mata dan
berkembanglah.</span></div>
<div class="MsoBodyText" style="line-height: 115%; margin: 0cm 0cm 0pt;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: 'Arial','sans-serif';">13 Februari 2012</span></i></div>
<b>بارك الله فيك</b>
<script src="http://h2.flashvortex.com/display.php?id=2_1358754239_41694_364_0_275_55_9_2_103" type="text/javascript"></script>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16127769267982129170noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5247424912142053449.post-29243036353939672052013-06-03T23:07:00.001-07:002013-06-03T23:07:20.681-07:00"Mosque Schooling": Kiblat Pendidikan yang Selama Ini Terpinggirkan<div style="text-align: center;">
<b>بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Sudah bercampur-aduk dalam sturktur
pemikiran saya menenai ilmu pendidikan. Mulai dari buku-buku motivasi
pengajaran, metode pengajaran, pendekatan, media, etc. Semuanya mengarah pada
tujuan "duniawiyah".</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Sempat terbetik dalam pemikiran saya,
bahwa ada sebuah pendidikan yang akan meretas semua kasus, konflik dalam dunia
pendidikan ini. Inilah "<em><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Mosque Schooling</span></em>". Sudah
lumrah jika saya mengatakan "Home Schooling", yang berdefenisi semua kurikulum
pendidikan berbasis pada orang-orang rumah. Namun, kini saya menwarkan hal yang
selama ini tertidur. Inilah yang saya sebut "pendikakan berbasis di
masjid".</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Mengapa saya mengambil basis
pengajaran di masjid? Bukankah secara umum pendidikan di kelas? Saya menilai
selama ini kita terlalu mengedepankan "pembangunan baru", mengupdate
perkembangan, maka terdesainlah kelas, hingga menjadi sekolah. Itupun
bertingkat-tingkat. Tragisnya kita berlomba untuk itu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Apalagi pada masa Nabi dan khulafa ar
Rasyidin, masjid berfungsi sebagai tempat beribadah, menuntut ilmu, dan
merencanakan kegiatan kemasyarakatan. Dan sekarang ini semua kabur. Kemanakah
semua ini? Terfokus pada menuntut ilmu?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Perhatikanlah, saya menilai itu semua
terlalu ceroboh, bukankah ada sebuah lokasi "aman" di sana? Itulah
masjid.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Definisi "Masjid"</span></strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Menurut istilah yang dimaksud masjid
adalah suatu bangunan yang memiliki batas-batas tertentu yang didirikan untuk
tujuan beribadah kepada Alloh seperti shalat, dzikir, membaca al-Qur'an dan
ibadah lainnya. Dan lebih spesifik lagi yang dimaksud masjid di sini adalah
tempat didirikannya shalat berjama'ah, baik ditegakkan di dalamnya shalat jum'at
maupun tidak. Alloh berfirman,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">" . , (tetapi) janganlah kamu campuri
mereka (istri-istri kamu) itu sedang kamu ber-i'tikaf dalam mesjid
."</span></em><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';"> (QS. al-Baqarah:
187)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Keutamaan Mendatangi Masjid untuk
Belajar</span></strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Banyak keutamaan yang disebutkan oleh
hadits-hadits nabawiah. Kami mencukupkan dengan hanya menyebutkan sebagian di
antaranya:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">A. <em><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">"Barangsiapa yang berwudhu di rumahnya
dan memperbaiki wudhunya kemudian dia mendatangi masjid, maka dia adalah orang
yang berziarah kepada Alloh, dan sudah kewajiban bagi yang diziarahi untuk
memuliakan orang yang berziarah."</span></em></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">(</span></em><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Ath-Thabarani dalam Al-Kabir<em><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">)</span></em></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">B. "Barangsiapa yang pergi atau
berangkat ke masjid maka Alloh akan mempersiapkan untuknya hidangan di dalam
surga setiap kali dia pergi atau berangkat."</span></em><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Hadits ini diriwayatkan oleh
Al-Bukhari (2/117), Muslim (2/132)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">C. <em><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">"Barangsiapa yang berangkat ke masjid
jamaah, maka setiap langkahnya akan menghapuskan kejelekan dan setiap langkahnya
akan dituliskan pahala, pergi dan pulangnya."</span></em></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Ini berasal dari hadits Abdullah bin
Amr bin Al-Ash.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">D. <em><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">"Barangsiapa yang berjalan di
kegelapan malam menuju ke masjid maka dia akan berjumpa dengan Alloh -Azza wa
Jalla- dengan cahaya pada hari kiamat."</span></em></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Ini dibawakan oleh Al-Mundziri (1/129)
dari hadits Abu Ad-Darda` secara marfu'.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Subhanalloh,</span></i><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';"> ini baru mendatangi masjid untuk
mendirikan konteks pelajaran di sini. Bagaimana lagi jika diakumulasi dengan
nilai pahala bagi pelajar yang menuntut ilmu? Saya yakin akan menggunung
kebaikan di sana. Sekarang kita timbulkan pertanyaan, apakah ada pahala
mendatangi sekolah? Apakah negeri atau swasta? Yang saya maksudkan mendatangi
bentuk fisiknya! Apakah ada redaksi hadits bahwa Rosululloh merekomendasikan
untuk mendatangi sekolah? Saya yakin pendapat kita sama.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Sekarang kita bisa membahas mengenai
tujuan anak-anak ke sekolah. Survei pasti menyebut bahwa rata-ratas siswa
mendatangi sekolah hanyalah sebatas mencari teman, mencari pacar, hiburan,
kewajiban paksaan orang tua! Tidak ada niat ke arah mendapatkan pahala ilmu.
Sangat sedikit yang demikian.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Pengakuan Ilmuan tentang
"</span></strong><em><b><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Mosque
Schooling</span></b></em><strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">"</span></strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Sejarawan asal Palestina, AL Tibawi,
menyatakan bahwa sepanjang sejarahnya, masjid dan pendidikan Islam adalah dua
hal yang tak dapat dipisahkan. Di dunia Islam, sekolah dan masjid menjadi satu
kesatuan. "Sejak pertama kali berdiri, masjid telah menjadi pusat kegiatan
keislaman, tempat menunaikan shalat, berdakwah, mendiskusikan politik, dan
sekolah."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Sejarah peradaban Islam mencatat,
aktivitas pendidikan berupa sekolah pertama kali hadir di masjid pada tahun 653
M di kota Madinah. Pada era kekuasaan Dinasti Umayyah, sekolah di Masjid pun
mulai muncul di Damaskus pada tahun 744 M.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Di wilayah Spanyol Muslim, aktivitas
pendidikan pada umumnya bertempat di masjid. Masjid menjadi pusat aktivitas
belajar-mengajar di mulai di daerah kekuasaan Dinasti Umayyah itu sejak
berdirnya Masjid Cordoba pada abad ke-8 M. Kegiatan belajar-mengajar di masjid
memang terbilang unik dan sangat khas. Format dasar pendidikan di masjid adalah
belajar dengan melingkar.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Masjid-masjid besar yang
menyelenggarakan aktivitas pendidikan mampu menarik perhatian para ilmuwan dan
pelajar dari berbagai belahan di dunia Islam. Pada abad ke-12 M, misalnya,
aktivitas keilmuwan yang digelar di Masjid Sankore Timbuktu, Mali Afrika Barat
mampu mendatangkan 25 ribu siswa dari berbagai negara. Pendidikan yang
diselenggarakan di masjid pada masa kejayaan Islam mampu melahirkan sederet
tokoh Muslim terkemuka.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Pendidikan yang digelar di masjid pada
zaman kejayaan Islam ternyata mampu memberi pengaruh terhadap pendidikan di
Eropa. Menurut George Makdisi, guru besar Studi Islam di Universitas
Pennsylvania, pendidikan masjid yang diselenggarakan di era kekhalifahan telah
memberi pengaruh kepada peradaban Eropa melalui sistem pendidikan,
universalitas, metode pengajaran, dan gelar kesarjanaan yang
diberikan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Pentolan Siswa
"</span></strong><em><b><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Mosque
Schooling</span></b></em><strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">"</span></strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Inilah beberapa manusia teragung
keluaran "<em><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Mosque
Schooling</span></em>", meraka menghabiskan banyak waktunya di sana,
diantaranya:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">1. Generasi shahabat yang langsung
dipimpin oleh empat khalifah Ar-Rasyidin: Abu Bakar, 'Umar, 'Utsman, dan
'Ali.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">2. Generasi tabiin dan diantara tokoh
mereka adalah Sa'id bin Al-Musayyib (meninggal setelah tahun 90 H), 'Urwah bin
Az-Zubair (meninggal tahun 93 H), 'Ali bin Husain Zainal Abidin (meninggal tahun
93 H), Muhammad bin Al-Hanafiyyah (meninggal tahun 80 H), 'Ubaidullah bin
Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud (meninggal tahun 94 H atau setelahnya), Salim bin
Abdullah bin 'Umar (meninggal tahun 106 H), Al-Hasan Al-Basri (meninggal tahun
110 H), Muhammad bin Sirin (meninggal tahun 110 H), 'Umar bin Abdul 'Aziz
(meninggal tahun 101 H), dan Muhammad bin Syihab Az-Zuhri (meninggal tahun 125
H).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">3. Generasi atba' at-tabi'in dan
diantara tokoh-tokohnya adalah Al-Imam Malik (179 H), Al-Auza'i (107 H), Sufyan
bin Sa'id Ats-Tsauri (161 H), Sufyan bin 'Uyainah (198 H), Ismail bin 'Ulayyah
(193 H), Al-Laits bin Sa'd (175 H), dan Abu Hanifah An-Nu'man (150
H).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">4. Generasi setelah mereka, diantara
tokohnya adalah Abdullah bin Al-Mubarak (181 H), Waki' bin Jarrah (197 H),
Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i (203 H), Abdurrahman bin Mahdi (198 H), Yahya bin
Sa'id Al-Qaththan (198 H), 'Affan bin Muslim (219 H).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">5. Murid-murid mereka, diantara
tokohnya adalah Al-Imam Ahmad bin Hanbal (241 H), Yahya bin Ma'in (233 H), 'Ali
bin Al-Madini (234 H).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">6. Murid-murid mereka seperti Al-Imam
Bukhari (256 H), Al-Imam Muslim (261 H), Abu Hatim (277 H), Abu Zur'ah (264 H),
Abu Dawud (275 H), At-Tirmidzi (279 H), dan An-Nasai (303
H).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">7. Generasi setelah mereka,
diantaranya Ibnu Jarir (310 H), Ibnu Khuzaimah (311 H), Ad- Daruquthni (385 H),
Al-Khathib Al-Baghdadi (463 H), Ibnu Abdil Bar An-Numairi (463
H).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">8. Generasi setelah mereka,
diantaranya adalah Abdul Ghani Al-Maqdisi, Ibnu Qudamah (620 H), Ibnu Shalah
(643 H), Ibnu Taimiyah (728 H), Al-Mizzi (743 H), Adz-Dzahabi (748 H), Ibnu
Katsir (774 H) berikut para ulama yang semasa mereka atau murid-murid mereka
yang mengikuti manhaj mereka dalam berpegang dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah
sampai pada hari ini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">9. Contoh ulama di masa ini adalah
Asy-Syaikh Abdul 'Aziz bin Baz, Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani,
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin, Asy-Syaikh Muhammad Aman Al-Jami,
Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i, dan selain mereka dari ulama yang telah
meninggal di masa kita. Berikutnya Asy-Syaikh Ahmad bin Yahya An-Najmi,
Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, Asy-Syaikh Zaid
Al-Madkhali, Asy-Syaikh Abdul 'Aziz Alu Syaikh, Asy-Syaikh Abdul Muhsin
Al-'Abbad, Asy-Syaikh Al-Ghudayyan, Asy-Syaikh Shalih Al- Luhaidan, Asy-Syaikh
Rabi' bin Hadi Al-Madkhali, Asy-Syaikh Shalih As-Suhaimi, Asy-Syaikh 'Ubaid
Al-Jabiri dan selain mereka yang mengikuti langkah-langkah mereka di atas manhaj
Salaf. (Makanatu Ahli Hadits karya Asy-Syaikh Rabi bin Hadi Al-Madkhali dan
Wujub Irtibath bi Ulama)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Gudang Ilmu itu Bernama
Masjid</span></strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Oleh karena itu, mari menanam ilmu itu
dengan kembali ke kiblat pendidikan: MASJID. Jangan terlalu terkecoh dengan
pendidikan selain ini. Saya yakin, suatu saat pendidikan semua kembali ke rumah
Alloh. Sudah saatnya, kita "menggeser" sekolah ke kiblat "<em><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Mosque
Schooling".</span></em></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Barokallohu
fikum.</span></div>
<h2 style="margin: 12pt 0cm 3pt;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif'; font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;"><em><span style="font-size: small;">12 September 2011</span></em></span></h2>
<b>بارك الله فيك</b>
<script src="http://h2.flashvortex.com/display.php?id=2_1358754239_41694_364_0_275_55_9_2_103" type="text/javascript"></script>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16127769267982129170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5247424912142053449.post-33108994646934084102013-06-03T22:59:00.002-07:002013-06-03T22:59:53.675-07:00Aneka Modus Berpacaran<div style="text-align: center;">
<b>بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Fenomena menyedihkan, katakan saja ada
seorang wanita yang dahulunya "lahan" dakwah seorang ikhwan. Semenjak tahun
kemarin, mereka menjalin hubungan "romantis" versi 2 anak anak itu. Begitu gesit
ikhwan ini berdakwah, mulai dari memberi dakwah melalui media buku, nasihat SMS,
nasihat langsung. Kritik pun sangat tajam, bak pisau menikam seseorang, "jangan
dengar musik, jangan membuka aurat". Akan tetapi, setelah mereka meredam
hubungan, dalam arti "putus", 2 insan itu berpisah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Setahun kemudian, tak disangka, ikhwan
itu hanya bisa mengurut dada. Sebab semua dakwah yang pernah ia jalankan, harus
di kali nol: Sia-sia! Kembali futur wanita itu.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Kini ikhwa itu sadar, tidak ada
gunanya menjalin hubungan "harom" (baca: pacaran). Tidak ada manfaat dalam
situasional seperti itu. Semua hanya berlimit sebentar. Setelah itu, sang wanita
kembali ke arah salah. Pacaran itu hanya menutup hati, sebagaimana firman
Alloh<em><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">,</span></em> artinya:
"<em><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Sekali-kali tidak
(demikian), Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati
mereka".</span></em> (QS. <strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Al-Muthoffifin</span></strong>:14
).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Sampai saat ini, ikwan itu begitu
menyesal. Bukan karena tidak jadi menikah dengan wanita itu, akan tetapi
menyesal karena menuai sejarah hitam yang sangat merugikan: Dakwah
Kosong.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Bukankah dakwah itu memberi pengaruh?
