Sangat berbeda antara mementingkan pribadi
dan mengutamakan orang lain.
Inilah kaitan-kaitan yang kerap dianggap sepele,
sementara dalam arah perubahan mengambil andil cukup besar. Itulah silaturrahmi
dengan orang awam.
Terkait manusia yang sudah dijamah oleh hidayah,
kadang-kadang membentuk aksi kurang baik. Katakan saja, setelah itu, kita hanya
memperdulikan diri sendiri. Saya sempat ngobrol dengan seorang ustadz, beliau
mengungkapkan hal ini, tingkat kepedulian ikhwa sangat minim. Sehingga, yang
lahir adalah "nafsi-nafsi".
Dikatakan, kadang-kadang jika ta'lim, yang saat
itu ada orang awam pun menyimak, tetapi para ikhwa lain tidak menyapa. Mereka
hanya kembali ke sesama ikhwa. Orang awam pun menyendiri.
Sangat kasihan!
Maka terjadilah rasa 'malu', di diri orang awam
ini. Hatinya ingin menyapa ikhwa, tapi dia 'tabu'. Dan ikhwa pun merasa 'kikir'
untuk menjamah orang awam. Tiada salam, melapangkan temat ta'lim, memanggilnya
untuk sekedar bercakap.
Teringatlah kita sebuah ungkapan,
Umar ibnul Khaththab
berkata,
"Ada
tiga hal yang akan membuat kecintaan saudaramu kepadamu menjadi tulus:
- engkau mengucapkan salam ketika bertemu
dengannya,
- melapangkan majelis untuknya,
- dan memanggilnya dengan nama yang paling
disenanginya."
Dimanakah rasa cinta kita selaku ikhwa? Bagaimana
jika Alloh menyimpan rasa 'awam' pada diri ini, dan kemudian tidak ada manusia
menyapa kita, melapangkan majelis, memanggil kita? Sungguh, pemandangan sangat
sepi.
Dan bertambahlah kesedihan kita mendengar
ucapan
Abu Bakr bin 'Ayyasy
"Raihlah
keutamaan dengan cara engkau mengutamakan orang lain. Sesungguhnya, manusia
memperlakukan dirimu sebagaimana engkau memperlakukan mereka."
Saya sendiri mengaku mendapat hidayah dari
orang-orang yang tinggi stamina silaturrahmi, mereka menjamah saya pada saat
menyendiri, butuh kawan untuk dikonsultasikan pelik persoalan kehidupan.
Dan kini, sangat jarang menemukan orang-orang
itu.
Sudahlah ikhwa, mari kita genggam erat
kawan-kawan kita yang awam. Memanggil dia rasanya tidak harom. Tidaklah berdosa
menyapa orang awam untuk membantuk ia menemukan hidayah.
Barokallohu fik.
15 Maret
2012
0 comments:
Post a Comment
Silahkan diisi, komentar Anda sangat membangun: بارك الله فيك