Ada beberapa kepentingan yang melekat pada
diri-diri tiap manusia. Bahkan itu, merembes ke tempat-tempat ibadah: masjid.
Dalam bulan romadhan ini, masih saja terlihat di depan mata saya, beberapa
jamaah menghamparkan tikar solat. Sesungguhnya, saya tidak menyalahkan tikat
itu, karena itu menyangkut masalah pribadi. Akan tetapi, jika kepribadian itu
"menyentuh" pihak lain, tentunya saya juga akan berbicara. Dalam bahasa
indahnya, saya memberi NASEHAT.
Dalam Shahih Bukhori dan Muslim dari sahabat Abu
Ruqoyah Tamim bin Aus Ad Daary, Rosulullah shollallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, artinya: "Agama itu nasehat." Kami bertanya, "Untuk siapa wahai
Rosulullah?" Beliau menjawab, "Bagi Allah, kitabNya, dan rosulNya, dan bagi para
pemimpin Islam, dan bagi muslimin umumnya."
Nasehat secara bahasa diambil dari kata-kata "An
Nush-hu" yang berarti memurnikan, membersihkan, juga berarti memperbaiki. Adapun
secara istilah nasehat adalah kalimat yang menyeluruh yang bermakna memberikan
tuntunan perbaikan untuk orang yang dinasehati. Dan para ahlul ilmi
mengibaratkan orang yang bersungguh-sungguh memberikan perbaikan kepada yang
lainnya seperti orang yang sedang memperbaiki pakaiannya yang rusak. Tentu saja,
dalam agama Islam ini, selau saja manusia diberi tuntunan. Untuk apa? Sebagai
tongkat bagi kita yang pincang dalam mengontrol dunia ini.
Saya sangat tergelitik dengan kaum muslimin yang
memperluas "kekuasaan" solat. Sementara rakyat di sebelah kiri dan kanannya
lebih membuthkan tempat itu. Bayangkan saja, 10 cm pelebaran, itu berarti
pengurangan (-10 cm) di pihak ki dan kanan. Artinya apa? Ada -20 cm
ketidakadilan yang nampak.
Untung saja ini nuasa solat, sehingga kemarahan
yang terpendam bisa cair. Tetapi, apakah sikap ini harus diteruskan? Saya rasa,
ini perlu tinjauan ulang. Merasa diri bersalah, lebih aman. Ketimbang merasa
benar (dalam kondiri ego). Pelebaran sajadah, hanya memecah umat. Khusnya yang
memperluas kekuasaan. Saat ini, bukan lagi zamannya otoritas kekuasaan. Tetapi,
akhlah mulia perlu terpupuk. Minimal di saat solat berjamaan. Apalagi bulan
romadhon ini.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan diisi, komentar Anda sangat membangun: بارك الله فيك