Mengapa justru hanya kamoflase di pihak sasaran? Itu semua berakar dari dosa.
Sekali lagi dosa!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Ingatlah sabda Rosululloh, artinya:
<em><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">"Sesungguhnya orang yang
beriman jika melakukan suatu dosa, maka dosa itu menjadi titik hitam di dalam
hatinya. Jika dia bertaubat dan mencabut serta berpaling (dari perbuatannya)
maka mengkilaplah hatinya. Jika dosa itu bertambah, maka titik hitam itupun
bertambah hingga memenuhi hatinya."</span></em> [HR. At-Tirmidzi dalam
<em><b><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Sunan</span></b></em>-nya
(3334), dan Ibnu Majah<em><b><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">
Sunan</span></b></em>-nya (4244). Hadits ini di-<em><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">hasan-</span></em>kan oleh Syaikh
Al-Albaniy dalam <em><b><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Shohih
At-Targhib</span></b></em> (1620)]</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Ikwan itu berusaha merefleksi dirinya
agar tidak lagi melakukan agenda seperti ini!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">"Hati-hatilah bermain ombak, karena ia
akan menenggelamkanmu."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Pacaran berarti menjerumuskan diri
dalam fitnah yang menghancurkan dan menghinakan, padahal semestinya setiap orang
memelihara dan menjauhkan diri darinya. Hal itu karena dalam pacaran terdapat
berbagai kemungkaran dan pelanggaran syariat sebagai berikut:1. Ikhtilath, yaitu
bercampur baur antara lelaki dan wanita yang bukan mahram. Padahal Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam menjauhkan umatnya dari ikhtilath, sekalipun dalam
pelaksanaan shalat. Kaum wanita yang hadir pada shalat berjamaah di Masjid
Nabawi ditempatkan di bagian belakang masjid. Dan seusai shalat, Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam berdiam sejenak, tidak bergeser dari tempatnya
agar kaum lelaki tetap di tempat dan tidak beranjak meninggalkan masjid, untuk
memberi kesempatan jamaah wanita meninggalkan masjid terlebih dahulu sehingga
tidak berpapasan dengan jamaah lelaki. Hal ini ditunjukkan oleh hadits Ummu
Salamah radhiyallahu 'anha dalam Shahih Al-Bukhari.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">2. Khalwat, yaitu berduaannya lelaki
dan wanita tanpa mahram. Padahal Rasululllah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">"Hati-hatilah kalian dari masuk
menemui wanita." Seorang lelaki dari kalangan Anshar berkata: "Bagaimana
pendapatmu dengan kerabat suami? " Maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda: "Mereka adalah kebinasaan." (Muttafaq 'alaih, dari 'Uqbah bin 'Amir
radhiyallahu 'anhu) </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';"> 3. Berbagai bentuk perzinaan anggota
tubuh yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hadits
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu:"Telah ditulis bagi setiap Bani Adam bagiannya
dari zina, pasti dia akan melakukannya, kedua mata zinanya adalah memandang,
kedua telinga zinanya adalah mendengar, lidah(lisan) zinanya adalah berbicara,
tangan zinanya adalah memegang, kaki zinanya adalah melangkah, sementara kalbu
berkeinginan dan berangan-angan, maka kemaluan lah yang membenarkan atau
mendustakan."Hadits ini menunjukkan bahwa memandang wanita yang tidak halal
untuk dipandang meskipun tanpa syahwat adalah zina mata . Mendengar ucapan
wanita (selain istri) dalam bentuk menikmati adalah zina telinga. Berbicara
dengan wanita (selain istrinya) dalam bentuk menikmati atau menggoda dan
merayunya adalah zina lisan. Menyentuh wanita yang tidak dihalalkan untuk
disentuh baik dengan memegang atau yang lainnya adalah zina tangan. Mengayunkan
langkah menuju wanita yang menarik hatinya atau menuju tempat perzinaan adalah
zina kaki. Sementara kalbu berkeinginan dan mengangan-angankan wanita yang
memikatnya, maka itulah zina kalbu. Kemudian boleh jadi kemaluannya mengikuti
dengan melakukan perzinaan yang berarti kemaluannya telah membenarkan; atau dia
selamat dari zina kemaluan yang berarti kemaluannya telah mendustakan. (Lihat
Syarh Riyadhis Shalihin karya Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin, pada syarah hadits no.
16 22)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Ikhwan itu berusaha dengan maksimal
agar menempuh kembali "jalan yang telah hilang".</span></div>
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: 'Arial','sans-serif'; font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-size: x-small;">28 Agustus 2011</span></span></b> <b>بارك الله فيك</b>
<script src="http://h2.flashvortex.com/display.php?id=2_1358754239_41694_364_0_275_55_9_2_103" type="text/javascript"></script>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16127769267982129170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5247424912142053449.post-25950717902262636542013-06-03T22:58:00.003-07:002013-06-03T22:58:52.641-07:00Kenali Cinta Versi "Anak Muda" yang Baru Menikah<div style="text-align: center;">
<b>بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Ada saatnya melihat usaha seseorang.
Kinerja pribadi yang menjadikan diri ini "malu" melihat orang itu. Meskipun
orang itu tidak cacat, namun kadang-kadang ada usaha mereka yang patut kita
jadikan teladan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Sedikit lagi toko akan ditutup. Ada
pelanggan naik ke lantai 2, berbelajanja. Sementara tingkat 2 hanya peruntukan
wanita. Meliputi kaos kaki, jilbab, mukena, dan sandal wanita. Maka dia
menimpali,</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">"Saya mau carikan jilbab untuk
istri,"</span></strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';"> pinta
remaja ini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Untuk apa sih pemuda ini repot-repot?
Bukankah istri punya kaki sendiri untuk berbelanja?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Bisa saja, pemuda ini sudah mendengar
firman Alloh subhanahu wa ta'ala, yang artinya:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><i><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">"Wahai Nabi, katakanlah kepada
istri-istrimu dan putri-putrimu serta wanita-wanita kaum mukminin, hendaklah
mereka mengulurkan jilbab-jilbab mereka di atas tubuh mereka. Yang demikian itu
lebih pantas bagi mereka untuk dikenali (sebagai wanita merdeka dan wanita
baik-baik) hingga mereka tidak diganggu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi
Penyayang." (Al-Ahzab: 59)</span></i></strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Sehigga atas dasar itu timbul
"kewajiban" bagi sang suami, menjadikan istri lebih
istimewa.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Masih muda sudah memiliki semangat
memberi "hadiah". Inilah yang harus dimiliki setiap insan. Bagaimana cara
menyajikan cinta versi "hadiah". Apalagi reward berupa busana penutup aurat.
Yang dalam konteks kekinian orang malah lari dari "kewajibannya" menutup aurat.
Saya salut kepada orang ini.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Dalam dialog itu, ia meminta tawaran
lebih murah lagi. Namun sayang, di toko kami adalah harga pas. Kecuali, niatnya
ingin menjual kembali. Sebenarnya bisa menurunkan harga itu. Memberikan diskon.
