Bukan hal biasa. Hal ini kerap kali
disepelekan dan malas untuk digubris. Itulah menyangkut "kedudukan" keyboard.
Bayangkan jika komputer tanpa keyboard, tanpa huruf-huruf QWERTY itu. Betapa
melelahkannya. Kadang-kadang kita berpikirlah, membayangkan jika keyboard hanya
seperti tombol HP.
Hmm. Betapa rumitnya menghasilkan tulisan.
Kini, kita membahas peranan keyboard dalam memobilisasi tulisan. Pertama,
ketahuilah bahwa penting sekali menguasai 10 jari.
Nah, malam itu, saya disapa teman. Dan
kemudian itu secara tidak langsung sebagai sinyal untuk bermain komputer di
rumahnya. Maklum, ia anak "komputer". Rumahnya dikerumuni teman-teman yang minat
mendalami dunia komputer.
Di sinilah keasyikannya, sebab GRATIS. Maka
mulailah saya menyelami dunia aksara melalui PC teman. Tanpa disangka, keyboard
rekan saya itu sangat lembek, membuat jari-temari saya terbang keman-mana. Wow,
ternyata peran keyboard lembek/mulus perlu diperhitungkan. Ambil logika,
bagaimana jika kita mengunyah nasi yang keras? Ketimbang bubur? Kesehatan
lambung bagaimana terhadap 2 keadaan pengunyahan itu?
Hmm, rasanya kita "benci" mengunyah makan
yang membuat gigi bekerja keras. Nah, beginilah perasaan saya saat bertemu
keyboard lembek/mulus. Seolah huruf-huruf itu sangat patuh terhadap mandat kita.
Tanpa, memencet keras, sang jari-jari sudah keburu melaju. Menggauli keyboard
akan memobilisasi naskah-naskah kita. Mantap.
Kita berharap kedepannya, seluruh pemilik PC
atau laptop, setidaknya "mem-PHK" keyboard lama, dan mendatangkan yang baru dan
mesti lembek.Hal ini pula yang bisa meroketkan tulisan kita dalam rangka merubah
dunia ke arah lebih baik.
21 Januari 2012
0 comments:
Post a Comment
Silahkan diisi, komentar Anda sangat membangun: بارك الله فيك