Sunday, December 30, 2012

Pelempar Petasan, Mirip Napak Tilas Fir'aun [dalam Membunuh Tuhan]

Tinggal 3 hari, sosok tahun 2011 akan meninggalkan kita, dan menyisakan persoalan kehidupan dunia dan akhirat yang kian sulit dipecahkan. Namun, dari sisi sambutan tahun baru 2012, masih saja menjadi topik dan gaya hidup yang hedonis. Saya teringat 2 tahun lau, 2010 lah, saya berpikir, apakah ada korelasi antara Fir'aun dengan orang yang membakar petasan? Ingin menyentil beberapa kasus, terkait hal ini, Alloh berfirman, artinya:


"Dan berkata Fir´aun: "Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta". (al-Qashash 38)

Dari ayat ini, Fir'aun, si tokoh hendak "melihat" Alloh, dan membunuh Tuhan Nabi Musa, maka:

Dan berkatalah Fir´aun: "Hai Haman, buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi supaya aku sampai ke pintu-pintu (Ghafir 36)

Dari sini, Fir'au mengambil perkakas senjatanya dengan tendensi "mematikan" Alloh. Dengan  melemparkan "barang berbahaya" ke atas langit.
Nah, apa korelasi Fir'aun dengan para pelempar petasan?
Tradisi petasan dan kembang api yang bermula di Cina pada abad ke-11, memang sangat erat kaitannya dengan persenjataan Fir'au dalam rangka "pembunuhan" Alloh. Bayangkan saja, Fir'aun menembak ke atas, dan petasan pun arahnya ke atas? Memang meskipun tidak ada niat, tapi tindakan itu sudah mewakili pribadi seseorang. Jangan sampai, kita sama dengan napak tilas Si Tokoh Berbahaya ini: Fir'au.

Mereka para pelempar petasan, mengambil kebijakan dengan mengatakan "Kami kan cuma menyemarakkan pergantian tahun, tidak ada kok tendensi mematikan Alloh, tidak ada niat merusak!"
Lihat apa kata Alloh, artinya:

"Dan bila dikatakan kepada mereka: 'Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi'. Mereka menjawab: 'Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan'." (Al-Baqarah: 11)

Alloh mengatakan, artinya:
"Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar." (Al-Baqarah: 12)

Wahai para penyebar petasan dan pelempar petasan, mari kita kembali ke fitrah, sama-sama mengindahkan suasana kehidupan dunia dan akhirat. Dengan meninggalkan aktivitas tersebut di atas.

28 Desember 2011

0 comments:

Post a Comment

Silahkan diisi, komentar Anda sangat membangun: بارك الله فيك