Tapi, ada "atasan" yang sudah memberi mandat. Peruntukan potongan harga,
hanyalah bagi penjual juga.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Ah, saya tidak usah memperlebar kasus
"diskon" ini. Saya hanyalah karyawan, berusaha memaksimalkan diri melaksanakan
tipoksi (Tugas Pokok dan Fungsi).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Kembali ke awal, lelaki itu merupakan
contoh bagi kita, teladan bagi kita. Bahwa ada pokok interaksi bersama istri
yang kita lupakan. Sadarkah kita cinta itu mudah didapatkan? Dan cinta itu mudah
pula menghilang? Lantas, usaha apa "mengawetkan" rasa cinta itu agar bertahan
lama?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Inilah jawabannya: <strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">HADIAH</span></strong>. Saya tahu,
masih jamak metode lain dalam rangka melanggengkan hubungan suami istri. Namun,
kali ini fokus kita kepada hadiah. Berupa jilbab.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Jujur, mengangkat tema keluarga adalah
berat bagi saya. Bukan berarti ada bebang saya pikul. Sebab saya dalam posisi
santai sekarang. Saking santainya, penulis artikel ini masih "bujang", alias
belum menikah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Dan rasanya tidak ada salah
"menyarankan" pola interaksi suami-istri itu. Kita hanyalah insan yang <em><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">dhoif </span></em>(lemah), karena
itulah mari kita isi dengan ragam "inbox" nasihat. Alhamdulillah, sudah puluhan
pula buku tematik kekeluargaan saya baca.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Hmm...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Keluarga adalah perihal urgen. Tidak
ada karir tertinggi selain di tempat ini. Di sinilah Alloh akan memintai kita
selaku "pemimpin" dalam keluarga. Selaku istri yang taat. Selaku anak yang
berbakti.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">Inilah jembatan hati kita. Bagaimana
suami menjembatani istri dalam menghadapi badai kehidupan. Menggalang kekuatan
bersama, meskipun dimulai dari hadiah kecil: <strong><span style="font-family: 'Arial','sans-serif';">jilbab</span></strong>. Berdaulat
dalam dakwah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Arial','sans-serif';"> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">11 Februari 2012</i></span></div>
<b>بارك الله فيك</b>
<script src="http://h2.flashvortex.com/display.php?id=2_1358754239_41694_364_0_275_55_9_2_103" type="text/javascript"></script>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16127769267982129170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5247424912142053449.post-91763049661106814582013-06-03T22:57:00.000-07:002013-06-03T22:57:43.837-07:00Buanglah Pacar Anda pada Tempatnya<div style="text-align: center;">
<b>بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم</b></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpFirst" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;">Membuka
Wall FB, tiba-tiba saja ada gambar menarik, <b>"Buanglah Pacar Anda pada
Tempatnya</b>". Itu membuat saya tersenyum sedikit. Saya berpikir apakah pacar
di sini berkonotasi "sampah" atau manusia. Sebab selogan "<b>Buanglah..</b>."
setidaknya memberikan persepsi bahwa kata selanjutnya adalah "sampah". Hmm.
Perlu tinjauan ulang.</span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;">Entah
alasan apa si pembuat gambar di atas mendesain seperti itu. Seolah-olah manusia
itu bahan rongsukan, busuk, etc. Apalagi di zaman ini, rasanya pemuda bahkan
yang tua-tua malu jika tanpa pacar. Kata mereka, "<b>Nikmati masa muda.</b>" Ah,
ini akal-akalan mereka. Sengaja menabur asumsi demi tabiat
"<b>miring</b>".</span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;">"Buanglah
Pacarmu pada Tempatnya", apa sebenarnya defenisi pacar itu? Apakah sejenis daun
yang dipakai menghiasi tangan? Atau pacar bersinonim dengan buah "<b>acar</b>"?
Rasanya pelik menginterpretasikan makna pacar. Semua orang memiliki defenisi
majemuk. Namun, kini coba kita lihat, kayaknya ada kesamaan jika ditinjau dari
visi dan misi pacaran.</span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;">Satu
kata saja : <b>MEMILIKI</b>.</span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;">Sehingga
menimbulkan pertanyaan bagi aktor pacaran, "Apa yang mau DIMILIKI?" Fisik?
Harta? Cantik? Bahkan 'Kegadisan'? <i>Nauzdubillah.</i></span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;">Sudahlah.
Sedikit malu menjawabnya. Toh, setiap hari tontonah di TV yang memberikan
pemulus untuk berpacaran. Jamak hari ini, tontonan TV tidak lagi mendidik,
kecuali mayoritas merusak dengan halus. Orang tuapun sudah lepas tangan. Dan
sang anak gamang akan karakter dan nilai-nilai akhlak
islam.</span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;">Pacaran,
sudah menjadi topik persekolahan anak-anak. Saya mengajar di sekolah, rasanya
semua sekelas 85% telah berpacaran. Dan konflik hati mereka sering diterpa oleh
pacarnya. Kita hanya memberikan <i>advice</i>, "<b>Buanglah Pacarmu pada
Tempatnya, nak! Kamu lebih kuat tanpa pacar, lebih giat belajar tanpanya!</b>"
Tinggal pertanyaannya, "<b>Dimana kita mau membuang
pacar?</b>"</span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpMiddle" style="line-height: 115%;">
<span lang="IN" style="color: black; font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-bidi-font-weight: bold;">Teringat
saya dengan pengantar sebuah buku yang nyaris menyadarkan diri, kira-kira
seperti ini, "<b>. hidup bukan untuk main-main. Semua mengandung resiko. Maka,
pilihlah jalan yang terbaik</b>."</span></div>
<div class="MsoBodyTextCxSpLast" style="line-height: 115%;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="IN" style="font-family: 'Arial','sans-serif';">21 Januari 2012</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: 'Arial','sans-serif'; mso-ansi-language: EN-US;"></span></i></div>
<b>بارك الله فيك</b>
<script src="http://h2.flashvortex.com/display.php?id=2_1358754239_41694_364_0_275_55_9_2_103" type="text/javascript"></script>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16127769267982129170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5247424912142053449.post-58214750073414217682013-05-13T23:20:00.000-07:002013-05-13T23:20:42.300-07:00JALAN PINTAS MENUJU SURGA<div style="text-align: center;">
<b>بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم</b></div>
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://aasiraj.files.wordpress.com/2013/05/919795_309277329203015_467582803_o.jpg"><img alt="919795_309277329203015_467582803_o" class="aligncenter size-full wp-image-2241" height="649" src="http://aasiraj.files.wordpress.com/2013/05/919795_309277329203015_467582803_o.jpg?w=455&h=649" width="455" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Bismillahirrahmanirrahim.</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Hadirilah, InsyaAllahu, Tabligh Akbar di Makassar bersama Ulama Timur Tengah.</div>
<div style="text-align: center;">
- <b>Asy Syaikh ‘Utsman bin ‘Abdillah As-Salimi Al-’Utmi</b> (Dzamar, Yaman)</div>
<div style="text-align: center;">
- <b>Asy-Syaikh ‘Abdullah bin ‘Umar Al-Mar’i Al-Adeni</b> (Syihr, Hadhramaut, Yaman)</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Tema:</div>
<div style="text-align: center;">
<b>JALAN PINTAS MENUJU SURGA</b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Hari:</div>
<div style="text-align: center;">
Rabu, 19 Rajab 1434 / 29 Mei 2013. Ba’da Shalat Zhuhur sampai Magrib WITA<span id="more-2240"></span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Tempat:</div>
<div style="text-align: center;">
Masjid Al-Markaz Al Islami Jend. M.Yusuf Makassar, Sul-Sel.</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Siaran Langsung di:</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.dzulqarnain.net/" rel="nofollow">http://www.dzulqarnain.net</a> & www. an-nashihah.com</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Penyelenggara:<br />
Pondok Pesantren As Sunnah Makassar (Jalan Baji Rupa No.8 Makassar, Sul-Sel.</div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
Gratis, Terbuka untuk Umum, Muslimin & Muslimah</div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Kontak Panitia:</div>
<div style="text-align: center;">
08124282216 – 085399090004-085242920351</div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
SILAKAN SEBARKAN</div>
<b>بارك الله فيك</b>
<script src="http://h2.flashvortex.com/display.php?id=2_1358754239_41694_364_0_275_55_9_2_103" type="text/javascript"></script>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16127769267982129170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5247424912142053449.post-20907112219338728112013-05-08T19:19:00.001-07:002013-05-08T19:19:08.964-07:00KAJIAN PENDIDIKAN 2013 TERBESAR DI MAKASSAR<div style="text-align: center;">
<b>بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم</b></div>
<br />
<span class="userContent">insya Allah..<br /> Al Ustadz Muhammad Umar As Sewed<br /> -Gedung Auditorium Fak. Seni dan Desain<br /> Universitas Negri Makassar, Parantambung<br /> <br /> -Jum'at 29 Jumadil Tsani 1434 H / 10 Mei 2013 M<br /><span class="text_exposed_hide">...</span><span class="text_exposed_show"> pukul: 09.00 - 11.40 Wita<br /> <br /> - Live: <a href="http://www.radioabi.wordpress.com/" rel="nofollow nofollow" target="_blank">www.radioabi.wordpress.com</a><br /> - Pelaksana: Mahasiswa Salafiyah<br /> Universitas Negeri Makassar</span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0q5g2Z94Y4cGGoEnUoux_DJdUXSdSqa8d_haKZ8-J6_ghZDxtUe7CpWNeuM9PaQWhvbT5pbShRzVQN9JbEgLWjMOAAWCexgsb7EF8th6Cejnhsl1hWdaeN3Pwjw7ATX2WOG0MCwW3xbW3/s1600/sewed.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0q5g2Z94Y4cGGoEnUoux_DJdUXSdSqa8d_haKZ8-J6_ghZDxtUe7CpWNeuM9PaQWhvbT5pbShRzVQN9JbEgLWjMOAAWCexgsb7EF8th6Cejnhsl1hWdaeN3Pwjw7ATX2WOG0MCwW3xbW3/s400/sewed.jpg" width="282" /></a></div>
<br />
<b>بارك الله فيك</b>
<script src="http://h2.flashvortex.com/display.php?id=2_1358754239_41694_364_0_275_55_9_2_103" type="text/javascript"></script>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16127769267982129170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5247424912142053449.post-49566341903016840142013-04-02T23:42:00.007-07:002013-04-02T23:42:58.710-07:00Kok Bisaaa???? Hanya Penjual Gas Keliling, Pendapatannya 3 Juta Lebih Per Bulan [Siapa Sebenarnya Dia!!???]<div style="text-align: center;">
<b>بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ibuku tercinta menjelang magrib memanggil seorang
penjual gas dari jarak jauh. Menimbang gas di rumah menjelang habis dan
menimbang musim hujan semakin larut. Tawar menawapun terjadi. Dia menjual dengan
harga Rp 11.000/gas yang 3 kg. Ibuku tercinta sudah sepakat harga, tapi
dibarengi dengan permohonan, "Bisa dipasangkan?" Sang penjual pun tidak merestui
hal itu, ia berangkat dengan laju meninggalkan rumah idaman saya. Sementara
hujan kian menderas.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sempat saya menoleh kepada orang itu sebelumnya,
maksudnya penjual tadi, dan saya teringat, "<strong>Kayaknya itu guru!</strong>"
Wah, saya kaget, sembari memikir, "<strong>Kenapa guru ini menjual
gas</strong>?" Bukannya status PNS sudah patut dibanggakan, toh setifikasi sudah
di pundak. Teringat saya gaji PNS, sudah melambung, kisaran 3 juta lebih. Belum
lagi, tunjungan sertifikasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lanjut, saya menginformasikan ke orang tua, "Ma',
tadi itu guruku, teman mengajar!" Ibu menyambut heran, "<strong>Haahhh, ..
