Wednesday, January 9, 2013

Jangan Berhenti Berbuat Baik

"Jangan memberi hadiah kepada anak jika tidak hikmah."

Saat berbahagia yang mungkin kita anggap, kadang-kadang itu salah. Percayalah!

Ambil contoh, apa yang kita berikan saat anak-anak melakukan sebuah prestasi?

"Hadiah?"

 Yah, memang itulah jawaban paling ideal. Tapi, seenarnya ada yang dilupakan. Dan ini kerap menjadi sarang 'kekecewaan" nantinya. Dikhawatirkan jika anak meraih hadiah, malah hari ke depannya, hadiah itu tidak dinilai lagi olehnya. Kadang hadiah-hadiah itu sekedar pemberian saja, tanpa makna.

"Nak, ini hadiah sepeda buat kamu!" senyum orang tua saat anak rengkin satu di TPA.

"Iya, jazakumullohu khoir, Ummi," sang anak membalas dengan senyum lebih lebar.

Apa yang terjadi sepekan pasca pemberian sepeda? Anak lalu menghilangkan sepeda itu. Apa yang dirasakan orang tuanya?

Gusar, marah, bahkan memukul anak. Inilah kasus yang sebenarnya berasal dari tidak adanya alasan shohih dalam pemberian hadiah. Seharusnya para orangtua, bahkan guru memiliki alasan 'mengena hati' saat pemberian hadiah itu. Dalam rangka ada sifat kepedulian pada mereka, ada perhatian, kita berada di tengah-tengah mereka. Sehingga, kedekatan semakin erat via hadiah itu. Jangan asal memberi!

Itulah ASAL USUL HADIAH. Para pemberi, harusnya memiliki alasan-alasan mengena hati disaat pemberian itu. Dari mana sumber, menggunakan uang bersumber dari mana, keringat apa yang harus dikeluarkan ketika membeli hadiah itu.

Katakan,

"Nak, ini hadiah Abi berikan karena Alloh, Abi membeli hadiah ini dengan uang hasil kerja dari pukul 8 pagi hingga 5 sore. Maafkan abi jika membuat Ananda sepi gara-gara lama mencari nafkah ya, nak!"

Nah, insya Alloh dengan percakapan seperti ini, akan timbul rekatan kuat di hati orang tua dan anak.

Maka tunggulah sang anak akan mengatakan,

"Iya, jazakumullohu khoir, Abi. Insya Alloh, hadiah ini aku jaga dengan baik. Aku cinta Abi karena Alloh," tangisan anak itu tumpah bersamaan dengan jawaban ini.

Yah, inilah pelik dialog hati. Untuk apa kita lakukan semua ini?

Karena ALLOH. Berilah bekas-bekas aqidah, akhlak pada anak-anak kita. Mulai dari aneka dialog hati. Jangan berhenti melakukan kebaikan, don't stop membuat citra tauhid di negeri ini. Karena kebaikan dan keburukan tidak akan pernah bersatu. Bedakan itu. Semoga kita bisa melakukannya. Insya Alloh.

3 April 2012

0 comments:

Post a Comment

Silahkan diisi, komentar Anda sangat membangun: بارك الله فيك