Monday, January 21, 2013

Mengapa Status FB Dibanjiri 'Bahasa Inggris'

بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم

Melihat beberapa status teman-teman FB, inilah kata-kata yang tertuang:

".COMING SOON SHADOW RECRUITMENT."

"i love you bpk.."

"?* When sadness fills your heart, When tears flow in your eyes Always remember three things: 1. Allah is with you. 2. Still with you. 3. Always with you!"

"Happy Sunday!"

"Packing packing"



"Choices, not circumstances determine your successs"

Ini sebuah kemajuan?



Beberapa hari lalu, saya mendapat bacaan pada status seseorang, kira-kira seperti ini,



"Betapa mengherankan, mereka mengatakan kalau tidak memahami Bahasa Inggris, maka kamu tidak akan mengenal orang lain. Tetapi, mereka tidak paham, justru kalau tidak memahami Bahasa Arab, kamu tidak mengenal Robb-mu."

Setelah membaca tulisan itu, saya terperangah. Lama menatap, kembali membaca ulang dari awal. Hingga betul-betul mencapai derajat "sadar". Akhirnya, saya menyimpan mutiara katanya hingga akhir ini. Meskipun sekedar kesimpulan.

Sebenarnya apa yang menakjubkan?



Tidak ada menakjubkan, yang ada hanyalah "ketergelinciran" diri kita yang sengaja "lari" dari asas berislam. Yaitu berkenaan dengan bahasa. Karena itulah, saya pernah mendengar Ustadz Abdul Qadir -hafidzahulloh- menyarankan agar pemuda yang haus ilmu itu, lebih dahulu mengonsumsi "bahasa Arab". Karena media inilah, seorang hamba akan memahami al-Qur'an dan Hadist-Hadits Rosululloh -shollallohu 'alayhi wa sallam-.



Lantas bagaimana kedudukan Bahasa Inggris itu sendiri? Khususnya di kalangan umat Islam?



Tidak ada disalahkan. Hanya saja, titik kekhawatirannya ketika kefokusan bahasa Inggris, menjadi sebab hamba itu malah merosot memahami bahasa Robb-nya: Alloh -subhanahu wa ta'ala-.



Cobalah kita perhatikan status Wall rekan kita, dengan bahasa apa?



Mayoritas menyangkutkan perasaan hati, curhat, menggunakan Bahasa Inggris.



Tinggal 2 pertanyaan, mengapa lari dari Bahasa Arab? Dan tidak mempelajarinya?



Ini hanyalah renungan... Jawabannya pada 1 barometer: prioritas.

Semoga ada perombakan stigma pembelajaran kita.



Subhakallohumma wabihamdik wa asyhadu alla ilaa ha illa anta wa astagfiruka wa atubu ilaik.

19 Februari 2012

----

0 comments:

Post a Comment

Silahkan diisi, komentar Anda sangat membangun: بارك الله فيك