Sunday, December 30, 2012

Pemaksaan Sajadah

Ada beberapa kepentingan yang melekat pada diri-diri tiap manusia. Bahkan itu, merembes ke tempat-tempat ibadah: masjid. Dalam bulan romadhan ini, masih saja terlihat di depan mata saya, beberapa jamaah menghamparkan tikar solat. Sesungguhnya, saya tidak menyalahkan tikat itu, karena itu menyangkut masalah pribadi. Akan tetapi, jika kepribadian itu "menyentuh" pihak lain, tentunya saya juga akan berbicara. Dalam bahasa indahnya, saya memberi NASEHAT.

Dalam Shahih Bukhori dan Muslim dari sahabat Abu Ruqoyah Tamim bin Aus Ad Daary, Rosulullah shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda, artinya: "Agama itu nasehat." Kami bertanya, "Untuk siapa wahai Rosulullah?" Beliau menjawab, "Bagi Allah, kitabNya, dan rosulNya, dan bagi para pemimpin Islam, dan bagi muslimin umumnya."

Nasehat secara bahasa diambil dari kata-kata "An Nush-hu" yang berarti memurnikan, membersihkan, juga berarti memperbaiki. Adapun secara istilah nasehat adalah kalimat yang menyeluruh yang bermakna memberikan tuntunan perbaikan untuk orang yang dinasehati. Dan para ahlul ilmi mengibaratkan orang yang bersungguh-sungguh memberikan perbaikan kepada yang lainnya seperti orang yang sedang memperbaiki pakaiannya yang rusak. Tentu saja, dalam agama Islam ini, selau saja manusia diberi tuntunan. Untuk apa? Sebagai tongkat bagi kita yang pincang dalam mengontrol dunia ini.

Saya sangat tergelitik dengan kaum muslimin yang memperluas "kekuasaan" solat. Sementara rakyat di sebelah kiri dan kanannya lebih membuthkan tempat itu. Bayangkan saja, 10 cm pelebaran, itu berarti pengurangan (-10 cm) di pihak ki dan kanan. Artinya apa? Ada -20 cm ketidakadilan yang nampak.
Untung saja ini nuasa solat, sehingga kemarahan yang terpendam bisa cair. Tetapi, apakah sikap ini harus diteruskan? Saya rasa, ini perlu tinjauan ulang. Merasa diri bersalah, lebih aman. Ketimbang merasa benar (dalam kondiri ego). Pelebaran sajadah, hanya memecah umat. Khusnya yang memperluas kekuasaan. Saat ini, bukan lagi zamannya otoritas kekuasaan. Tetapi, akhlah mulia perlu terpupuk. Minimal di saat solat berjamaan. Apalagi bulan romadhon ini.

4 Agustus 2011

0 comments:

Post a Comment

Silahkan diisi, komentar Anda sangat membangun: بارك الله فيك