Kenapa kamu tidak bilang dari tadi!</strong>" Dalam hati berbisik, "Sudahla,
Ma', nasi sudah menjadi basi, apalah artinya melihat sejarah lampau. Itu kan
membuka pintu syaiton!"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menarik dan sedih saya membahas ini. Ketertarikan
saya, karena ia mencontohkan "pribadi" biasa. Tidak memperdulikan profesi
menjanjikan ini: PNS [GURU]. Dan kesedihan saya, karena ia menopang puluhan gas
3 kg hanya dengan sepeda motornya. Layaknya gambar di atas. Tapi, yang di atas
cuma ilustrasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Duhai, betapa diri ini malu, malu terhadap
kemalasan mencari nafkah untuk kebutuhan hidup. Bukankah pribadi di atas sebagai
cermin bagi setiap guru. Perlu perjuangan keras. Memang malu pasti ada, namun
jangan sampai mendominasi diri. Sehingga tidak melangkah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ia telah menggambarkan dirinya sebagai suami
ideal, mari kita simak ayat al-Qur'an menyentil kedudukan suami menafkahi
istri,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>"Hendaklah orang yang diberi kelapangan
memberikan nafkah sesuai dengan kelapangannya dan barangsiapa disempitkan
rizkinya maka hendaklah ia memberi nafkah dari harta yang Allah berikan
kepadanya. ." (Ath-Thalaq: 7)</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullahu ketika
menafsirkan ayat dalam surah Al-Baqarah di atas, menyatakan, "Maksud dari ayat
ini adalah wajib bagi seorang ayah untuk memberikan nafkah kepada para ibu yang
melahirkan anak-anaknya serta memberi pakaian dengan ma'ruf, yaitu sesuai dengan
kebiasaan yang berlangsung dan apa yang biasa diterima/dipakai oleh para wanita
semisal mereka, tanpa berlebih-lebihan dan tanpa mengurangi, sesuai dengan
kemampuan suami dalam keluasan dan kesempitannya." (Tafsir Ibnu Katsir,
1/371)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
***</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saudaraku yang baik, janganlah kita menganggap
usaha yang di mata manusia fobi, menyebabkan kita lari dan malu. Sudah banyak
pribadi teragung, tapi toh memberikan contoh kesederhanaan. Lihatlah, Pak Dahlan
Iskan. Hanya menaiki kereta api menuju "medan" kerja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan masih banyak lagi, fenomena "mencengangkan"
kita, karena mereka keluar dari pemikiran "malu" mencari nafkah.</div>
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: 'Times New Roman','serif'; font-size: 12pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: 'Times New Roman'; mso-fareast-language: EN-US;"><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">26 Desember 2011</span></span></b> <br /><b>بارك الله فيك</b>
<script src="http://h2.flashvortex.com/display.php?id=2_1358754239_41694_364_0_275_55_9_2_103" type="text/javascript"></script>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16127769267982129170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5247424912142053449.post-4483266177484702352013-04-02T23:42:00.005-07:002013-04-02T23:42:27.411-07:00Gaji Tak Menjamin Ketenangan, Kawan<div style="text-align: center;">
<b>بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم</b></div>
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Gaji
3,4 juta per bulan plus jaminan kesehatan plus bonus per 3 bulan, ternyata tak
bisa memberikan ketenangan dalam hati. Itulah kondisi kawan saya yang baru-baru
ini mengundurkan diri dari sebuah perusahaan motor di Makassar dengan
pertimbangan matang. Pasalnya, jam kerja sangat panjang dari pukul 8 pagi hingga
9 malam. Efeknya berimbas pada ibadah. Bukan telat waktu. Tapi, ketika sholat,
dalam pemikiran hanya agenda kerja selanjutnya, tugas yang masih dipending.
Naudzubillah.</div>
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Maka
ia pun berhijrah. Tapi, ada 1 alasan paling mendalam, ia sangat iri pada teman
yang tidak memiliki pekerjaan. Namun, ia selalu tepat waktu sholat, pakaiannya
muslim, tak ada beban dipikirannya. Daripada dirinya bertumpuk beban kerja,
sholat berpakaian seragam, sangat tidak koheren.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Sekarang kita tahu, yang membuat
kita bahagia bukan uang, tapi ketenangan dalam ibadah. Bekerja tak semestinya
mengorbankan ibadah.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">5 Januari 2012</i></div>
<br /><b>بارك الله فيك</b>
<script src="http://h2.flashvortex.com/display.php?id=2_1358754239_41694_364_0_275_55_9_2_103" type="text/javascript"></script>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16127769267982129170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5247424912142053449.post-30378353842088381812013-04-02T23:41:00.001-07:002013-04-02T23:41:18.575-07:00Hanya Berdagang Sosis, Motornya 90-an, Untuk Apa Kamu Dibanggakan?<div style="text-align: center;">
<b>بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Sepulang shalat isya, merupakan momen tak terkira
datangnya. Adalah penjual sosis. Dahulunya ia berdangan "somai", namun faktor
perhitungan hasil dan teknis penyajiannya cukup lama, maka berlalihlah ke
"sosis". Memang salah satu pintu rezki teragung adalah via dagangan, transaksi
jual beli, apalagi fokusnya pada makanan. Mengapa? Karena ada kontribusi asupan
perut kepada pihak lain, seolah-olah tumbuhnya "daging manusia", "tingginya
ukuran tubuh", dipengaruhi keberadaan penjual makanan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, baru tadi mendapat kesempatan emas, berada
di bekang motor tahun 1990-an serasa hal langka. Di saat kita jamak bersama
motor kontemporer. Motor keluaran terbaru dari beraneka produksi. dan terkadang
kita terhimpit degannya, bukan karena motornya sempit, melainkan cicilan motor
yang kian dipikirkan tiap bulan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hmm.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Angin sejuk menerpa tubuh, keringat yang tadinya
hampir keluar, kembali masuk ke dalam tubuh. Memang, kadang hal lama itu
memberikan warna tersendiri. Ada rasa kangen memendam dalam diri. Motor lama,
berimbas pada kekangenan lama pula.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat itu, dalam perjalanan, rekan penjual
mengutarakan keutamaan motornya, "<strong>Ini lebih baik stirnya, tidak goyang
seperti motornya Fulan</strong>!" Wah, kebanggaan itu bukanlah identik dengan
"riya", setidaknya "<strong>bersyukur</strong>" dari pemberian Alloh. Meskipun
motor itu hanya seharga Rp 800.000, akan tetapi bisa difungsikan menuju rumah
Alloh menegakkan shalat 5 waktu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kadang kita terlalu manja bersama fasilitas
dunia, dan menutup mata pada pemanfaatan bermajelis ilmu agama. Jangankan
menggunakan motor, niatpun tak muncul sedikitpun. Sementara ilmu lebih utama
ketimbang harta. Harta malah kita menjaganya, akan tetapi ilmu, malah kita yang
dijaganya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hmm.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Taman sejuk bersama pedagang sosis. Tak
terlupakan memonya. Ada sesuatu paling berkesan. Karena pedangan itu, adalah
pecinta ilmu. Bayangkan, sambil berdangan, di etalase jualannya tersimpan pula
buku bacaan agama. Saat tak ada lagi konsumen, mulailah ia menyelami ilmu via
bacaan. Merupakan hal jarang kita lihat, kebanyakannya pedangan belakangan ini
hanya berorientasi dunia. Menjual sembari meninggalkan ilmu agama. Menjual tapi
tak ada berkah ketika menerima hasil jualan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hmm.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rasanya beruntung mendapatkan sahabat pedangan
"sosis" yang mencintai ilmu agama. Ketimbang meraih sahabat "berkantong tebal",
membenci ilmu keselamatan dunia dan akhiratnya. Naudzubillah.</div>
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: 115%; margin: auto 0cm; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">5 Februari 2012</i></div>
<br /><b>بارك الله فيك</b>
<script src="http://h2.flashvortex.com/display.php?id=2_1358754239_41694_364_0_275_55_9_2_103" type="text/javascript"></script>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16127769267982129170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5247424912142053449.post-18789389694487835682013-04-02T23:40:00.006-07:002013-04-02T23:40:51.009-07:00Bisnis Pulsa, Trend Anak Muda<div style="text-align: center;">
<b>بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم</b></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Saya
mulai dari awal. Beberapa bulan yang lalu, adalah masa dimana saya tidak ada
potensi "kerja" secara signifikan. Semacam usaha dimasa peruntukan di rumah
sendiri belum ada. Gejolak bekerja memang butuh ditampilkan, namun sangat
berbeda antara bekerja di luar dengan bekerja di rumah sendiri.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Harus ada "cadangan", siapa tahu
tanpa diinginkan muncul "PHK". Bagaimana kira-kira? Sementara belum ada
persiapan yang matang? Atau tatkala pensiun menyapa. Sudahkah kita
mempersiapkan?</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Oleh
karena itu, jalan pintas dan mudah, muncullah dalam benak saya "berdagang
pulsa". Ini adalah pekerjaan yang tidak terlalu menyita waktu dan tenanga.
Pasalnya, sekedar pandai memencet tombol, maka bisnis jalan.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Bukan hal mudah bagi saya,
bagaimana memulai bisnis ini. Namun, tak ada kata menyerah. Meskipun rasa
"minder" menyelimuti, maka tetap jangan kalah. Teringat saya perkataan
teman,</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<strong>"Jangan sampai
ketakutanmu, mengalahkan keberanianmu."</strong></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Dengan hal itu, ACC lah bisnis
itu dalam hati. Mulai dari pola desain yang kemudian dibantu oleh kawan.
Sebenarnya bisa buat sendiri, meletakkan seni grafis, tetapi saat itu lagi
menuai kesibukan.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Keinginan berusaha sejak kecil
harus segera dimulai. Jangan terlambat. Bukan keuntungan yang saya kejar. Bukan
kekayaan yang menjadi orientasi awal merintis usaha ini. Hanya sekedar membantu
orang lain, agar tidak jauh melangkah membeli pulsa.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Sangat berbeda antara menjual dan
membantu. Ada sektor pendalaman niat yang membedakan. Kalau membantu rasanya
tidak ada kata rugi, sebab asal transaksi adalah "memobilisasi". Sementara,
menjual, selalu mengedepankan duit. Tidak ada salah dalam hal ini, menjual
dengan visi "kaya" itu tidak masalah. Persoalannya terletak pada "prioritas"
saja. Apakah menjual dengan rating tertinggi untuk tajir <i>or </i>membantu?
Sekali lagi<i><strong> life is choise. </strong></i></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Sengaja mengambil nama logo
"<strong>almakassari"</strong>. Mengapa?</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Saya
terinspirasi dengan situs <strong>www.almakassari.com</strong></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Saya
hanya berusaha menjembatani tetangga, menggalang kemudahan. Semoga ini
menjadikan saya lebih dewasa. Meskipun status hanyalah mahasiswa.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">11 Februari 2012</i></div>
<b>بارك الله فيك</b>
<script src="http://h2.flashvortex.com/display.php?id=2_1358754239_41694_364_0_275_55_9_2_103" type="text/javascript"></script>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16127769267982129170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5247424912142053449.post-31045718852027436112013-04-02T00:08:00.001-07:002013-04-02T00:08:46.550-07:00Belum PNS? Engkau Belum Jadi 'Orang'<div style="text-align: center;">
<b>بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم</b></div>
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Kalau
ada mengatakan menulis itu mudah, saya rasa itu sekedar provokasi keliru. Sebab,
menulis itu bukanlah hal instan. Harus ada kebiasaan dan tulisan orang-orang itu
murni dari niat ikhlas. Karena itulah, mencoba lagi membagi kepada rekan-rekan
sekalian pristiwa apa terjadi bersama saya.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Sore
tadi, sempat berdialog bersama ibu saat saya sedang makan. Tiba-tiba tanda
diminta, seekor kucing mengeong. Jelas sekali visi kucing itu. Ada 'keperluan'
perut hendak ia konsumsi. Semacam pinta memenuhi kebutuhan fisik. Ibu lantas
memberi saran,</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<b>"Nandar, beri sebagian
makananmu sama kucing!"</b></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Dengan segera saya memberi tulang
ayam ke kucing itu. Beberapa selang, saya menimpali,</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<b>"Ma, kok kucing bisa hidup ya?
