Untuk apa itu? Ya, sudah jamak kita menyimak, menyaksikan, ribuan orang bahkan jutaan menanti pergantian waktu. Sementara mereka lupa, tanpa pun dinanti, ditunggu, toh waktu tetap bergulir. Sudah pergi 2011, dan telah datang tamu 2012. Menyisakan berita-berita menyedihkan nan mengherankan. "Berapa Akumulasi Gadis "Suci" yang Dinodai Saat Menyambut Tahun 2012"
Kita selalu yakin, setiap agenda besar, selau saja menggandeng dosa, dan itu perlu mendapat respon dan solusi kuat. Jangan hanya menatap tanpa menitip pesan-pesan bermakna peruntukan perubahan. Selau saja ada fenomena menyedihkan di tengah semaraknya tahun baru itu kemarin. Meriahnya tahun baru berbanding lurus dengan meriahnya kemaksiatan di mana-mana. Ada yang berpesta dengan minuman keras, mengonsumsi obat-abatan terlarang, hingga melakukan pergaulan bebas di malam itu. Hal ini adalah sebuah keprihatinan bagi masyarakat Indonesia sebagai negeri mayoritas Muslim. Sungguh bisa menjadi cermin buruk bagi negeri Muslim lainnya. Apalagi akhir-akhir ini kerusakan moral bangsa ini sudah sangat mengkhawatirkan.
[Sekilas Sejarah]
Ada baiknya kita mengetahui bagaimana sebenarnya sejarah lahirnya tahun baru masehi. Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM. Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari.
Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Augustus, menjadi bulan Agustus. (http://id.wikipedia.org)
Januarius (januari) dipilih sebagai bulan pertama karena dua alasan. Pertama, diambil dari nama dewa Romawi bernama "Janus", yaitu dewa yang bermuka dua. Satu muka menghadap ke depan dan satu lagi menghadap ke belakang. Dewa Janus konon adalah dewa penjaga gerbang Olympus. Sehingga diartikan sebagai gerbang menuju tahun yang baru. Kedua, karena 1 Januari jatuh pada masa puncak musim dingin. Di saat itu biasanya pemilihan consul diadakan, karena semua aktifitas umumnya libur dan semua senat dapat berkumpul untuk memilih konsul. Di bulan Februari konsul yang terpilih dapat diberkati dalam upacara menyambut musim semi yang artinya menyambut hal yang baru.
Penjelasan di atas sangat jelas membuktikan bahwa tahun baru masehi berasal dari tradisi Barat.
Tentu sangat aneh jika kaum Muslim yang memiliki tradisi Islam ikut membaur dalam perayaan itu. Padahal Nabi Muhammad Shalallaahu 'Alaihi Wasallam telah mewanti-wanti kepada umatnya agar tidak mengikuti tradisi agama lain.
Beliau bersabda: "Sungguh kalian akan mengikuti tradisi orang-orang sebelum kalian selangkah-demi selangkah, hingga kalian masuk lubang biawak sekalipun kalian akan ikut memasukinya". Para sahabat bertanya: "Maksudnya Yahudi dan Nasrani?. Lalu siapa lagi." jawab Rasulullah. (HR Muslim).
Imam Nawawi rahimahullah ketika menjelaskan hadits di atas mengatakan, "Yang dimaksud dengan syibr (sejengkal) dan dziiro' (hasta) serta lubang dhob, adalah permisalan bahwa tingkah laku kaum Muslim sangat mirip sekali dengan tingkah Yahudi dan Nashrani. Yaitu kaum Muslim mencocoki mereka dalam kemaksiatan dan berbagai penyimpangan, bukan dalam hal kekufuran. Perkataan beliau (Nabi saw) ini adalah suatu mukjizat bagi beliau, karena apa yang beliau katakan telah terjadi saat-saat ini." (Imam Nawawi, al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, 16/220)
Dalam hadits lain disebutkan, "Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan kaum itu." (HR Ahmad dan Abu Daud).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata, "Hadits ini -yang paling ringan- menuntut pengharaman tasyabbuh (menyerupai) mereka, walaupun dzahirnya mengkafirkan orang yang menyerupai mereka seperti dalam firman Allah Subhanahu wa-ta'ala (?????? ? ??????);
"Siapa di antara kamu yang berloyal kepada mereka, maka sungguh ia bagian dari mereka." (QS. Al-Maidah: 51)."
Namun, semua telah terjadi, terkadang kita hanya melewatkan dengan sengaja rentetan ayat-ayat Qur'an dan Hadist shohih, demi kebutuhan diri pada arah tak bernilai. Yah, biarlah berlalu dan tetap kita memberikan perhatian kepada saudara-saudara.
