Sudah sekitar 6 bulan, saya bersama
rekan-rekan kampus memelihara kestabilan minat menulis generasi "penulis".
Namun, titik balik atau dampaknya masih belum terlihat maksimal. Betul, sudah
ada beberapa memposting tulisan. Namun, di mata saya itu tidak maksimal.
Mengapa? Karena menulis sebatas kebutuhan. Bukan kewajiban. Kewajiban yang saya
maksud, pasti bukan terminologi agama. Bahwa jika dikerjakan mendapat pahala dan
jika dilewatkan mendapat dosa. Sekali lagi bukan!
Kewajiban adalah jika tulisan dimanfaatkan
sebagai mobilisasi data-data faktual yang mesti dipublish.
Saya banyak melihat, bahkan mayoritas di
benak para penulis, terlalu "tinggi" dalam penginterpretasian penulis. Saya
bertanya dalam hati, "Apa yang dimaksud penulis?'
Penulis dari sisi saya, ialah ketika
"sedang", bukan "telah" menulis.
Lantas bagaimana trik menjadi
penulis?
Pasti sudah banyak pembahasan mengenai
perkara ini, mulai dari teknis awal hingga posting sudah ada teratur. Akan
tetapi, kadang ketika rumus di atas saya gunakan, masih saja tulisan itu
mengambang. Entah mengapa! Telusur punya telusur, saya mengambil terjemahan
sendiri. Ternyata saya melihat tulisan itu "pemaksaan". Apa maksud
saya?
Jamak keseharian, memburu nilai-nilai
artistik, mulai dari posting, dead line, menjadi acuan
mendesak.
Sampailah pada akhir tulisan "terpaksa". Saya
harap saya tidak mengulangi itu lagi! Tapi, ada sisi lain dari semua itu, saya
melupakan ada perkara yang mesti tersimpan pada diri-diri penulis. Apa
itu?
"Berhentilah Membaca, Maka Anda Akan Menjadi
Penulis"
Loh, bagaimana maksud kalimat di atas?
Menjadi tabiat saya, membaca merupakan santapan jikalau lagi kosong! Namun,
bacaan itu jika dikaji ulang keesokan hari, ternyata saya LUPA. Bukan karena
saya sudah 70 tahun (alias pikun), saya tentu saja masih 22 tahunan. Akan
tetapi, semua itu terjadi lantaran saya tidak menuliskannya. Terlalu banyak
membaca berdampak melupakan inventarisir bacaan. Sehingga, seharusnya pribadi
saya: BERHENTI MEMBACA dulu!
4 Agustus 2011
0 comments:
Post a Comment
Silahkan diisi, komentar Anda sangat membangun: بارك الله فيك