Padahal dia kan bukan PNS (Pegawai Negeri Sipil)?"</b></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Diam-diam ibu tertegun.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Sengaja berkata demikian, bukan
tanpa maksud. Jamak bersama kita, mendengar 'omongan' orang tua dan kawan-kawan,
katanya:</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<b>"Hidup kamu akan bahagia kalau
PNS. Kalau tidak, kamu akan rugi! Tidak sukses!"</b></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<b><i>Setuju?</i></b></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Merupakan hal 'bodoh' kalau kita
latah tanpa mengecek stigma seperti itu. Lagian, mereka berkata demikian karena
persepsi mereka sudah di bangun di atas doktrin 'dunia itu sempit'. Tidak ada
lagi ruang kerja, kecuali PNS. Cobalah ganti, bertanya kepada para wirausahawan,
mereka malah membantah, "PNS itu sok tau soal kehidupan, padahal kalau menimbang
kekayaan mereka kalah dari kami."</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Namun, kali ini bukan tujuan saya
mempertentangkan 2 profesi itu. Saya hanya membagi persoalan bagaimana seorang
hamba itu mencari nafkah. Berusaha menjaga diri dari minta-minta. Yang kemudian
menggantinya tangan di atas.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Sebagai suami hendaknya tidak
melupakan mengenai kewajibannya yang harus ia tunaikan agar tercapai impian
keluarga sakinah. Salah satunya dengan mencari nafkah. Menyediakan kebutuhan
finansial, mengenyangkan perut keluarga, memfasilitasi kebutuhan istri, dan
keperluan lainnya yang bersifat primer.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Sementara, dilingkungan sekitar
kita, sudah 'menyelimuti' zaman kiwati yang sangat matrealistis & hedon,
bukan hal mudah hidup dengan sifat keterbatasan. Sehingga butuh 'kedewasaan'
berpikir, bagaimana langkah ditempuh, meracik trik, hingga mendapatkan solusi
dalam perkara ini.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Begitupula seorang anak, bukanlah
kebaikan apabila hanya berdiam diri di rumah. Sementara kedudukan ia telah
baligh. Memiliki indra berarti identik memiliki 'kesanggupan' mencari nafkah
buat keluarga. Sangat berbeda antara dibiayai dan membiayai. Perbedaan hanya di
imbuhan. Namun, dari sektor aplikasi, rasanya imbuhan 'me-' lebih dewasa.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Di
kalangan masyarakat, kerap tidak memberikan penghargaan bagi seseorang yang
memiliki prestasi 'keimanan'. Apa itu prestasi 'keimanan'? Perhatikanlah seorang
suami yang patuh mengikuti 5 shalat wajib di masjid, simaklah anak rajin ikut
ta'lim, bukalah mata pada seorang istri yang mematuhi suaminya. Inilah
contoh-contoh konkrit prestasi 'keimanan' itu. Namun, bersamaan dengan itu,
kadang pribadi kita tidak menghargai itu, malahan kita lebih 'menyimak' prestasi
lahiriah seseorang. Dan melupakan ada 'batin' di sana lebih jujur.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Kita
mengajukan jempol pada insan 'berdompet tebal', dan mengarahkan jempol ke bawah
pada hamba 'beriman tebal'. Malu rasa diri ini. Dimanakah hati kita sebenarnya?
Bukankah ketenangan ada di dalam hati? Dan sebab-sebab mencari hati itu sudah
kita dapat dengan melihat aturan agama? Mengapa harus keluar dari koridor
itu?</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Kita
telah buta, rabun. Bukan mata ini yang buta, tetapi hati telah 'mati'.
Astagfirullloh.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Lumrah orang mengatakan
mengatakan, 'belum jadi 'orang' kalau belum kaya'. Bahkan, lebih tragis, 'belum
jadi 'orang' jika belum PNS?'</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<b>Apakah ada ayat?</b></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<b>Ada hadits yang shohih
mendukung '</b><i>Siapa yang belum jadi 'orang' kalau belum
kaya</i><b>'?</b></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Kita
tidak membenci kekayaan. <b>Tidak!</b></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Yang
keliru yakni saat kita melupakan sisi 'batin' seorang hamba. Dan disinilah
kekayaan sesungguhnya. '<i>The comfort zone'.</i></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Ah,
malu rasanya diri ini. Malu saat 'mematenkan' sisi lahiriah dalam menilai
seseorang.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Saatnya kita mengoreksi diri
kembali, mengecek diri ini, mendiagnosa bagian batin. Siapa tahu, kitalah
orang-orang itu yang hanya menilai dari lahiriah.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Bukan artinya dengan mengepankan
bathiniah artinya menyepelekan lahiriah. Ini persoalan prioritas dalam memilih
orientasi kehidupan. Bagi orang yang mengutamakan prestasi 'keimanannnya', insya
Alloh, Alloh-lah pemberi rezki itu.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Rosululloh <i>Shallollallohu
'Alayi Wasallam</i> bersabda : <b><i>Sungguh seandainya kalian bertawakkal
kepada Allah dengan tawakkal yang sebenar-benarnya, niscaya kalian akan diberi
rezeki sebagaimana rezeki burung, mereka berangkat pagi-pagi, dalam keadaan
lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang. </i>(HR. At-Turmuzi)</b></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Semoga hari-hari ke dapan. Tidak
ada lagi 'vonis' semerautan. Biarlah kita menjadikan 'bathin' lebih baik dulu.
Yang kemudian berusaha mencari nafkah untuk 'lahiriah' sebagaimana kutipan
hadits di atas.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">13 Februari 2012</i></div>
<b>بارك الله فيك</b>
<script src="http://h2.flashvortex.com/display.php?id=2_1358754239_41694_364_0_275_55_9_2_103" type="text/javascript"></script>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16127769267982129170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5247424912142053449.post-33257112283518592862013-04-02T00:07:00.002-07:002013-04-02T00:07:20.707-07:00Aku Bangga 'Belum' Sarjana<div style="text-align: center;">
<b>بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pasca mendapat SMS rekan kuliah yang sebentar
lagi sarjana, saat itulah ada rasa iri hati. Bukan 'sarjananya' menjadi sebab.
Hanyalah percepatan teman-teman yang hanya tuntas kurun waktu 4 tahun. Saya saat
ini sangat trauma kecil-kecilan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya ada beberapa penyebab hingga teman
sekelas lebih dulu sarjana ketimbang saya nantinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>1. Saya mengajar di sebuah SMA di
Makassar dari Hari Senin-Rabu.</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>2. Kerja di toko buku hari Kamis-Hingga
Ahad</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu, ada semacam tindakan prioritas.
Yang manakah mesti diprioritaskan. Soal-soal penyelesaian skripsi atau 2 tugas
di atas?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau meninjau dari segi bianggnya, betul bahwa
diri sendiri menjadi sumber. Mengapa tidak mau mempercepat kuliah? Akselerasi
tugas skripsi?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alasan saya paling sering:
<strong>MALAS.</strong> Atau <strong>banyak kegiatan.</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau meninjau dari perbandingan, manakah di
dahulukan antara kuliah dan mengajar (sebagaimana point 1), tentu saya dahulukan
mengajar. Sebab mengajar itu 'memberikan pelayanan' kepada manusia. Khawatir
saya, jika tidak maksimal dalam aplikasi pengajaran, tidak mempersiapkan bekal
pengajaran, maka murid menjadi imbasnya. Saya tidak menampilkan yang 'super'
kepada mereka, akibat terlalu mementingkan urusan pribadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em><b>Untuk menjadi guru yang baik, kita harus
menyerahkan diri kita, membagi pengalaman hidup, membuat setiap murid merasa
istimewa, tertawa, menghubungkan pelajaran dengan kehidupan nyata secara
kreatif, membuktikan bahwa ada alasan untuk belajar, membuat murid tersenyum,
berkolaborasi dengan rekan kerja, memberikan waktu ekstra untuk murid yang
kesulitan, bersenang-senang di kelas, dan melakukan lebih banyak
lagi.</b></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal inilah, menginspirasi saya untuk memending
sementara tugas skripsi. Bukan artinya saya tidak bisa memadukan 2 hal tadi.
Bagi saya, mudah untuk 'menyelaraskan' tugas di sekolah dan di kampus. Mudah!
Namun, keraguan saya cuma di kata 'maksimal'. Jangan sampai gara-gara tugas
kuliah, di sekolah tak ada 'bekas' ilmu pada murid. Karena kalau mengajar, ada
baiknya memberikan energi kuat bagi anak. Dan hal ini harus difokuskan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena bagi diri ini, berbeda antara berbuat
untuk diri sendiri dan orang lain. Berbuat untuk diri sendiri, artinya saya
memilih menuntaskan skripsi. Dan mengajar bagi saya adalah berbuat untuk orang
lain. Alasan inilah paling mendasar hingga tidak segera menyelesaikan tugas
akhir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk alasan point ke-2 (Kerja), bekerja adalah
proses mahasiswa dalam mencapai kedewasaan. Saya tidak membayangkan, kalau
mengutamakan kuliah dan tidak bekerja, mencari pengalaman. Meskipun tidak
berkolerasi antara bidang Fisika dan kerja di toko buku, namun di situ ada
pelajaran dan etos kerja yang bisa kita petik. Bagaimana melayani pelanggan, itu
sama dengan melayani siswa nantinya. Membaca buku di toko buku, artinya
aktivitas membaca adalah habit seorang pembelajar pula. Sebab itu, memantapkan
diri di lingkungan kerja adalah sebuah pilihan. <em><b>Because life is
choise.</b></em></div>
<div style="text-align: justify;">
Dua asalan ini masih menyelimuti pikiran saya,
dan insya Alloh, bukan interpretasinya malas kuliah. Sekali lagi, hanya
permasalahan 'kebutuhan orang lain dan kedewasaan' saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lagi pula, rekan lain sempat bertanya,</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>"Manakah lebih baik outputnya, kuliah
cepat atau telat?"</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Maksud rekan ini, ingin memprovokasi bahwa
sesungguhnya kuliah dengan tempo cepat, 'rata-rata' tidak begitu maksimal, masih
banyak pengalaman kampus ia dapatkan. Seperti buah mangga yang dikarbit, hingga
terpaska masak dini. Sementara hasilanya kurang baik. Karena betul sekali,
sangat berbeda antara percepatan dan pengalaman. Pengalaman merupakan hal
fundamen mengisi ruang-ruang kehidupan. Inilah saya butuhkan saat ini. Dan 'Aku
Bangga 'Belum' Sarjana'.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bismillah.. Mari kita memilih jalan terbaik..</div>
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: 115%; margin: auto 0cm; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">15 Februari 2012</i></div>
<b>بارك الله فيك</b>
<script src="http://h2.flashvortex.com/display.php?id=2_1358754239_41694_364_0_275_55_9_2_103" type="text/javascript"></script>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16127769267982129170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5247424912142053449.post-59477246985628501772013-04-02T00:06:00.001-07:002013-04-02T00:06:33.515-07:002 Kali Mengundurkan Diri dalam Pekerjaan, Sungguh Bermanfaat<div style="text-align: center;">
<b>بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم</b></div>
<br />
<div class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Kasus
Pengunduran Diri sudah menjadi pilihan tepat dan kadang pula pilihan salah jika
tidak matang dalam persepsi ke depan. Ini merupakan sebuah kasus yang
menghasilkan dualisme resiko: gagal kedua kali, atau berhasil di kemudian hari
pasca pengunduran diri.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Saya
termasuk mendapatkan kasus seperti ini, dan ini terjadi 2 kali. Pengalaman
pertama tentu lebih "menegangkan" layaknya di atas pesawat pada saat angin topan
berembus. Persepsi akhir saya adalah, terlalu banyak penyelewengan ibadah yang
harus menjadi resiko ketika bekerja. Ambil contoh, solat wajib yang mestinya
harus TETAP WAKTU, harus terbelakang, karena urusan kerja yang tak memihak ke
agama Islam yang shohih. Sehingga saya pun mengambil keputusan melangkahkan kaki
ke jalan lain.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Untuk kedua kalinya pun demikian,
saya menjabat sebagai ketua para organisasi tertentu di dekat rumah. Sekitar 2
tahun menyentuh tubuh organisasi dan memperbaikinya, namun, masih ada saja pihak
tak memihak, tragisnya mereka mengultimatum saya secara sir (baca: pelan), "Kamu
yang ajak mereka....!" dengan muka berbentuk 0.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Biarkan Alloh membalas Anda.
