Sunday, December 30, 2012

Makassar: Sambut Tahun Baru 2013 dengan Ketupat

 بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم

Pasar Pa'baeng-Baeng yang terletak di Jalan Sultan Alauddin, Kota Makassar, kini dibanjiri pengunjung. Layaknya berlebaran, H-1 di pasar ini membuat jalan macet. Bentor, motor, mobil, termasuk dalam kategori terjebak dalam arus kemacetan. Para pejalan kakipun antri untuk berjalan. Ada apa sebenarnya di sana?

Kalau dilihat sepintas dari luar, banyak pedagang yang menjual jagung dan petasan. Ini yang menjadi sentral bahan paling banyak dijajani. Kalau masuk di dalam pasar, penjual daging yang dikerumuni pengunjung. Ada yang unik saat melihat pemandangan di ruas jalan, yaitu ada juga pedagan ketupat. Seperti mau lebaran saja.  Inilah gambaran dari fenomena transaksi yang sedang terjadi di Pasar Pa'baeng-Baeng, Kota Makassar, Sul-Sel.

Sudah bisa ditebak, semua keramaian ini untuk menyambut Tahun Baru Masehi, 2013. Tahun yang ditunggu kedatangannya. Nah, yang menjadi persoalan adalah, bukankah agama Islam itu agama yang sempurna? Adakah tuntunan merayakan tahun baru Masehi ini?

Sangat disesalkan, banyak kaum muslimin yang ternyata ikut-ikutan gembira dan ikut-ikutan merayakan hari raya ini. Di antara adalah perayaan  Tahun Baru. Banyak dari kaum muslimin yang tidak mengerti bahwa itu termasuk perayaan/hari besar orang-orang kafir. Mereka beralasan bahwa Tahun Baru bersifat universal. Di samping tidak sedikit dari kaum muslimin yang ikut meramaikan perayaan Natal, atau sekadar membantu tetangganya yang beragama kristen untuk merayakan Natal, berupa turut membantu memasak, hadir dalam undangan Natal, turut mengucapkan selamat, dll. Ini semua termasuk turut andil dalam perayaan hari besar agama kafir.





Semestinya seorang muslim menimbang segala ucapan dan perbuatannya dengan timbangan syari’at Allah. Bagaimana Islam mengatur hubungan dengan orang-orang kafir. Apakah boleh turut andil atau turut kerja sama, atau sekadar ikut meramaikan acara perayaan orang-orang kafir? Termasuk bolehkah ikut meramaikan atau ikut-ikutan senang dengan perayaan Tahun Baru?

Samahatul Imam Al-’Allamah Asy-Syaikh ‘Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata,
"Tidak boleh bagi muslim dan muslimah untuk ikut serta dengan kaum Nashara, Yahudi, atau kaum kafir lainnya dalam acara perayaan-perayaan mereka. Bahkan wajib meninggalkannya. Karena barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk kaum tersebut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memperingatkan kita dari sikap menyerupai mereka atau berakhlaq dengan akhlaq mereka. Maka wajib atas setiap mukmin dan mukminah untuk waspada dari hal tersebut, dan tidak boleh membantu untuk merayakan perayaan-perayaan orang-orang kafir tersebut dengan sesuatu apapun, karena itu merupakan perayaan yang menyelisihi syari’at Allah dan dirayakan oleh para musuh Allah. Maka tidak boleh turut serta dalam acara perayaan tersebut, tidak boleh bekerja sama dengan orang-orang yang merayakannya, dan tidak boleh membantunya dengan sesuatu apapun, baik teh, kopi, atau perkara lainnya seperti alat-alat atau yang semisalnya."


Allah juga berfirman, artinya:

“Tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketaqwaan, dan jangalah kalian tolong menolong dalam dosa dan permusuhan” [Al-Ma`idah : 2]

Maka segala perayaan yang bertentangan dengan syari’at Allah tidak boleh dirayakan meskipun banyak manusia yang merayakannya. Seorang mukmin menimbang segala ucapan dan perbuatannya, juga menimbang segala perbuatan dan ucapan manusia, dengan timbangan Al-Qur`an dan As-Sunnah. Segala yang sesuai dengan Al-Qur`an dan As-Sunnah atau salah satu dari keduanya, maka diterima meskipun ditinggakan manusia. Sebaliknya, segala yang bertentangan dengan Al-Qur`an dan As-Sunnah atau salah satunya, maka ditolak meskipun dilakukan oleh manusia. [Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah rahimahullahI/405]

Nah, untuk itu, sangat disayangkan, dan diherankan jika tidak sadar akan hal ini. Semoga sebentar malam, tidak ada lagi kaum muslimin yang ikut serta dalam perasaan seperti ini.

Wallohu a'lam...[]


Salam
Pak Kus
www.kusnandarputra.blogspot.com
www.kompasiana.com/kusnandar






0 comments:

Post a Comment

Silahkan diisi, komentar Anda sangat membangun: بارك الله فيك