Monday, December 31, 2012

Jangan Jual Tulisan

Ada kabar buruk bagi para penulis! Baik yang senior maupun yang meniti puncak popularitas. Apakah itu? Jika penulis memiliki orientasi pedagang. Tidak ada yang salah, namun sangat disayangkan jika penulis menyajikan menu tulisan paksa. Apakah ada kaitan kualitas tulisan dengan gaya paksa? Jelas erat sekali kaintannya, seperti semut memburu gula. Coba bayangkan bagaimana antusias semut jika mendapat provokasi ada gula. Mereka berbondong-bondong mengaktualisasikan tenaga menuju sumber. Begitu pulalah, bagaimana kedudukan penulis terprovokasi "harga", mereka menulis hanya melihat dari faktor keuntungan mengayakan diri. Sehingga tak sadar, mereka telah terjun dalam partai baru: PMP (Persatuan Penulis Paksa).

Sekali lagi, tidak ada salah dalam panghargaan sebuah tulisan, sumber masalah cuma satu: TIDAK IKHLAS. Coba perhatikan bagaimana sosok penulis yang ikhlas? Memang tidak ada bisa memberi contoh pribadi itu, namun, bisa disinyalir ciri-ciri tulisan mereka. Ada beberapa, diantaranya:

Menulis karena Allah. Mereka menyatakan dalam diri bahwa tulisan itu dakwah, bukan sekadar melempar isu. Tetapi, tulisan adalah akses menanamkan dalil kepada seseorang, dengan indikator karena Allah.

Niat, tidak terprovokasi oleh harta. Sehingga tulisan mereka mengalir lurus saja, tidak peduli hambatan dalam resiko komentar. Tulisan mereka bias, apakah sejajar pemikiran masyarakat, maupun nuansa kontroversial. Dimana saja mereka memberikan sumbangsih pemikiran. Dengan dalih, kuatnya referensi dan bisa bertanggung jawab.

Jumlah kata bebas. Jangan menganngap enteng sebuah kata singkat. Coba perhatikan bagaimana kebahagiaan seseorang yang mendapatkan mutiara 1 butir. Sungguh, memberikan nilai tambah pada kepuasan diri. Bagaimana dengan 2 butir, 3 butir? Nah, inilah gambaran bagi mereka yang membeberkan kata singkat namun berharga. Sungguh, kata-kata ini banyak diingatkan pada Al-Qur'an ataupun hadits shohih. Sebagai contoh, "Apakah sama orang yang berilmu dan tidak berilmu?"

Judul Tak Mesti Mengikuti Perkembangan Terakhir. Menulis adalah kunci ikhlas, tuliskan saja, jangan memaksakan diri agar mendapat posisi HL. Ini diibaratkan mencangkokkan diri pada pot yang potnya sudah penuh. Mengalir saja. Anggap judulnya, "Engkau Parasit Agama."

Dan masih banyak lagi penunjang agar tulisan itu bisa ikhlas, yang penting berangkalah terlebih dahulu pada sosok ikhlas, insya Alloh, tulisan pun menjadi ikhlas. Benang merahnya, jangan menjadi anggota PMP (Persatuan Penulis Paksa), jika sudah masuk tanpa sadar, keluarlah! Cari jalan hidup yang baru. Meniti karir dengan ikhlas lebih aman dan berberkah.

28 November 2011

0 comments:

Post a Comment

Silahkan diisi, komentar Anda sangat membangun: بارك الله فيك