Karena bukan hak saya dalam perkara kekecewaan yang mendalam.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Surat tanpa kop pun, menjadi
solusi saya.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Terhitunglah 2 surat saya selama
ini: MENGUNDURKAN DIRI.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Akan
tetapi, selau saja angin itu datang berembus "menyehatkan" hati yang gersang.
Pihak solid itulah datang bersama saya, yaitu BUKU-BUKU pada lemari saya.
Mereka-mereka menghibur saya di tengah kekecewaan dalam.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
Saya
merasakan bermanfaat sekali bersamanya, yang selama ini saya sibuk
menjadiakannya tontonan dan kini saya harus mengatur buku itu dan kemudian
meraih ilmu di dalammnya.</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: 115%; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">4 Agustus 2011</i></div>
<b>بارك الله فيك</b>
<script src="http://h2.flashvortex.com/display.php?id=2_1358754239_41694_364_0_275_55_9_2_103" type="text/javascript"></script>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16127769267982129170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5247424912142053449.post-87892312002344211552013-03-01T14:59:00.000-08:002013-03-01T16:04:58.957-08:00Jual Aneka Kreasi Flanel<div style="text-align: center;">
<b>بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم</b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLdod0uROeBb5VXBvZhW_45PT6yFWmsvzkMNjXJR17UPtlxBhgKxW2nXWnb9NuteKgamL_OjaYMMfooFrxQ-Y9slZTT9lxlctdUn1ODPEAqm1fsnLihupjPTKcJyVRZotRGJ1QAvFeNXbP/s1600/IMG4360A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="IDR. 8.000,-" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLdod0uROeBb5VXBvZhW_45PT6yFWmsvzkMNjXJR17UPtlxBhgKxW2nXWnb9NuteKgamL_OjaYMMfooFrxQ-Y9slZTT9lxlctdUn1ODPEAqm1fsnLihupjPTKcJyVRZotRGJ1QAvFeNXbP/s1600/IMG4360A.jpg" title="Tempat HP" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">Dudukan HP</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">IDR <span style="color: blue;">3</span>.000,- </span></b></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhke718kUD0Cn76sNIYJDqF0t-0xiTn3vsa7-GCb6Ejys1V3fR1P92ExZihxYcvUUH89ZtBsSOmFaJB3MEoerOhA0-R6lIRCLs_y5gs4LqeigtYkPWc464UoJqV-Nkm9fkxUBbhCyDva174/s1600/IMG4382A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhke718kUD0Cn76sNIYJDqF0t-0xiTn3vsa7-GCb6Ejys1V3fR1P92ExZihxYcvUUH89ZtBsSOmFaJB3MEoerOhA0-R6lIRCLs_y5gs4LqeigtYkPWc464UoJqV-Nkm9fkxUBbhCyDva174/s1600/IMG4382A.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">Tempat HP</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">IDR <span style="color: blue;">9</span>.000,- </span></b></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsQvEyL8bcBehvhoy0nMgVPKEZE5RUiKQxyzCcHkUe2k2gHGdmkIBwaBG6cZDkRR8UFuM6qbOgAVXx8hl3eMNkIdEFmrMUTAocd9ULIyGEgybWLqLScvd_nhrrOuMDeHwx2gkenbsjvSJs/s1600/IMG4383A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsQvEyL8bcBehvhoy0nMgVPKEZE5RUiKQxyzCcHkUe2k2gHGdmkIBwaBG6cZDkRR8UFuM6qbOgAVXx8hl3eMNkIdEFmrMUTAocd9ULIyGEgybWLqLScvd_nhrrOuMDeHwx2gkenbsjvSJs/s1600/IMG4383A.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">Tempat HP</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">IDR <span style="color: blue;">9</span>.000,- </span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<br />
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNJZ9qp5SqV7bXGGEarJ9TYJrLB8KexRyUeFIF57rKOeSWRDZIhI1p1QcWnP_zeYEnxEvGVesn1VQYy79BfJ7ZUL2Z65uoUc6quHlXTpmohVb-IPSF3_aVoK5oH2c_VW5QhF1ZP9E5GH8U/s1600/IMG4381B.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiz4ipmNLTJQa2DcDpIdNrWvCkuY0rLXhc30917Ef2k-j3W_7LjpAryPWOo5RHK0WtedMYZDBKmRR-KZ7-KVF__0Suozcq8LyeJOyVsqQ8VscbBYuhx0INuV97tbGo-3U3Jf8CyBB_rLs4G/s1600/IMG4355A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhygsnWe0O9y7W5M-jTebRn8PO3f-bwuKwsjQbgEGa3XD8z_YdmTLHC7y6l5Qnh3_F4gvZ3Wy862kXCiqfjaMx3Dncv7lNn7h_ebZKuiMLa3AtFtAr0W4xgSe816pXk4PWuCdJoh4iBFjV/s1600/2013-02-25+21.36.15.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhygsnWe0O9y7W5M-jTebRn8PO3f-bwuKwsjQbgEGa3XD8z_YdmTLHC7y6l5Qnh3_F4gvZ3Wy862kXCiqfjaMx3Dncv7lNn7h_ebZKuiMLa3AtFtAr0W4xgSe816pXk4PWuCdJoh4iBFjV/s320/2013-02-25+21.36.15.jpg" width="240" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">Tempat HP Polos</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">IDR <span style="color: blue;">8</span>.000,- </span></b></div>
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvBrB9PF95yEye1zpBzRRoYjaAfDjVBs-r_OYH-nX_ZXNMaWqmKGtIqFVHPlsDu6bjnk1QYL5CgKaTAo3zTMa_qVJopaR_I3YGnz1QgP3KxxeHssYwm_jgePoUnCNNB-aHc11iu1EecuX6/s1600/2013-02-25+21.44.04.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvBrB9PF95yEye1zpBzRRoYjaAfDjVBs-r_OYH-nX_ZXNMaWqmKGtIqFVHPlsDu6bjnk1QYL5CgKaTAo3zTMa_qVJopaR_I3YGnz1QgP3KxxeHssYwm_jgePoUnCNNB-aHc11iu1EecuX6/s320/2013-02-25+21.44.04.jpg" width="240" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">Tempat Pensil</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">IDR <span style="color: blue;">15</span>.000,- </span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3X8wwuZPGnItKAvlPQu1aDp0POz_PlOuj3g2_yes9ufNoyOyOUnNlACbjw-xFs2Fpyygw1uE5nk1wtYBX8NoolcmXfc1WuPewY_QOUpMkGpRFz99ld8ZtkTsqJuBM7FLUv7lrchhdiAj8/s1600/2013-02-25+21.36.15.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjC5jPE4E78mlhBB_hLXnUfz8KA4yA119S2208oTRSFOlTZRPp66diXTmoAfSKmdsrH-lTmGrz-uHlIR_XdfCz_qz9TvV11NWNBph8VZNLY5obrhC4Bpor6NoloCIBFO0H40XlGAJ4MpZbM/s1600/Dup%25281%25292013-02-25+21.36.15.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHH3Rcf8PZcUdptcUertqElwIcc71-ma3NXrOlWAFKqLwoTIYmiZC8UQU3Zzci6imv8V0PiyO34JmQTJyGW8e10yG8QI-U_yZNSc4aK8ENNUPg1FsrFOlkmfisU8HjNagTtGwmmD3PeBrj/s1600/Dup%25281%25292013-02-25+21.35.46.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxtPxsmrpXTc9lvSVoLdU0Y1scAjkmeGTLzizLf3eWJjSs56M0VCESaq5NNNXOm6-r22r1yk-PC8ds2TuBttYMfdd3-s6A6NfhiQjcCML6Zpx7PrLcRkNMwkK7nAnEEVucSv-7Wbkgbtwq/s1600/2013-02-25+21.35.46.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggEmfYySz0ZSLjhpnRm59ZI6tALcmVGFCw8uWW_8c4KBUmJUQEagLr7X1zVZ9RiM3Jx4IS19tVqu1kSDRZ-wuuiQgA4521dYbUv2N16ev6W2HPGbNd2OXfi-5wk4bhzMtFnQH5yL964oDh/s1600/2013-02-25+21.44.04.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyixHrtVrhC5LetSjVYTtGk6r7LHfXWe55f-5ddEMTsflpHl320aaXRt66GHjShNRTGagjUmu-5fQiI3iU9VNxmNjdrIGdyHtumEu9vebPUcbdCAF56YqYw7LsV3jKQlTh6WX5GTJQyCbA/s1600/Dup%25281%25292013-02-25+21.35.17.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWg7HN5u7LGmTQvZ2izEfdr3D6lnYo0B-yK-39h98jGO3X39YKx6hoVgte9lZg_4PO1ugIWjLaArkihOsSalDPtZRpHm7aGZj53xWHOsIBOf6Q5mJ_4S_rjtSYKrvLaeeVWKs_n1SED2Pp/s1600/Dup%25281%25292013-02-25+21.35.28.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqcPyM90uDbKnlSWqsEWjl2TGsSTDZ1-ycszjR-EM5CppKUj7d3ZwBI-ooZbzHRRaAXjcFxvCMGgIdDniXI0j9hwbWOD_-W2-cXcCNgo7dll6vuAXf5frNvtSTwAY3qfgf62gnS_TFG6CN/s1600/2013-02-25+21.35.28.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSLldQPUm7NnWHlOyQ8yYcUOpRllqzqerLMR8lDC0eFmzy6Jh-RlmlKcsiA1OYIDGAc2uJbVHSWNG5UzM25n8LUEoIC9CZ5q7-w1WwuJrUZXokh8CA73ALQl2WTDPCJMIYhQOBHtXpWiQp/s1600/2013-02-25+21.33.15.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSLldQPUm7NnWHlOyQ8yYcUOpRllqzqerLMR8lDC0eFmzy6Jh-RlmlKcsiA1OYIDGAc2uJbVHSWNG5UzM25n8LUEoIC9CZ5q7-w1WwuJrUZXokh8CA73ALQl2WTDPCJMIYhQOBHtXpWiQp/s320/2013-02-25+21.33.15.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">Tempat<span style="color: blue;"> HP</span></span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">IDR <span style="color: blue;">9</span>.000,- </span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;"><br /></span></b></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCMlT5HinVY6wMGk9RLlQbzMs-TWaYr_NgR0XXkDvugyFu6UNrnNUmvPU8taRpKjZqxSE1D87mYAlXJ4aS4kqdMaP7ABITeFldeJCmyCdOC0hfEuNtOhsKvGg0h4HQESkAKGV78fLuprrl/s1600/2013-02-25+21.33.50.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCMlT5HinVY6wMGk9RLlQbzMs-TWaYr_NgR0XXkDvugyFu6UNrnNUmvPU8taRpKjZqxSE1D87mYAlXJ4aS4kqdMaP7ABITeFldeJCmyCdOC0hfEuNtOhsKvGg0h4HQESkAKGV78fLuprrl/s320/2013-02-25+21.33.50.jpg" width="240" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">Tempat<span style="color: blue;"> HP</span></span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">IDR <span style="color: blue;">9</span>.000,- </span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyiq0DyEyHso6_YFY7-ELxwtsuzkxolmGfpSUgDzVt2HhbirVN5JhI0_QqnMc_g6w7B0OjwtUhrJAyWxVi712bezbX188nloagYWt1Wp4M9UnLyo1bmf5b7F_irzDp2z-vLXJ1htuZmt79/s1600/2013-02-25+21.34.28.