Kalau pernah mengajar santri di TPA, pasti kenal
dengan buku panduan "Materi Hafalan". Inilah menjadi pedoman bagi santri dalam
rangka mengenal surah-surah, bacaan sholat.
Dalam konten buku tersebut, tentunya
strukturalisasi hafalannya sangat baik. Dan penuh adab-adab.
Namun, ada sebuah kekeliruan teknis di dalam buku
tersebut. Ambil contoh, pada halaman terntentu, terdapat bacaan' senandung
al-Qur'an yang mendapat kritikan.
Allhummarhamni bilqur'an. Waj-'alhu li imaman
wa nuran wa hudan wa rohmah. Allhumma dzakkirni minhu ma nasitu wa 'allimni
minhu ma jahiltu warzuqni tilawatahu aana-allaili waj-'alhu li hujatan ya rabbal
'alamin.
Artinya, "Ya Allah sayangilah aku dengan sebab al
Qur'an dan jadikanlah al Qur'an untukku sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk dan
rahmat. Ya Allah, ingatkanlah aku akan ayat-ayat al Qur'an yang kulupa, ajarilah
aku tentang isi al Qur'an yang tidak aku ketahui dan berilah aku nikmat bisa
membacanya di waktu malam. Jadikanlah al Qur'an sebagai membelaku wa tuhan
semesta alam".
Hadits ini disebutkan oleh al Ghazali dalam Ihya
Ulumuddin 1/278. Tatkala as Subki membahas biografi al Gazali dalam Thabaqat as
Syafiiyyah al Kubro 6/286-386, beliau menyebutkan hadita-hadits yang tercantum
dalam kitab Ihya Ulumuddin namun pada realitanya tidak memiliki sanad. Di antara
yang hadits yang disebutkan oleh as Subaki adalah hadits di atas. Lihat Thabaqat
as Syafiiyyah al Kubro 6/301.
Kesimpulan
Bacaan yang dikenal dengan sebutan senandung al
Qur'an adalah berdasarkan hadits lemah yang tidak boleh
dijadikan dalil dalam beragama dan beribadah kepada Allah.
Itu yang pertama, kemudian yang kedua, terkait
cover di halaman depan.
Tertera "Buku Materi Hafalan". Sehingga, hal ini
akan menumbuk sebuah pemahaman bahwa buku ini sekedar "Buku Hafalan" saja. Buku
yang isinya akan disimpan dimemori.
Padahal dalam islam, kita dianjurkan untuk
beramal.
Sehingga, saran kita adalah cover itu diganti
menjadi "Buku Amalan". Ini akan menyita pemahaman lebih baik. Karena dari cover
akan menentukan sikap. Apalagi yang dijejali adalah anak-anak. Karena itulah,
dari kata akan terbentuk sebuah pemahaman.
Bismillah.
15 Maret
2012
0 comments:
Post a Comment
Silahkan diisi, komentar Anda sangat membangun: بارك الله فيك