Friday, February 22, 2013

Perginya "Muadzin" Kami

بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم

Sudah lama saya mau mengangkat cerita ini, kisah cukup mengherankan. Teringatlah saya masa SMA nan begitu berkesan. Masa usia SMA, adalah masa terindah dan terspektakuler. Bukan karena saya mendapat juara.. Melainkan saya mengenal Alloh dan Rosul-Nya, melalui fase ini. Di suatu masjid, bersama rekan-rekan seiman.

Ada kalanya waktu ini bercanda, berdiskusi, dan saling mengajarkan kebaikan. Ada kebaikan yang tampak, maupun tersirat. Kini, saya mau fokuskan di batas-batas tersirat. Itulah Pak Kusnan. Sedikit lagi menyempurnakan nama saya. Sudah keriput, setiap berjalan dan bersuara, selalu berbarengan dengan tubuh bergetar. Saya tidak tahu mengapa hal itu terjadi. Aneh! Beliau ini pasti punya sakit sehingga aksi gemetar-gemetar kian rutin dirasakan. "Faktor usia!" Mungkin itu persepsi jamaah pada saat itu.

Namun, siapa sangka, dengan kondisi seperti itu,  mampu mengajar masyarakat sekitar menuju masjid. Adzannya ditunggu-tunggu para jamaah. Memang inilah profesi paling menguntungkan, kerja paling memberatkan. Bayangkan saja, dia harus bangun terlebih dahulu, membersihkan. Semua aksi itu, tidak ada niat memperoleh dunia. Hanya mengikhlaskan diri. Inilah kondisi yang rutin, setiap hari, setiap bulan, bahkan setiap tahun. Hingga saya harus hijrah berkuliah di Makassar.

Dan hari itu, selepas liburan ramadhan. Saya kembali menengok situasi masjid, menunaikan solat wajib. Keheranan timbul, "Mana Pak Kusnan yang sering adzan di sini?" Salah seorang jamaah masjid bertutur, "Dia sudah meninggal!"
"..H.h.!" Terenyah saya mendengarnya sembari mengucap, "Innalillahi wa inna ilaihiroojiun.." Sudah.. Waktu sudah pasti berjalan, sebagaimana jalannya Pak Kusnan menuju Robb-Nya. Yang ada hanyalah sejarah "suara adzan". Adakah kita meninggalakan bekas-bekas ibadah layaknya Pak Kusnan?
Malu hati ini dan sedih mata ini.. Saya terlambat menuliskan mementum-memontum kebaikana dari beliau..

Mungkin saya hanya mengingat 2 Hal dari beliau:
1. Mengingat kesalahan apa yang telah saya torehkan pada beliau.
2. Memaafkan kesalahan beliau pada para jamaah jika ada. [yang nampak tidak ada]
5 Januari 2012
بارك الله فيك

0 comments:

Post a Comment

Silahkan diisi, komentar Anda sangat membangun: بارك الله فيك