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyiq0DyEyHso6_YFY7-ELxwtsuzkxolmGfpSUgDzVt2HhbirVN5JhI0_QqnMc_g6w7B0OjwtUhrJAyWxVi712bezbX188nloagYWt1Wp4M9UnLyo1bmf5b7F_irzDp2z-vLXJ1htuZmt79/s320/2013-02-25+21.34.28.jpg" width="320" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">Tempat<span style="color: blue;"> Pensil<span style="color: blue;">/Pulpen</span></span></span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">IDR <span style="color: blue;">4</span>.000,- </span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRVnjfWP9nLbZPUWsLqusTiL0SZ-T6KeF-TJFgAKUoLJhCqotvw8d_idQbif75dcNvuLl_T1eQXwK-VSb5Uz3YKRNbuMnQ4ta7bMxNWvFuJOALD7cjnh4AHMTt_KI8Yu6gz96j9gXkTgAU/s1600/2013-02-25+21.34.47.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRVnjfWP9nLbZPUWsLqusTiL0SZ-T6KeF-TJFgAKUoLJhCqotvw8d_idQbif75dcNvuLl_T1eQXwK-VSb5Uz3YKRNbuMnQ4ta7bMxNWvFuJOALD7cjnh4AHMTt_KI8Yu6gz96j9gXkTgAU/s320/2013-02-25+21.34.47.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">Tempat<span style="color: blue;"> HP</span></span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">IDR <span style="color: blue;">9</span>.000,- </span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX1GgPrN3IoOfubJZz3j-Thjw_CWqBclSdtYk__h5uTH78lhH8nHopPEDkCy4U8DsAsuO90nnByTx97zYEEGax3c9-FybJIMP3xbWD5R7TnCE3oVnM5d6apAUMZIt23BFgMwi7gUBTpvQi/s1600/2013-02-25+21.35.17.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSIl0StMi2fyw_N3ZbSq0Xr4c9edIeVNqMqIej_7kelLntPYQkteFb0etDgvX4LSLCY3UmQrUj8rhd_X2pMzF98JUOndZsJ1-KBHGJhVbeIEj7EsU5P3Eef3lhqOW9MXa7gYCjrvh7v15G/s1600/2013-02-25+21.34.47.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsb_C0QS8Jubqw9peJ9nzc3vxByzIviGwdoV2-9J5SDefoq-ZmG_UT2omToSyip2CoU-7vdeasHUze9TUKeS7GVL2eG_vIWtkBIdjDpNNXM_LIeODSRvp_cbqOXUrSlWLkhyneiN3RTZAM/s1600/2013-02-25+21.33.50.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEii9weE4VKsWr0mEy1bLpxdaoZC3IkWaDzDC4851ivy1lRSJU52fxYDEIfb7Of2oA1_vt_J0G1TfucoXdX0MM9SoZi7RbWPQGJlaoLqodNJYtYdSGlz4b11bri-F_bW4YNZucUD5zfbPLbG/s1600/2013-02-25+21.33.39.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTGfsZjehYHSxB_cgjcZPw6MnjW473Wwd0l56EqODiiqU16tH1lP44_zVmsFPd53h-sv-6dOtzYBx50hvPCsi53UgDKTwX_XRmuDzYXVgKGEHptN6VzZwVx2hm5DUX9fBItA6BLA8RXvkM/s1600/2013-02-17+12.18.21.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTGfsZjehYHSxB_cgjcZPw6MnjW473Wwd0l56EqODiiqU16tH1lP44_zVmsFPd53h-sv-6dOtzYBx50hvPCsi53UgDKTwX_XRmuDzYXVgKGEHptN6VzZwVx2hm5DUX9fBItA6BLA8RXvkM/s320/2013-02-17+12.18.21.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">Tempat<span style="color: blue;"> HP</span></span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">IDR <span style="color: blue;">9</span>.000,-</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEOfPREUGbd2LKtnDRzNILGXj2Hr3h9E-kpy-l_XkriavMteKlqR0KbJ14kiYw0Y5uEldqAAxlt9xIl6d8Eh6wk_PJuIsqG1wbjYujYbQ5ozq6niwRKk2vXTnV96Rde_GhYQ-6SLqmUK9_/s1600/IMG4388A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEOfPREUGbd2LKtnDRzNILGXj2Hr3h9E-kpy-l_XkriavMteKlqR0KbJ14kiYw0Y5uEldqAAxlt9xIl6d8Eh6wk_PJuIsqG1wbjYujYbQ5ozq6niwRKk2vXTnV96Rde_GhYQ-6SLqmUK9_/s1600/IMG4388A.jpg" /></a></div>
<b><span style="color: blue;">Celengan Unik<br /><span style="color: blue;"> </span></span></b><br />
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">IDR 15.000,- </span></b></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX2URkcP3iWt9bx5s3Dn63gu_BiVMcW5rIUrGQ5ShfH_tjr2eULx-clRY7iamA1lfP93AJraWAW_7zMxeKUBGfqoxss-2JCPQDyhNi-Q7W6A_zMWNHYQbK83HwnVgYl0rRgHwhto58-luW/s1600/IMG4389A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX2URkcP3iWt9bx5s3Dn63gu_BiVMcW5rIUrGQ5ShfH_tjr2eULx-clRY7iamA1lfP93AJraWAW_7zMxeKUBGfqoxss-2JCPQDyhNi-Q7W6A_zMWNHYQbK83HwnVgYl0rRgHwhto58-luW/s1600/IMG4389A.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">Celengan<br /><span style="color: blue;"> </span></span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">IDR 15.000,- </span></b></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3499e-VrdX_sBpH6DAaV2VPdYqVL5wDsA4IOLKQZCu95mQ1dvXbFOX2teqRJRmMN_OkisxuyH2nPLhDG-xCp1tEaT5HF-jMGL1ee88L8p_btakoHOauvdkWpPnn50CSPGP-sthmBPMWfr/s1600/IMG4386A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3499e-VrdX_sBpH6DAaV2VPdYqVL5wDsA4IOLKQZCu95mQ1dvXbFOX2teqRJRmMN_OkisxuyH2nPLhDG-xCp1tEaT5HF-jMGL1ee88L8p_btakoHOauvdkWpPnn50CSPGP-sthmBPMWfr/s1600/IMG4386A.jpg" /></a></div>
<b><span style="color: blue;">Celengan<br /><span style="color: blue;"> </span></span></b><br />
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">IDR 15.000,- </span></b></div>
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWoGBCzjCEAJ63gzspM-mlJLfoB-uubuk4PQOPD7OFufVsyb5UIke6eG6_BVEdmJWXuMnJ6m3BbrAfYAnkTv4-fJI9G8ZOoI1MxEhVgetOV5Yi7J1uR3Uv4ifGsz43ishKI_eEciHOi_p4/s1600/IMG4391A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWoGBCzjCEAJ63gzspM-mlJLfoB-uubuk4PQOPD7OFufVsyb5UIke6eG6_BVEdmJWXuMnJ6m3BbrAfYAnkTv4-fJI9G8ZOoI1MxEhVgetOV5Yi7J1uR3Uv4ifGsz43ishKI_eEciHOi_p4/s1600/IMG4391A.jpg" /></a></div>
<b><span style="color: blue;">Bungkus Pensil/Pulpen<br /><span style="color: blue;"> </span></span></b><br />
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">IDR 5.000,- </span></b></div>
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipegwIFmERjJBcoFza842_frSDzhh6Pgtt4fgwAM1Ub64h6_bIPDrYzWLDkXjDibqLsHsg621KaZ2MSkUWIi4HlCsNVn9JpFOJ6kFcNq-txvsK7n_Gmgxah4k2K815UkAJEjMSPQF48vQW/s1600/IMG4393A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipegwIFmERjJBcoFza842_frSDzhh6Pgtt4fgwAM1Ub64h6_bIPDrYzWLDkXjDibqLsHsg621KaZ2MSkUWIi4HlCsNVn9JpFOJ6kFcNq-txvsK7n_Gmgxah4k2K815UkAJEjMSPQF48vQW/s1600/IMG4393A.jpg" /></a></div>
<br />
<b><span style="color: blue;">Pembatas Bacaan<br /><span style="color: blue;"> </span></span></b><br />
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">IDR 5.000,- </span></b></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZy4soN-YB3amx7u5T6_1CxndkKdEiYFmL6w_403aknsH7oMVKfmWi-SUQ5uYd-UYWB_9ifq7foy1b52zP4ltkBpk3Oqh_yikv-AnXRBKHHbJCXWm79A0G5X4WuRvH4_Tff96abymm12S_/s1600/IMG4392A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZy4soN-YB3amx7u5T6_1CxndkKdEiYFmL6w_403aknsH7oMVKfmWi-SUQ5uYd-UYWB_9ifq7foy1b52zP4ltkBpk3Oqh_yikv-AnXRBKHHbJCXWm79A0G5X4WuRvH4_Tff96abymm12S_/s1600/IMG4392A.jpg" /></a></div>
<b><span style="color: blue;">Bungkus Pensil/Pulpen<br /><span style="color: blue;"> </span></span></b><br />
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">IDR 5.000,- </span></b></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRXIdJtTt-GmpXmr3xMuu6kbJqDhyphenhyphen-JpET3CGxXI5jeOWa86PYS33blNwtGPaWY__rW1eIR7Jxg9b7nEPq4C-nEHBdZaG2NsBRAPNVxep4H_vJxCrsOWhtK1_IXaBCC0eYwuElsPBaIHFt/s1600/IMG4394A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRXIdJtTt-GmpXmr3xMuu6kbJqDhyphenhyphen-JpET3CGxXI5jeOWa86PYS33blNwtGPaWY__rW1eIR7Jxg9b7nEPq4C-nEHBdZaG2NsBRAPNVxep4H_vJxCrsOWhtK1_IXaBCC0eYwuElsPBaIHFt/s1600/IMG4394A.jpg" /></a></div>
<b>Paket Celengan dan Pembungkus Pulpen/Pensil<span style="color: blue;"><br /><span style="color: blue;"> </span></span></b><br />
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">IDR 45.000,- </span></b></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTFKe90n63tqwSzGAbVDIZz8-L6BrUbZL3nhoeKGQaJpU8gBhSEIZLT-UCZdfPX5yLIos2BFWH-toi0ezS9FMqWzafij3rT7uK3ACKOQLyYmeRKTQEiJ5k_suif2_fHNHR4DiJzp2n0mUU/s1600/IMG4395A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTFKe90n63tqwSzGAbVDIZz8-L6BrUbZL3nhoeKGQaJpU8gBhSEIZLT-UCZdfPX5yLIos2BFWH-toi0ezS9FMqWzafij3rT7uK3ACKOQLyYmeRKTQEiJ5k_suif2_fHNHR4DiJzp2n0mUU/s1600/IMG4395A.jpg" /></a></div>
<b><span style="color: blue;">Bungkus Pensil/Pulpen<br /><span style="color: blue;"> </span></span></b><br />
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">IDR 5.000,- </span></b></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsmXp4yh8vH-XFUbjMW3cj4zQE5q4q8QNnV6eZdO9HcxNLrCBtx7WxLhQnK27NJ7FHGP-AxZWUvUOlvEP4RZb5E2JYjI4ORkJ2ZtAhL8FGCRuo7h-k7HmWrfAhvBIgy8F3V_8LQ_Ml5lk9/s1600/IMG4397A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsmXp4yh8vH-XFUbjMW3cj4zQE5q4q8QNnV6eZdO9HcxNLrCBtx7WxLhQnK27NJ7FHGP-AxZWUvUOlvEP4RZb5E2JYjI4ORkJ2ZtAhL8FGCRuo7h-k7HmWrfAhvBIgy8F3V_8LQ_Ml5lk9/s1600/IMG4397A.jpg" /></a></div>
<b><span style="color: blue;">Paket Celengan<br /><span style="color: blue;"> </span></span></b><br />
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">IDR 40.000,- </span></b></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ4dbeaHWHDkj11_TajYLmLOev4ad31-G3sCh40p7c4qB_QD3jkXMck_Yqgscu-E0VBSIF4hZ_iZIHIwJH0YOUuO9Y0cHDO4CQWMTdxPzLGrXWbTg1IXKJyHK9-fTw9wa4CU4FdvESYMAr/s1600/IMG4398A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJ4dbeaHWHDkj11_TajYLmLOev4ad31-G3sCh40p7c4qB_QD3jkXMck_Yqgscu-E0VBSIF4hZ_iZIHIwJH0YOUuO9Y0cHDO4CQWMTdxPzLGrXWbTg1IXKJyHK9-fTw9wa4CU4FdvESYMAr/s1600/IMG4398A.jpg" /></a></div>
