"Mata air yang bersih akan menghasilkan keluaran bersih
pula."
Jangan ada waktu tanpa menyimpan album hikmah dari beberapa orang. Itulah
semalah saya lakukan. Selepas shalat maghrib sengaja memanggil teman yang kerap
memberikan ceramah dan memiliki keunikan tersendiri. Apa itu?
Selalu ada kata-kata hikmah ia sisipkan dalam dialog-dialog. Entah bagaimana
menyelesaikan persoalan kehidupan yang kian kompleks, maupun situasi
keberagamaan seseorang yang carut marut.
Kali ini, ia menjelaskan bagaimana pola "mata air bersih dan
keruh".
Kira-kira seperti ini gambaran beliau,
"Mata air yang jernih itu menghasilkan air yang jernih pula. Yang
kemudian apabila diteruskan sampai ke jarak yang jauh, tetap bersih. Meskipun
diterpa dengan kotoran. Karena apabila ditapis, lebih mudah mendapatkan air yang
jernih pula. Dia akan tetap bersih kembali.
Sangat berbeda dengan mata air yang kotor, apabila diteruskan
akan tetap kotor. Meskipun ditapis, sangat susah kembali bersih. Karena
tabiatnya kotor."
Itulah secarik kalimat hikmah dari beliau. Saya kemudian mengambil kesimpulan
dan menyerempet langsung menambah kalimatnya,
"Mungkin itulah perumpamaan bagi orang yang mau beragama Islam dengan baik
dan benar. Harusnya mencari dari sumber yang bersih. Dan dekat dengan mata air.
Itulah para pengikut generasi salaf." Apa itu salaf?
Dilansir dari situs
(http://www.darussalaf.or.id/stories.php?id=124) bahwa :
"Arti salaf secara bahasa adalah pendahulu bagi suatu generasi.
Sedangkan dalam istilah syariah Islamiyah as-salaf itu ialah orang-orang pertama
yang memahami, mengimami, memperjuangkan serta mengajarkan Islam yang diambil
langsung dari shahabat Nabi salallahu 'alaihi wa sallam, para tabi'in (kaum
mukminin yang mengambil ilmu dan pemahaman/murid dari para shahabat) dan para
tabi'it tabi'in (kaum mukminin yang mengambil ilmu dan pemahaman/murid dari
tabi'in). Sstilah yang lebih lengkap bagi mereka ini ialah as-salafus shalih.
Selanjutnya pemahaman as-salafus shalih terhadap Al-Qur'an dan Al-Hadits
dinamakan as-salafiyah. Sedangkan orang Islam yang ikut pemahaman ini dinamakan
salafi. Demikian pula dakwah kepada pemahaman ini dinamakan dakwah
salafiyyah."
Iya, salaf adalah generasi "mata air". Merekalah generasi yang dekat sumber
keislamaan saat Rosululloh masih hidup. Dan apabila kita jauh dari sumber yang
benar, maka "keruh" kita mendapatkan air bersih. Yang kita dapat adalah serpihan
kesalahan dalam mengambil sumber keislaman benar.
Semoga Alloh mengembalikan kita ke jalan para salaf. Memurnikah pemahaman
mendekat kepada sumber. Karena disanalah "kejernihan". Mengapa jamak manusia
memiliki pemahaman keliru. Jawabannya mudah. Mereka memilih mengambil air keruh
di sumber yang keruh.
Dan rekan yang lain menambah hari ini, mengutip firman Alloh subhanahu wa
ta'ala, artinya:
"Dan barang siapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran
baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin (generasi
salafi), Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasinya itu
dan Kami masukkan ia ke dalam Jahanam, dan Jahanam itu seburuk-buruk tempat
kembali." (QS. an-Nisa: 115)
9 Februari 2012
Sunday, December 30, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
Silahkan diisi, komentar Anda sangat membangun: بارك الله فيك