Sunday, December 30, 2012

Materi Hafalan = Materi Amalan? [Refleksi Pengajar TKA-TPA]

Kalau pernah mengajar santri di TPA, pasti kenal dengan buku panduan "Materi Hafalan". Inilah menjadi pedoman bagi santri dalam rangka mengenal surah-surah, bacaan sholat.

Dalam konten buku tersebut, tentunya strukturalisasi hafalannya sangat baik. Dan penuh adab-adab.
Namun, ada sebuah kekeliruan teknis di dalam buku tersebut. Ambil contoh, pada halaman terntentu, terdapat bacaan' senandung al-Qur'an yang mendapat kritikan.

Allhummarhamni bilqur'an. Waj-'alhu li imaman wa nuran wa hudan wa rohmah. Allhumma dzakkirni minhu ma nasitu wa 'allimni minhu ma jahiltu warzuqni tilawatahu aana-allaili waj-'alhu li hujatan ya rabbal 'alamin.
Artinya, "Ya Allah sayangilah aku dengan sebab al Qur'an dan jadikanlah al Qur'an untukku sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk dan rahmat. Ya Allah, ingatkanlah aku akan ayat-ayat al Qur'an yang kulupa, ajarilah aku tentang isi al Qur'an yang tidak aku ketahui dan berilah aku nikmat bisa membacanya di waktu malam. Jadikanlah al Qur'an sebagai membelaku wa tuhan semesta alam".

Hadits ini disebutkan oleh al Ghazali dalam Ihya Ulumuddin 1/278. Tatkala as Subki membahas biografi al Gazali dalam Thabaqat as Syafiiyyah al Kubro 6/286-386, beliau menyebutkan hadita-hadits yang tercantum dalam kitab Ihya Ulumuddin namun pada realitanya tidak memiliki sanad. Di antara yang hadits yang disebutkan oleh as Subaki adalah hadits di atas. Lihat Thabaqat as Syafiiyyah al Kubro 6/301.

Kesimpulan
Bacaan yang dikenal dengan sebutan senandung al Qur'an adalah berdasarkan hadits lemah yang tidak boleh dijadikan dalil dalam beragama dan beribadah kepada Allah.

Itu yang pertama, kemudian yang kedua, terkait cover di halaman depan.
Tertera "Buku Materi Hafalan". Sehingga, hal ini akan menumbuk sebuah pemahaman bahwa buku ini sekedar "Buku Hafalan" saja. Buku yang isinya akan disimpan dimemori.
Padahal dalam islam, kita dianjurkan untuk beramal.

Sehingga, saran kita adalah cover itu diganti menjadi "Buku Amalan". Ini akan menyita pemahaman lebih baik. Karena dari cover akan menentukan sikap. Apalagi yang dijejali adalah anak-anak. Karena itulah, dari kata akan terbentuk sebuah pemahaman.

Bismillah.

15 Maret 2012

0 comments:

Post a Comment

Silahkan diisi, komentar Anda sangat membangun: بارك الله فيك