<b><span style="color: blue;">Bungkus HP<br /><span style="color: blue;"> </span></span></b><br />
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">IDR 9.000,- </span></b></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxdKg2ZKxMARsSQjGnTQtFK8V0zh36MMUAGmu3TifVlqQNsFOZ5SRZ1gO-QJZ26V7NnPTPmv8wo1QQmX2u5d5oIkC1G_WydBhbeJXb0vpBszIEUtBEeLtdT-uLyFgMipvZsQ-AYAndlxXZ/s1600/IMG4396A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxdKg2ZKxMARsSQjGnTQtFK8V0zh36MMUAGmu3TifVlqQNsFOZ5SRZ1gO-QJZ26V7NnPTPmv8wo1QQmX2u5d5oIkC1G_WydBhbeJXb0vpBszIEUtBEeLtdT-uLyFgMipvZsQ-AYAndlxXZ/s1600/IMG4396A.jpg" /></a></div>
<b><span style="color: blue;"> </span></b> <b><span style="color: blue;">Bungkus Pensil/Pulpen<br /><span style="color: blue;"> </span></span></b><br />
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;">IDR 5.000,- </span></b></div>
<br />
<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;"><span style="color: blue;">***</span></span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;"><span style="color: blue;">Info Pe<span style="color: blue;">mesanan di </span><span style="color: red;">085 241 008 636</span> </span></span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;"><span style="color: blue;">Atau <span style="color: red;">085 255 496 907</span></span></span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="color: blue;"><span style="color: blue;">(Luar <span style="color: blue;">Makassar<span style="color: blue;"> + Ongkos Kirim<span style="color: blue;">)</span></span></span></span> </span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVuVCgZhPjv5CwQbzAF8i4BfzZTJvIxncbYEOWyxhHXpQiFel8zw-Vl9nD_MisKV9iTUtEOGBn12VDtGpyKLFVVLktE07obPLwxxOadJcgq0h5ibdXOibRXhac_DIZTyKgX6b1O6PewBX0/s1600/Dup(1)2013-02-25+21.36.15.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhs0NMoJFTTiLHD7qjltvdVYV3Wbd73-RIoxYjcInqB5oXSFNZB-WVY34RaETZ2F1Ru2-H5vYYIhcW-HBcHth09S4U1OojkE6IwQnm0HhWj__9S1QewC-MivgcJ6s9QfW6peMCVpHj08-xK/s1600/Dup(1)IMG4381B.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>بارك الله فيك</b>
<script src="http://h2.flashvortex.com/display.php?id=2_1358754239_41694_364_0_275_55_9_2_103" type="text/javascript"></script></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16127769267982129170noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5247424912142053449.post-17177794902588309242013-02-22T18:46:00.002-08:002013-02-22T18:46:24.975-08:00Tidak Semua 'Miscall' Mengganggu<div style="text-align: center;">
<b>بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم</b></div>
<br />
Saya sangat bangga dekan kawan ini. Selalu saja memanfaatkan HP sebagai
sarana beramal. Bayangkan saja, setiap menjelang adzan subuh, ia menelpon
sejumlah kawan untuk di<em>miscall</em> penanda akan sholat subuh. Termasuk saya
sasarannya.<br />
<br />
Dan tentunya, hal ini patut disyukuri. Dimana kita dapatkan contoh seperti
kawan kita ini. Kerjanya menekan tombol HP dan kemudian menghubungi sahabatnya
untuk berdakwah.<br />
<br />
Kalau diangkat telponnya, langsung saja dimatikan. Karena memang tidak ada
tujuan ngobrol. Hanya mengakses diri kita agar lebih dewasa, bahwa telpon itu
alarm sholat subuh kita. Bukankah, termasuk dari perkara berat itu sholat
subuh?<br />
Di saat orang-orang menjamah bantalnya lebil lelap, jutaan manusia bermimpi,
kita dipanggil memenuhi seruan Alloh. Alhamdulllah, saya memiliki orang seperti
ini.<br />
<br />
Saya teringat sebuah SMS dakwah yang masuk di HP,<br />
<strong><em>Abul Qa Qa rohimahulloh berkata, Seseorang harus mencari kawan
yang sholeh, rajin & suka menasihati, agar selalau bisa bersamanya pada
sebagian besar waktunya, saling memotivasi dalam belajar dan saling menguatkan
semangat sesamanya, mengingatkannya bila ia salah dan mendukungnya bila ia benar
dan mengevaluasi apa yang telah ia hafal, baca, diskusikan dan kaji tentang
sebuah permasalahan dengan selalu bersama-sama. (Kaifa Tatahammas Li Thalibil
Ilmi Asy-Syar'i)</em></strong><br />
<strong><em></em></strong><br />
SMS di atas pun saya masih menyimpannya, sangat inspiratif sekali. Menggugah
semangat belajar agama. Dan terkait dengan kawan saya, saya pun tidak mau
kehilangannya. Betapa kontribusi miscall itu penuh arti. Tolong miscall saya di
tiap hari, agar tidak telat sholat subuh. Karena saya tahu, 2 rakaat sebelum
shubuh lebih baik ketimbang dua dan isinya.<em>Barokallohu fik</em>, kawan.<br />
<br />
Sangat berbeda antara kawan yang mendakwah dan kawan yang melawan. Sekali
lagi,<em>Barokallohu fik.</em><br />
<em>7 Maret 2012</em><br />
<b>بارك الله فيك</b>
<script src="http://h2.flashvortex.com/display.php?id=2_1358754239_41694_364_0_275_55_9_2_103" type="text/javascript"></script>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16127769267982129170noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5247424912142053449.post-18505507115458036072013-02-22T18:44:00.010-08:002013-02-22T18:44:59.432-08:00Suster Zaman Sekarang Perlu Belajar Pakai 'Sandal'<div style="text-align: center;">
<b>بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم</b></div>
<br />
<strong>Sebaik apapun suster zaman sekarang, masih perlu
belajar!</strong><br />
<br />
Mengapa?<br />
<br />
Mohon maaf terlebih dahulu, saudara-saudari saya yang menggeluti profesi
keperawatan saat ini. Beberapa hari yang lalu, seorang suster menelpon dengan
nada khawatir:<br />
<br />
<strong>"Betul dengan Pak Nandar?</strong>" suaranya menegang.<br />
<strong>"Iya, dengan siapa?</strong>" saya keheranan.<br />
<br />
"Dari Puskesmas. Bisa ke puskesmas cepat. Teman bapak (menyebut nama) lagi
mau di rujuk ke rumah sakit," fluktuasi suara kian membahana.<br />
<br />
Lekas saya pergi meninggalkan medan kerja. Saat menerima telepon, saya masih
terikat hubungan kerja. Namun, persahabatan lebih erat rasanya. Apalagi ditopang
kesakitan teman saya yang selama ini menjadi akses permudah menuju ta'lim
(pengajian). Saban hari selalu saja memanggil untuk bersama pergi ke masjid
mendengar ceramah agama. Sugguh, orang-orang seperti ini langka didapat hari
ini. Kalaupun ada, minoritas saja. Sehingga, saran saya, jangan lepaskan pribadi
ini. Jaga dia!<br />
<br />
Karena itulah, wujud -syukron- saya adalah melepas ikatan kerja dan menuju ke
lokasi. Tiba di puskesmas malah mendapat teguran kurang baik. Padahal ini semua
karena waktu tenggang kian menghimpit perasaan. Seolah-olah diri ini berkata,
"Bagaimana keadaan teman saya sebenarnya?"<br />
<br />
Masuk ke pintu, malahan diri ini ditegur, <strong> </strong><br />
<strong>"Pak, sandalnya dibukaaa!"</strong><br />
<strong>"Iya,"</strong> patuh saya pada mandat itu.<br />
<br />
Sungguh, pada saat bersamaan, saya pun tersinggung karena 3 hal, terkait
perintah suster-suster itu untuk membuka sandal.<br />
<br />
1. Mengapa kondisi gawat darurat harus ditegur demikian? Bukankah saya ini
tidak membaca aturan. Lagi pula, namanya gawat, mohon dimaklumi. Inikan soal
sandal saja. Sandal saya pun tidak menginjak kotoran hewan. Apalagi kotoran
manusia. Dengarkan lagi, ini gawat. Saya harus mengecek keadaan rekan saya.<br />
<br />
2. Ini paling memilukan. Mengapa Anda -wahai suster- menyuruh saya melepas
sandal, sementara engkau dan cs-mu dalam ruangan malah dengan ceria memakai
sandal? Apakah ada jaminan sandalmu bersih? Sementara di lantai terlihat debu
menempel?<br />
<br />
3. Saya sudah menurunkan tulisan mengenai bahaya tanpa sandal. Mengenai
bahaya berjalan tanpa alas kaki. Karena di sana makhluk "Hookworm" menunggu
kita. Bayangkan saja, jika penyakit ini menimpa kita, bisa memakan uang puluhan
juta karena merusak sistem olah tubuh. Loh, mengapa hal ini para suster tidak
paham? Bukankah mereka menyandang status ahli kesehatan. Fakta menyatakan
terbalik, mengantarkan para pengunjung ke gerbang penyakit di masa depan.
Silahkan lihat pembahasannya di sini
(http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/01/21/saat-hookworm-menyerang-kaki-persiapkan-rp-12-juta/).<br />
<br />
Sebelumnya, saya minta maaf soal narasi saya di atas, namun ini kenyataan.
Mengapa harus menyuruh, tetapi tidak memberi contoh? Sebaiknya sistem membuka
sandal masih perlu ditinjau ulang. Wallohu a'lam.<br />
<em>25 Februari 2012</em><br />
<b>بارك الله فيك</b>
<script src="http://h2.flashvortex.com/display.php?id=2_1358754239_41694_364_0_275_55_9_2_103" type="text/javascript"></script>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16127769267982129170noreply@blogger.com0