Semalam merupakan saat menyentuh bagi
saya.
Apa itu?
Sosok benda yang selama ini membantu
mengekspresikan potensi, ekspresi ilmu, kini mengalami kerusakan. Dan kerusakan
itu sungguh sangat memilukan diri. Betapa selama ini saya menjamahnya harus
berhenti. Itulah komputer.
Komputer saat semalam pemeriksaan
begitu bertumpuk dengan debu. Pasalnya selama ini, dia berpenyakit. Banyak
gejala yang timbul, misalnya: heng, terlalu lama mengakses internet, tidak bisa
lagi meng-copy file dari tempat satu ke tempat lainnya, sungguh hal ini
mengantarkan saya untuk 'mengecek' tubuhnya. Siapa tahu ada kotoran-kotoran
menempel. Meskipun diri ini bukan alumnus teknikal komputer. Setidaknya saya
bisa 'menghargai' keberadaan dia.
Ya, dia saya maksud pada komputer PC
saya. Meskipun ditengah keberadaan laptop teman-teman, saya rasa PC saya lebih
banyak 'membantu' saya dalam napat tilas kehidupan.
Banyaknya tulisan di FB, sumbernya
dimediasi oleh komputer ini. Tugas-tugas kuliah kian menyerbu, telah
diminimalisir keberadaannya. Surat-surat ibu saya masih dimudahkan adanya
komputer tersebut. Dan masih banyak kontribusi keberadaan benda yang satu ini.
Sugguh rasanya sangat sulit menerima kekotoran saat menyentuh sisi-sisi ternodai
itu. Kuas pun menjadi alternatif pembersihan. Menggerakkannya menyelusuri
sudut-sudut berdebu.
Membuka kipas yang melindungi prosesor
sangat menyedihkan. Ternyata debu mengepul. Membuat saya semakin tersentuh.
Kotoran itu saya hapus dengan sentuhan kain. Mudah-mudahan bisa memberi pengaruh
kebaikan. Siapa tahu dengan hal ini, dapat mempermulus
ke-heng-an.
Ternyata pasca pembersihan saya tidak
mendapat hasil maksimal. Ini artinya, karya saya mulai semalam harus ditunda.
Apa boleh buat, komputer tetap rusak.
Saya kembali berpikir, mengapa baru
menyadari bahwa pembersihan itu harus segera. Jangan menunggu kerusakan yang
kemudian saat itu baru membersihkan. Saya tahu, sebenarnya sudah 3 tahun bersama
komputer ini. Lantas, mengapa baru 'menyapunya'? Kotoran menempel semenjak
setahun lalu, meskipun belum ada klu-klu kerusakan. Tetapi, saya merasa saat itu
belum ada kasus 'heboh' sehingga tidak ada tindak lanjut.
Dan semalam baru saya sadari.
Kotoran-kotoran itu mungkin telah merasuki hingga ke dalam. Tidak bisa lagi
ditanggulangi.
Benda yang selama ini menjamah saya,
harus hengkang. Membuat saya hingga ini hari harus memendam sakit hati dan
menyesal.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan diisi, komentar Anda sangat membangun: بارك الله فيك