Kita minor mempertanyakan, apakah semua tradisi budaya itu membawa kemanfaatan atau malah membuat kerusakan pada diri, keluarga, teman atau anak-anak kita? Jika memang membawa kemaslahatan bisa kita ambil, namun jika ternyata hanya membawa kerusakan, maka harus kita dibuang sejauh-jauhnya. Maka tak ada salahnya saya ucapkan, tinggalkanlah tradisi Tahun Baru-an, dan cukuplah Islam saja sebagai kebanggaan kita! Sekali lagi, sejarah sudah berlalu.
SIMAKLAH INI, BEBERAPA DAMPAK PENYAMBUTAN 2012 KEMARIN:
***
Menurut H M Saefullmillah Syam di Kompasiana "Free Sex dalam Menyambut Tahun Baru" : di jaman sekarang ,sebagian masarakat sudah lupa daratan, dengan hidup pemborosan.
biasa nya di detik detik tahun baru.anak anak muda merayakan nya dengan pesta SEX ,mabuk mabukan, narkoba ,pementasan musik dll.bukan nya gak boleh merayakan tahun baru tapi harus sewajar nya janagn sampai melakukan hal hal yang dilarang oleh norma norma agama ,sampai melakukan sex tanpa ada tali ikatan nikah.
Waktu ku kerja di hotel bintang lima, saya cek setiap kamar pasti ku menemukan banyak kondom berserakan,yang saya sayang kan masalah kehormatan di jaman sekarang sangat murah .sudah biasa melakukan hubungan sex di luar nikah.hanya tuk menikmati kenikmataan sesaat dan merayakan tahun baru.
anak anak muda sekarang ,bilang sudah gak jaman lagi wanita VIRGIN/laki laki perjaka .dan bahkan dengan bangga nya telah melakukan hubungan sex bebas bersama laki laki atau perempuan.." [selengkapnya di -- http://sosbud.kompasiana.com/2011/12/31/free-sex-dalam-menyambut-tahun-baru]
***
Lanjut lagi berita [Pos Kota] Sepasang kekasih ABG Chan,30, dan Ap,25, asal Jakarta tewas di kamar tempat penginapannya di Argapuri Resort Gambung, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Minggu dinihari. Kedua korban tewas diduga kuat akibat keracunan gas pemanas air di kamar mandi penginapan itu. Polisi yang melakukan pemeriksaan mendapati perempuan dalam kondisi telanjang bulat sedang Chan pacarnya mengenakan celana pendek. Dugaan sementara sepasang kekasih itu tewas usai melakukan hubungan intim.
***
Dilanjutkan dilansir dari surat kabar Jerman, Handelsblatt, dilaporkan bahwa di spa mewah yang terkenal dengan pemandian air panasnya itu telah menunggu puluhan wanita dengan pakaian minim. Masing-masing wanita tersebut memakai ikat kain di lengan dengan warna merah dan kuning. Apalagi pada malam tahun baru. Nauzdubillah.
***
Berita tak kalah herboh, para pasangan anggota Klub Swinger (tukar pasangan) di China, dipertemukan melalui dunia online kemudian berkumpul di sebuah rumah atau hotel untuk melakukan pesta seks, yang melibatkan lusinan pria dan wanita. Belum lagi ditopang pada malam tahun baru. Apa yang terjadi? Bisa ditafsirkan.
***
Ada pula info dari Cutted News ( JPNN.com - Kondom Laris Manis Sambut Malam Tahun Baru.), "Belasan kotak kondom terjual di malam valentine. Beda jauh dengan hari biasa. "Mayoritas anak muda yang beli," tutur Adi Sucipto penjata apotek. Sudah terlihat arah pembelian mereka dan peruntukan apa. Nauzdubillah.
Mari, kita kembali ke jalan yang benar. Meminum obat agar lekas sembuh dari fenomena ini.Obat itu adalah bersegeralah untuk melakukan taubat nasuha (taubat yang sebenar-benarnya). Taubat nasuha yaitu dengan menyesali perbuatan dosa/maksiat yang telah dilakukan pada waktu yang lampau dan besegera meninggalkan/menarik diri dari perbuatan dosa/maksiat tersebut. Taubat nasuha juga harus dengan tekad/azzam yang benar untuk tidak kembali melakukan perbuatan dosa tersebut. Hal itu bisa dilakukan dengan bersahabat/bergaul dengan orang-orang yang shalih/baik, meninggalkan/menjauh dari perkara-perkara yang bisa menjadi wasilah/jalan untuk melakukan dosa itu kembali.
Dan aku berikan kabar gembira dengan kebaikan, keberuntungan dan kesudahan yang terpuji jika engkau benar dalam taubat yang engkau lakukan. Hal ini sebagaimana firman Allah ta'ala (yang artinya) : "..dan bertaubatlah kalian semua kepada Allah wahai orang-orang yang beriman, supaya kalian mendapatkan keberuntungan". (Q.S An Nuur : 31)
www.kusnandarputra.blogspot.com
Saturday, January 19, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
Silahkan diisi, komentar Anda sangat membangun: بارك الله فيك